2.3 Pemberian Makan Anak dalam Situasi Darurat
Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang sering disebut MP-ASI. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan
bayianak. Dalam keadaan darurat, bayi dan balita seharusnya mendapat MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi Depkes, 2007a.
Intervensi Gizi untuk bayi dan baduta dalam situasai darurat adalah: a.
Bayi 1
Bayi tetap diberi ASI. 2
Bila bayi piatu, bayi terpisah dari ibunya atau ibu tidak dapat memberikan ASI, upayakan bayi mendapat bantuan ibu susudonor.
3 Bila tidak memungkinkan bayi mendapat ibu susudonor, bayi
diberikan susu formula dengan pengawasan atau didampingi oleh petugas kesehatan.
b. Baduta
1 Baduta tetap diberi ASI.
2 Pemberian MP-ASI yang difortifikasi dengan zat gizi mikro,
pabrikan atau makanan lokal pada anak usia 6-23 bulan. 3
Pemberian makanan olahan yang berasal dari bantuan ransum umum yang mempunyai nilai gizi tinggi.
4 Pemberian kapsul vitamin A warna biru pada bayi usia 6-11 bulan
dan kapsul vitamin A warna merah pada anak usia 12-59 bulan, bila kejadian bencana terjadi pada bulan Februari dan Agustus.
5 Dapur umum wajib menyediakan makanan untuk anak usia 6-24
bulan 6
Air minum dalam kemasan di upayakan selalu tersedia di tempat pengungsian.
Dalam keadaan darurat MP-ASI yang diberikan adalah makanan buatan. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti:
a. Tidak adanya air bersih
b. Sanitasi buruk
c. Alat masak tidak memadai
d. Kurangnya bahan bakar
e. Ketersediaan bahan pangan lokal yang terbatas Depkes, 2007a.
2.4 Program MP-ASI Buffer Stock
2.4.1 Buffer Stock MP-ASI untuk Daerah Bencana
Buffer stock MP-ASI adalah MP-ASI yang disediakan untuk mengantisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi
sulit lainnya Kemenkes, 2012a. MP-ASI buffer stock bertujuan untuk mengantisipasi agar balita di daerah bencana tidak mengalami gizi kurang
serta mempertahankan status gizi balita yang sudah baik. MP-ASI dibuat
dalam bentuk biskuit yang dapat dikonsumsi langsung atau dengan ditambahkan air matang Kemenkes, 2011.
Persentase penyediaan buffer stock MP-ASI adalah jumlah MP- ASI yang diadakan dibagi dengan jumlah buffer stock MP-ASI yang
diperlukan untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi sulit lainnya. Target yang ditetapkan Kemenkes adalah sebesar
100. Kinerja dinilai baik jika pengadaan buffer stock MP-ASI sesuai dengan target. Sumber data yang digunakan adalah laporan pendistribusian
MP-ASI dengan frekuensi pengamatan setiap saat dan pelaporan setiap
bulan Kemenkes, 2012a.
2.4.2 Tujuan Pemberian MP-ASI
Pemberian MP-ASI bertujuan untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi kurang sekaligus mempertahankan status gizi
baik pada bayi dan anak 6-24 bulan Depkes, 2005. Sebagai pelengkap ASI, pemberian MP-ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar
makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik Husaini, 1999 dalam Simanjuntak, 2007.
Sedangkan menurut Persagi 1994 dalam Ramadhan 2011 tujuan pemberian Makanan Pendamping ASI adalah:
a. Melengkapi zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa