Rumusan Masalah Hipotesis Manfaat Penelitian

kecamatan Medan Sunggal dengan 245 gay, dan peringkat ketiga ditempati Medan Petisah dengan 208 gay. Untuk waria, Medan Baru menduduki tempat pertama dengan 161 waria, Medan Johor di posisi kedua dengan 134 waria, dan Medan Petisah di posisi ketiga dengan 93 waria. Dari survey awal yang dilakukan di Klinik IMS Bestari Medan Kota peneliti mendapatkan data di bulan Desember 2013 bahwa dari 15 waria yang mendatangi klinik IMS didapatkan hasil rata-rata setiap bulannya ada 3 penderita HIVAIDS dari kelompok waria yang berobat di Klinik IMS Bestari Kota Medan Dinkes, 2013. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis ingin mengetahui “Apakah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan Tahun 2014?”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV.AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan Tahun 2014. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria berdasarkan Umur di klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014. 1.3.2.2. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria berdasarkan Pendidikan di klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014. 1.3.2.3. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria berdasarkan Pekerjaan di klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014. 1.3.2.4. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria berdasarkan Pengetahuan di klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014. 1.3.2.5. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria berdasarkan Sikap di Klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014. 1.3.2.6. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria berdasarkan Tindakan menggunakan kondom di Klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan tahun 2014. Universitas Sumatera Utara

1.4. Hipotesis

Ada pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan untuk mencegah Risiko HIVAIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual IMS Bestari Kota Medan Tahun 2014.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan serta Pemerintah Kota Medan dalam menentukan kebijakan untuk pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS. 1.5.2. Sebagai bahan masukan bagi KPA Komisi Penanggulangan AIDS Kota Medan dan LSM dalam pencarian kasus HIVAIDS dan penanggulangan HIVAIDS. 1.5.3. Sebagai bahan masukan bagi instansi dan stakeholder terkait dalam memberikan penyuluhan terutama perilaku beresiko untuk penggunaan kondom di kalangan beresiko terkena HIVAIDS juga sebagai referensi dalam perencanaan program pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS. 1.5.4. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. HIVAIDS

2.1.1. Definisi HIVAIDS

Human Immunodeficiency Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus. Dua jenis HIV yang secara genetiknya berbeda tetapi sama dari antigennya berhubungan yaitu HIV-1 dan HIV-2 diisolasi dari penderita AIDS. HIV- 1 lebih banyak dijumpai pada penderita AIDS di Amerika Serikat, Eropa dan Afrika Tengah, manakala HIV-2 lebih banyak dijumpai di Afrika Barat, HIV-1 lebih mudah ditransmisi berbanding HIV-2. Periode antara infeksi pertama kali dengan timbul gejala penyakit adalah lebih lama dan penyakitnya lebih ringan pada infeksi HIV-2 WHO, 2008. Menurut Green 2007, HIV merupakan singkatan dari Human Immunnedeficiency Virus. Disebut human manusia karena virus ini hanya dapat menginfeksi manusia, immunodeficiency karena efek virus ini adalah melemahkan kemampuan system kekebalan tubuh untuk melawan segala penyakit yang menyerang tubuh, termasuk golongan virus karena salah satu karakteristiknya adalah tidak mampu memproduksi diri sendiri, melainkan memanfaatkan sel-sel tubuh. Sel darah putih manusia sebagai sel yang berfungsi untuk mengendalikan atau mencegah infeksi oleh virus, bakteri, jamur, parasit dan beberapa jenis kanker diserang oleh 13 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Gambaran Karakteristik Infeksi Menular Seksual (IMS) Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pada Tahun 2012

4 62 85

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Kota Medan Tahun 2010

3 40 99

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS)

0 29 60

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

Gaya Hidup Seksual “Ayam Kampus” dan Dampaknya Terhadap Risiko Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)

0 3 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Studi Kualitatif Pencegahan Penyakit Infeksi Menular pada Komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 26

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16