Cara Menghidangkan MP-ASI Biskuit Langkah Kegiatan Pemberian MP-ASI di Lokasi Bencana
c. Sosialisasi
Dinas kesehatan
ProvinsiKabupatenKota bersam
apemerintah daerah mensosialisasikan ketersediaan MP-ASI buffer stock pada lintas program dan lintas sektor terkait di daerah
rawan bencana Kemenkes, 2011. Koordinator Gizi KabupatenKota melakukan sosialisasi
kepada TPG setiap Puskesmas. TPG Puskesmas atau petugas di pengungsian langsung melakukan penjelasan ke tempat bencana.
1 Penjelasan Koordinator Gizi KabupatenKota ke TPG
a Model penyelenggaraan MP-ASI ke sasaran
b Komposisi dan kemasan MP-ASI
c Cara penyiapan, jumlah dan frekuensi pemberian
d Lama pemberian
e Cara menghitung kebutuhan dan mengusulkan
permintaan MP-ASI f
Cara penyimpanan g
Pengisian register MP-ASI h
Cara pencatatan MP-ASI i
Cara melakukan rujukan j
Tanda-tanda MP-ASI tidak layak konsumsi 2
Penjelasan petugas di pengungsian kepada ketua kelompok dan ibu sasaran adalah mengenai:
a Sasaran
b Cara penyiapan, jumlah dan frekuensi pemberian
c Cara penyimpanan
d Tanda-tanda MP-ASI tidak layak konsumsi
e Anjuran melapor ke petugas kesehatanpuskesmas
jika ada tanda-tanda gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi MP-ASI Dekpes dan Kesos RI, t.t..
d. Penyimpanan MP-ASI
Syarat dan cara penyimpanan MP-ASI di tingkat Puskesmas antara lain:
1 Tempat penyimpanan MP-ASI harus selalu bersih dan
higienis 2
MP-ASI diletakkan di atas alas dan usahakan tidak menempel di dinding
3 Atap tidak bocor, mempunyai ventilasi dan
pencahayaan yang baik serta tidak lembab 4
Tempat penyimpanan harus bebas dari tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya
5 Tumpukan maksimum adalah 12 karton dan tidak
boleh diinjak 6
Penyimpanan dikelompokkan sesuai dengan jenis dan rasa MP-ASI
7 MP-ASI yang masuk ke tempat penyimpanan lebih
awal dikeluarkan terlebih dahulu First In First Out
8 Penyimpanan MP-ASI tidak boleh dicampur dengan
bahan berbahaya 9
MP-ASI biskuit dinyatakan rusak apabila bungkus berlubang, sobek, pecah atau biskuit tidak renyah
Depkes, 2005. e.
Distribusi sampai ke sasaran Khusus untuk lokasi pengungsian, MP-ASI dari Pusat
dikirimkan langsung ke propinsi, kemudian ke gudang kabupatenkota, puskesmas dan sasaran tempat kejadian bencana
Depkes dan kesos RI, t.t..
Selama pengangkutan diupayakan agar MP-ASI tidak mengalami penurunan mutu. Untuk itu hal yang dapat dilakukan
antara lain :
1 Alat angkut yang digunakan hanya untuk mengangkut
bahan pangan. 2
Selama pengangkutan tidak dicampur dengan barang- barang non pangan.
3 Selama pengangkutan kondisi barang harus terlindung
sedemikian rupa agar terhindar dari kotoran atau kerusakan yang menyebabkan kontaminasi selama dalam perjalanan
Depkes, 2005.
f. Model penyelenggaraan di tempat bencana
Model penyelenggaraan di lokasi pengungsian adalah: 1
Masing-masing ketua kelompok menerima MP-ASI sesuai dengan rencana kebutuhan.
2 Ketua kelompok diberikan informasi cara penyiapan dan
pemberian MP-ASI. 3
Ketua kelompok dibantu oleh beberapa ibu menyiapkan dan menghidangkan MP-ASI, kemudian membagikan
kepada anggota sesuai dengan jumlah sasaran. 4
Ketua kelompok mencatat semua pemberian MP-ASI ke dalam register pemberian MP-ASI
5 Ketua kelompok dibantu oleh petugas di lokasi
pengungsian melakukan penimbangan bayi setiap bulan dan mencatat hasil penimbangan pada register pemberian
MP-ASI 6
Ketua kelompok dibantu oleh petugas di lokasi pengungsian untuk memberikan penyuluhan mengenai:
manfaat MP-ASI, cara pengolahan dan penyimpanan, nasihat agar pemberian ASI diteruskan, pemberian MP-
ASI yang tepat, serta informasi mengenai tanda-tanda MP- ASI yang tidak layak dikonsumsi kadaluarsa, warna,
aroma dan bentuk makanan berubah, tercemar bahan berbahaya Dekpes dan Kesos RI, t.t..
g. Pemantauan dan evaluasi
Pengawasan merupakan komponen penting dalam kegiatan pemberian
MP-ASI. Mekanisme
pemantauan di
tingkat Puskesmas adalah:
1 Pemantauan penyimpanan MP-ASI buffer stock
Pemantauan dilaksanakan oleh petugas kabupatenkota dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi fisik
tempat penyimpanan, cara penyimpanan, pencatatan dan pelaporan maupun administrasi tempat penyimpanan.
2 Pemantauan pendistribusian MP-ASI buffer stock
Pemantauan dilaksanakan oleh petugas kabupatenkota dengan melakukan pengamatan terhadap rencana
distribusi Rensi dan pelaksanaan pendistribusian MP- ASI buffer stock Kemenkes, 2011. Sedangkan TPG
dan petugas di lokasi pengungsian secara periodik memantau unit pelaksana MP-ASI seperti ketua
kelompok pengungsi Depkes dan Kesos RI, t.t. 3
Evaluasi Evaluasi pelaksanaan pendistribusian MP-ASI buffer
stock dilakukan 2 kali dalam setahun yang dilaksanakan secara
berjenjang dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada. Data yang dicatat
dan dilaporkan adalah:
a Data dan informasi jumlah baduta 6-24 bulan
yang mendapat MP-ASI b
Data dan informasi jumlah MP-ASI yang dibagikan ke sasaran