Kelompok Resiko Tinggi Tertular HIVAIDS Cara Pencegahan HIVAIDS

4. Ibu Hamil Apabila ibu hamil tertular virus HIV, maka bayi dalam kandungan berpotensi tertular virus HIV juga. Dan juga akan menularkan virus HIV melalui air susu ibu. 5. Cairan Tubuh Cairan tubuh seperti cairan sperma, cairan vagina, darah, dan ASI menjadi media penularan virus HIVAIDS 6. Donor Organ Transplantasi Transplantasi adalah pemindahan jaringan organ tubuh, seperti ginjal, hati dan lain-lain. Ketika organ tubuh dari orang terkena virus HIV di berikan kepada orang yang bersangkutan, maka orang yang menerimanya pun terkena virus HIV.

2.1.8. Kelompok Resiko Tinggi Tertular HIVAIDS

Gambar 2.5. Persentase AIDS yang Dilaporkan Menurut Faktor Risiko Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya, mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual misalnya : Homo seks melakukan hubungan dengan sesama laki-laki, Biseks melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita, waria dan mucikari, penerima transfusi darah, bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengidap virus HIVAIDS, pecandu narkotika suntikan, pasangan dari pengidap AIDS.

2.1.9. Cara Pencegahan HIVAIDS

Hindarkan hubungan seksual diluar nikah, usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain, pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual, ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus HIV hendaknya jangan hamil karena akan memindahkan virus HIVAIDS kepada janinnya, kelompok resiko tinggi tidak dianjurkan menjadi donor darah, penggunaan jarum suntik dan alat lainnya akupuntur, tato, tindik harus dijamin ke sterilannya. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan HIVAIDS yaitu misalnya: memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan HIVAIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan HIVAIDS, ataupun melalui iklan di berbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik, penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan kepada semua lapisan masyarakat agar dapat mengetahui bahaya Universitas Sumatera Utara AIDS sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan terjadinya virus HIVAIDS. Pada prinsipnya pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus HIV melalui perubahan perilaku seksual yang terkenal dengan istilah “ABC” yang telah terbukti mampu menurunkan percepatan penularan HIV, terutama di Uganda dan beberapa Negara Afrika lain. Prinsip “ABC” ini telah dipakai dan dibakukan secara international, sebagai cara paling efektif mencegah HIV lewat hubungan seksual. Prinsip “ABC” itu adalah: “A” : Anda jauhi seks sampai anda kawin atau menjalin hubungan jangka panjang dengan pasangan Abstinesia “B” : Bersikap saling setia dengan pasangan dalam hubungan perkawinan atau hubungan jangka panjang tetap Be faithful “C” : Cegah dengan memakai kondom yang benar dan konsisten untuk penjaja seks atau orang yang tidak mampu melaksanakan A dan B Condom Untuk pencegahan penularan non seksual berlaku prinsip “D” dan “E” yaitu : “D” : Drug, “say no to drug” atau katakan tidak pada napza atau narkoba. “E” : Equipment “No sharing” jangan memakai alat suntik secara bergantian.

2.1.10. Pengobatan HIVAIDS

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Gambaran Karakteristik Infeksi Menular Seksual (IMS) Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pada Tahun 2012

4 62 85

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Kota Medan Tahun 2010

3 40 99

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS)

0 29 60

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

Gaya Hidup Seksual “Ayam Kampus” dan Dampaknya Terhadap Risiko Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)

0 3 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Studi Kualitatif Pencegahan Penyakit Infeksi Menular pada Komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 26

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16