Tempat dan Waktu Penelittian Desain Penelitian

Flexibility Memberikan jawaban yang berbeda tetapi belum menggunakan konsep matematika dengan tepat. 2 Memberikan jawaban yang berbeda dengan konsep matematika yang tepat. 3 Kemampuan Berpikir Orisinal Originality Tidak menjawab atau memberi jawaban yang salah. Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami. 1 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, jawabannya sudah terarah tetapi belum tepat. 2 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, jawabannya sudah terarah dan tepat. 3 Kemampuan Berpikir Rinci Elaboration Tidak memberikan jawaban. Memberikan sebagian jawaban yang benar dan tidak rinci. 1 Memberikan jawaban yang benar tetapi belum rinci. 2 Memberikan jawaban yang benar dan rinci. 3 Sebelum soal-soal tes digunakan, dilakukan uji coba instrumen. Soal-soal tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, selain itu juga untuk mengetahui tingkat kesuaran dan daya pembeda soal.

1. Validitas

Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Validitas dikatakan baik apabila mampu mengukur apa yang harus diukur. 5 Pengukuran validitas soal dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 6 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Ed. 2, Cet I, h. 73. 6 Ibid, h. 87.                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. N : banyaknya peserta tes. : jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y. : jumlah seluruh skor X. : jumlah seluruh skor Y. Uji validitas instrumen dikatakan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan pada taraf signifikan 5. Soal dikatakan valid jika , sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika Peneliti membuat 6 butir soal kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Setelah dilakukan analisis dengan perhitungan statistika, semua butir soal valid. Soal tersebut terdiri dari nomor 2 dan 3 yang mewakii indikator pertama yaitu kelancaran fluency, nomor 6 mewakili indikator kedua yaitu keluwesan flexibility, nomor 4 mewakili indikator ketiga yaitu orisinal originality, dan nomor 1 dan 5 mewakili indikator keempat yaitu kerincian elaboration.

2. Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui bermutu atau tidaknya butir item tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis dapat diketahui dari derajat kesukaran atau tingkat kesukaran yang dimiliki masing-masing butir soal tes tersebut. Butir soal yang baik adalah apabila butir soal tes tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran pada tes berbentuk uraian dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 7 P = 7 Zainal Arifin, Evaluasi pembelajaran Prinsip, teknik, prosedur, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 272.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Pengaruh model search, solve, create and share terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

1 18 214

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen di salah satu SMP Negeri di Lembang.

0 2 40

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI.

0 4 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA.

0 6 57

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa MTs melalui Model Search, Solve, Create, and Share (SSCS) dengan Metode Hypnoteaching - repository UPI T MTK 1303183 Title

0 0 5