Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah membawa implikasi Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar berimplikasi terhadap

5. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar mendorong terjadinya proses kreatif, inovatif, dalam pengembangan sektor non pertanian. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja dan berusaha, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin. Mayoritas responden berpendapat biasa sebanyak 53,6, tuju 28,5, tidak setuju 14,6, sangat tidak sejalan setuju 0,7, dan sangat setuju sebanyak 2,6.

6. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah membawa implikasi

positif terhadap keterkaitan antara inti kota dengan wilayah lingkar luar secara sinergis. Terjadinya keserasian, pemanfaatan fungsi dan koordinasi perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Responden mayoritas berpendapat bahwa hal tersebut biasa sebanyak 53, setuju 40, sangat setuju 3, tidak setuju 3 dan sangat tidak setuju 1. Gambar 5.49 Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar mendorong terjadinya proses kreatif, inovatif, dalam pengembangan sektor non pertanian Universitas Sumatera Utara 7. Percepatan pembangunan lingkar luar setuju menekan kemiskinan dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi masyarakat miskin. Dengan kata lain menurunnya persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Dari jawaban responden mayoritas menyatakan biasa sebanyak 39, 32,2 setuju, tidak setuju 19,9, 4,9 menjawab sangat setuju dan 4 menyatakan sangat tidak setuju. Gambar 5.51 Percepatan pembangunan lingkar luar setuju menekan kemiskinan dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi masyarakat miskin. Gambar 5.50 Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah membawa implikasi positif terhadap keterkaitan inti kota dengan wilayah lingkar luar secara sinergis Universitas Sumatera Utara 8. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah berimplikasi terhadap penyediaan prasarana dan sarana transportasi. Mayoritas responden menjawab pertanyaan ini dengan sangat tidak setuju sebanyak 1,1 atau 3 responden, tidak setuju sebanyak 13,1 atau 35 responden, biasa 39,3 sebanyak atau 105 responden, setuju sebanyak 37,5 atau 100 responden dan sangat setuju sebanyak 9 atau 24 responden.

9. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar berimplikasi terhadap

penyediaan prasarana dan sarana air bersih, listrik dan telepon. Prioritas pembangunan melalui terpenuhinya kebutuhan bagi masyarakat miskin. Dari responden mayoritas berpendapat setuju sebanyak 44,9 atau 120 responden, biasa sebanyak 36 atau 96 responden, sangat setuju 6,7 atau 18 responden, tidak setuju sebanyak 1,6 atau 31 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0,7 atau 2 responden. Gambar 5.52 Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah berimplikasi terhadap penyediaan prasarana dan sarana transportasi Universitas Sumatera Utara 10. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah berimplikasi terhadap ketersediaan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan yang mudah terjangkau oleh masyarakat kurang setuju. Peningkatan pemerataan dan akses seluruh masyarakat Kota Medan terhadap pelayanan kesehatan dasar yang mencakup promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, sebagai bagian program pelayanan kesehatan tanpa bayar di tingkat Puskesmas. Mayoritas pelanggan menyatakan setuju sebanyak 43, biasa sebanyak 39, tidak setuju sebanyak 12, sangat setuju sebanyak 4 dan sangat tidak setuju sebanyak 2. Gambar 5.54. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar telah berimplikasi terhadap ketersediaan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan yang mudah terjangkau oleh masyarakat kurang setuju. Gambar 5.53 Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar berimplikasi terhadap penyediaan prasarana dan sarana air bersih, listrik dan telepon Universitas Sumatera Utara 11. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar berimplikasi terhadap ketersediaan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat kurang setuju. Jawaban responden terhadap terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang semakin layak dan sehat mayoritas biasa sebesar 43 atau 116 responden, setuju 24 atau 64 responden, tidak setuju 23 atau 60 responden, sangat setuju sebanyak 8 atau 22 responden dan sangat tidak setuju 2 atau 5 responden. 12. Program bantuan bagi penduduk miskin Kota Medan telah berjalan dengan baik. Beberapa program penanggulangan kemiskinan misalnya program Bantuan Langsung Tunai BLT, bantuan beras raskin, p rogram Asuransi Kesehatan untuk Keluarga Miskin Askes Gakin dan lain-lain. Dengan kebijakan pemerintah yang saat ini tengah bergulir, maka sebenarnya menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat serta Media untuk bersama-sama mendukung program penanggulangan kemiskinan, tentunya dengan fungsi dan tugas masing-masing. Dari grafik tersebut dapat dilihat Gambar 5.55 Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar berimplikasi terhadap ketersediaan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat kurang setuju Universitas Sumatera Utara Gambar 5.56 Program bantuan bagi penduduk miskin Kota Medan telah berjalan dengan baik mayoritas jawaban responden terhadap program tersebut biasa 41 atau 109 responden, setuju 37 atau 99 responden, tidak setuju 13 atau 35 responden, sangat setuju 5 atau 13 responden dan sangat tidak setuju sebanyak 4 atau 11 responden. 13. Program bantuan bagi penduduk miskin Kota Medan telah berjalan dengan baik. Dari responden yang diwawancarai mengenai program tersebut mayoritas menjawab biasa sebanyak 47,2 126 responden, perlu sebanyak 32,6 87 responden, tidak perlu sebanyak 14,2 38 responden, sangat perlu sebanyak 4,9 13 responden dan sangat tidak perlu sebanyak 1,1 3 responden. Gambar 5.57 Program bantuan bagi penduduk miskin Kota Medan perlu ditingkatkan Universitas Sumatera Utara 14. Dalam mempercepat proses pengembangan wilayah lingkar luar dan penanggulangan kemiskinan perlu dialokasikan anggaran khusus. Kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan bertujuan untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, eksploitasi, marginalisasi, memperoleh pelayanan publik dan mencapai kesejahteraan sosial. Dari grafik dapat dilihat bahwa responden mayoritas berpendapat biasa tentang alokasi anggaran khusus tersebut sebanyak 45,7 atau 122 responden, perlu 37,8 atau 101 responden, sangat perlu sebanyak 4,1 atau sebanyak 11 responden, tidak perlu sebanyak 10,1 atau 27 responden, sangat tidak perlu 2,2 atau 6 responden. 15. Pengembangan wilayah lingkar luar perlu didorong kerjasama lintas batas, baik dibidang fisik, sosial maupun ekonomi. Pada grafik dapat dilihat pendapat responden sangat perlu sebanyak 50 134 responden, perlu sebanyak 42 111 Gambar 5.58 Dalam mempercepat proses pengembangan wilayah lingkar luar dan penanggulangan kemiskinan perlu dialokasikan anggaran khusus Universitas Sumatera Utara responden, biasa sebanyak 7 19 responden dan tidak perlu sebanyak 1 3 responden. 16. Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin yang mencakup hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan perumahan bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan kota telah menjadi perhatian utama oleh Pemerintah Kota Medan. Sasaran atau perhatian utama Pemerintah Kota Medan adalah pemerataan pembangunan kota dan penanggulangan kemiskinan yaitu menurunnya jumlah penduduk miskin serta terpenuhinya hak-hak dasar penduduk miskin. Dari penelitian yang dilakukan responden mayoritas menjawab setuju dengan pernyataan yakni sebanyak 49 131 responden, sangat setuju sebanyak 42 112 responden, biasa sebanyak 7 19 responden dan tidak setuju sebanyak 2 5 responden. Gambar 5.59 Pengembangan wilayah lingkar luar perlu didorong kerjasama lintas batas, baik dibidang fisik, sosial maupun ekonomi. Universitas Sumatera Utara

5.2.5 Pembangunan Dan Pengembangan prasarana dan sarana Kota.

Berkaitan dengan agenda prioritas meningkatkan prasarana dan sarana sosial ekonomi yang ramah lingkungan. Secara umum pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana serta utilitas Kota, diarahkan pada sasaran terwujudnya prasarana dan saran kota yang modern secara bertahap, guna memenuhi kebutuhan pelayanan infrastruktur perkotaan yang berwawasan lingkungan.

1. Program pembangunan sistem transportasi perkotaan. Pengembangan sistem