Pendekatan Perencanaan dan Pembangunan Kota Ruang Lingkup Perencanaan dan Pembangunan Kota

meningkatkan kesempatan kerja. Tujuan perencanaan dan pembangunan Kota Medan ini sesuai dengan teori Riyadi dan Bratakusuma 2003, Jinghan 2000 dan Sirojuzilam 2007.

6.1.1.3 Pendekatan Perencanaan dan Pembangunan Kota

Paradigma baru dalam pendekatan perencanaan dan pembangunan Kota Medan lebih melibatkan peran serta masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan. Proses perencanaan lebih bersifat partisipatif yang memungkinkan masyarakat menyalurkan aspirasinya dan dapat memantau kinerja pembangunan kota sehingga pembangunan yang dilakukan lebih transparan, akuntabilitas, dan akomodatif terhadap masyarakat. Berdasarkan Undang-undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terdapat lima pendekatan dalam penyusunan perenanaan pembangunan yang meliputi pendekatan partisipatif bottom up planning , teknokratis, Top down planning, politis, dan legal. Kelima pendekatan ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Medan dalam penyusunan dokumen induk perencanaan dan pembangunan Kota Medan baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD, Rencana Strategis Renstra, dan Rencana Kerja Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

6.1.1.4 Ruang Lingkup Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan penyusunan perencanaan dan pembangunan Kota Medan disesuaikan dengan urusan dan kewenangan pemerintah kota yang telah diatur dalam Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah membagi habis urusan dan kewenangan antara pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatenkota. Berdasarkan Undang-undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional, ruang lingkup perencanaan pembangunan Kota Medan terdiri dari RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra, dan Renja SKPD. Untuk melaksanakan aktivitas kegiatan pembangunan kota maka harus didasarkan kepada rencana tata ruang dan rencana tata guna lahan land use planning yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Medan. Peranan RKPD Kota Medan demikian penting karena dokumen ini memadukan perencanaan pembangunan jangka menengah yang kurang operasional dengan perencanaan anggaran yang sangat operasional sesuai dengan kemampuan dana pada tahun yang bersangkutan. Dengan adanya RKPD tersebut maka akan terdapat keterpaduan antara perencanaan, program, dan pendanaan sesuai dengan prinsip ilmu perencanaan yaitu: planning, programming, dan budgeting system PPBS sekaligus dijadikan acuan oleh SKPD untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran RKA Hal ini sesuai dengan teori Ghani 2005, Gallion dan Eisner 1962. Universitas Sumatera Utara

6.1.1.5 Proses Perencanaan dan Pembangunan Kota