Pembelajaran Konvensional Deskripsi Teoretik
yang dapat menjadi penghalang terwujudnya tujuan dari pembelajaran matematika
itu sendiri.
Selama ini pembelajaran matematika di kelas juga masih banyak yang menekankan pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir kreatif
Padahal, dalam pembelajaran matematika bukanlah hanya sekedar mentransfer idegagasan dan pengetahuan dari guru kepada siswa. Lebih dari itu, proses
pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang dinamis, dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan memikirkan
gagasan-gagasan yang diberikan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran matematika sebenarnya merupakan kegiatan interaksi antara guru-siswa, siswa-
siswa, dan siswa-guru untuk memperjelas pemikiran dan pemahaman terhadap
suatu gagasan.
Model pembelajaran Serach, Solve, Create, and Share SSCS merupakan model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran dengan
mengembangkan keterampilan berpikir siswa dan melibatkan siswa secara aktif. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dapat dipengaruhi
dengan model pembelajaran ini. Model pembelajaran Search, Solve, Create and
Share SSCS mempunyai empat fase, yaitu: fase serach mencari yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah. Siswa mengamati masalah yang diberikan,
kemudian menuliskan informasi dari yang telah siswa amati pada masalah yang diberikan. Sehingga siswa dapat memberikan banyak gagasan
. Pada fese search
ini, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa secara lancar. Fase kedua yaitu solve mengatasi yang bertujuan merencanakan
penyelesaian masalah termasuk penyelesaian masalah. Siswa menghasilkan dan melaksanakan rencana untuk mencari solusi. Pada fase ini siswa membuat dugaan
mengenai beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kemudian siswa menyelesaikan masalah yang diberikan dengan langkah-langkah
terperinci. Fase solve ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif siswa secara luwes dan terperinci.
Selanjutnya fase yang ketiga yaitu fase create menciptakan siswa melaksanakan penyelesaian masalah.
Siswa diminta untuk menyatakan tentang
hasil yang berkaitan dengan masalah yang diberikan berdasarkan solusi dari tahapan sebelumnya
. Pada fase create ini diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kreatif siswa secara orisinal. Fase yang ke empat adalah fase share membagi yang bertujuan untuk mensosialisasikan penyelesaian masalah
yang kita lakuakan. Siswa berkomunikasi dengan guru dan teman sekelompok, serta temen kelompok lain atas temuan, solusi masalah. kemudian siswa
mengartikulasikan pemikiran mereka, menerima umpan balik dan mengevaluasi solusi. Pada fase share ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif siswa secara terperinci.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Search
Keorisinalan Originality
Solve
Create
Share
Kelancaran Fluency
Keluwesan flexibility
Kerincian Elaboration Berpikir Kreatif
Matematis