dalam bentuk biskuit yang dapat dikonsumsi langsung atau dengan ditambahkan air matang Kemenkes, 2011.
Persentase penyediaan buffer stock MP-ASI adalah jumlah MP- ASI yang diadakan dibagi dengan jumlah buffer stock MP-ASI yang
diperlukan untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi sulit lainnya. Target yang ditetapkan Kemenkes adalah sebesar
100. Kinerja dinilai baik jika pengadaan buffer stock MP-ASI sesuai dengan target. Sumber data yang digunakan adalah laporan pendistribusian
MP-ASI dengan frekuensi pengamatan setiap saat dan pelaporan setiap
bulan Kemenkes, 2012a.
2.4.2 Tujuan Pemberian MP-ASI
Pemberian MP-ASI bertujuan untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi kurang sekaligus mempertahankan status gizi
baik pada bayi dan anak 6-24 bulan Depkes, 2005. Sebagai pelengkap ASI, pemberian MP-ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar
makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik Husaini, 1999 dalam Simanjuntak, 2007.
Sedangkan menurut Persagi 1994 dalam Ramadhan 2011 tujuan pemberian Makanan Pendamping ASI adalah:
a. Melengkapi zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan
menelan d.
Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung energi yang tinggi.
2.4.3 Spesifikasi MP-ASI Biskuit
Menurut Depkes 2007b, spesifikasi MP-ASI biskuit yang diberikan Kemenkes adalah sebagai berikut:
a. Bahan
1 MP-ASI biskuit terbuat dari campuran terigu, margarin,
gula, susu, lesitin kedelai, garam bikarbonat, dan diperkaya dengan vitamin dan mineral serta ditambah
dengan penyedap rasa dan aroma flavour. 2
Gula yang digunakan dalam bentuk sukrosa dan atau fruktosa dan atau sirup glukosa dan atau madu. Jika
menggunakan fruktosa, jumlahnya tidak boleh lebih dari 15 gr100 gr.