b. Lebih memperhatikan pencatatan sebagai bukti otentik terhadap
pelaksanaan program MP-ASI bencana ini. c.
Data hasil kegiatan pemberian MP-ASI tersebut sebaiknya tetap dilaporkan kepada TPG Puskesmas Kelurahan Petogogan meskipun
belum diminta sebab data ini sangat berguna untuk penilaian program MP-ASI tersebut. Jika sewaktu-waktu ada permintaan dari
Puskesmas Kecamatan, maka dapat dilaporkan dengan mudah.
7.2.2 Bagi TPG Puskemas Kelurahan Petogogan
a. Menggunakan data jumlah baduta dan status gizi baduta dari kader
sebagai dasar perencanaan pendistribusian MP-ASI. Hal ini dilakukan agar MP-ASI yang jumlahnya terbatas tersebut dapat diberikan
kepada sasaran yang tepat sehingga bermanfaat bagi mereka. b.
Membuat metode pengawasan program dan melakukan pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan melalui observasi langsung, telepon atau
melalui laporan khusus program MP-ASI. c.
Membuat metode penilaian dan pelaporan hasil kegiatan serta melaporkannya kepada TPG Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru
sesegera mungkin setelah pelaksanaan program agar dapat diketahui hasil kegiatan tersebut. Selain itu agar data yang diberikan juga dapat
dilaporkan kepada Sudinkes Jakarta Selatan hingga Kemenkes.
7.2.3 Bagi TPG Puskemas Kecamatan Kebayoran Baru
a. Menggunakan data jumlah baduta dan status gizi baduta dari TPG
Kelurahan sebagai dasar perencanaan pendistribusian MP-ASI. Hal ini dilakukan agar MP-ASI yang jumlahnya terbatas tersebut dapat
diberikan kepada sasaran yang tepat sehingga bermanfaat bagi mereka.
b. Membuat metode pengawasan program ini dan melakukan
pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan melalui observasi langsung, telepon atau melalui laporan khusus program MP-ASI.
c. Membuat teknis penilaian dan pelaporan hasil kegiatan serta
melaporkannya kepada Koordinator Gizi Sudinkes Jakarta Selatan sesegera mungkin setelah mendapat laporan dari Puskesmas
Kelurahan agar dapat diketahui hasil kegiatan tersebut. Selain itu agar data yang diberikan dapat dilaporkan juga kepada Dinkes Provinsi
DKI Jakarta hingga Kemenkes.
7.2.4
Bagi Koordinator Gizi Sudinkes Jakarta Selatan
a. Menigkatkan keaktifan untuk menanyakan petunjuk pelaksanaan dan
teknis juklak juknis program MP-ASI yang dibuat Kemenkes kepada Dinas Kesehatan provinsi DKI Jakarta. Jika memang juklak
juknis tersebut belum ada, dengan berdasarkan asas desentralisasi dapat dibuat mekanisme pelaksanaan program tersebut sesuai kondisi
wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan.