pemeriksaan penentu dengan tekhnik Western Blot. Pertama kali dilakukan tes ELISA, apabila hasil negative berarti tidak terinfeksi HIV walaupun hasil itu negative
bila baru saja terinfeksi belum lama berselang. Bila tes memberi hasil positif laboratorium melakukan tes kedua dengan
Western Blot WB, bila kedua hasil terlihat positif maka penderita tersebut seropositif atau HIV positif. Jika pemeriksaan ELISA positif dan Western Blot tidak
dapat menentukan dengan pasti atau tidak sepenuhnya negative namun tidak positif juga ada dua kemungkinan penyebab tes tidak dapat menentukan dengan pasti yaitu
pertama kemungkinan baru terinfeksi dan dalam masa pengembangan serologi positif seroconverting dan dilakukan tes ulangan tidak lama berselang akan menjadi
sepenuhnya positif dalam waktu 1 bulan. Kedua kemungkinan negative tetapi hasil tes tidak pasti dengan alasan yang tidak akan pernah diketahui dan bila tes tetap tidak
pasti selama 1 sampai 3 bulan berarti tidak terinfeksi, hasil positif 97 dalam waktu 3 bulan dan 100 dalam waktu 6 bulan Liu dkk, 2005.
2.1.4. Risiko HIVAIDS
Penyakit HIVAIDS adalah penyakit yang mempunyai resiko kematian yang tinggi. HIV Human Immunodeficiency Virus merupakan jenis virus yang
menyebabkan AIDS. Sedangkan AIDS merupakan kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya sistem kekebalan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga penderita tidak mempunyai kekebalan terhadap berbagai penyakit Mariastutik, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat.
AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang yang terinfeksi AIDS
akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang disekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderita itu akan bertambah
lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya system kekebalan tubuh, sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak
berbahayapun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Gambar 2.2. Cara Penularan Virus HIVAIDS dalam tubuh
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Tahapan-tahapan HIV Menjadi AIDS
Perkembangan HIV pada tubuh penderita setelah 5-10 tahun terinfeksi HIV. Tahapan-tahapan HIV menjadi AIDS memiliki gejala-gejala sebagai berikut :
1. Tahap Awal Terinfeksi HIV, gejala mirip influenza demam, sendi terasa nyeri,
rasa lemah, lesu, batuk, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
2. Tahap Tanpa Gejala, meskipun tanpa gejala tetapi dites darah ditemukan
antibody HIV HIV +. Masa ini berlangsung 5-7 tahun. 3.
Tahap ARC AIDS Related Complex, muncul gejala-gejala awal AIDS. ARC adalah istilah yang didapati 2 atau lebih gejala yang berlangsung. Gejala-
gejalanya yaitu : demam selama 3 bulan atau lebih disertai keringat dingin di malam hari, berat badan turun drastis lebih dari 10, badan lesu, pembesaran
kelenjar secara lebih luas, diaremencret terus menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang jelas, batuk dan gejala sesak nafas lebih dari 1 bulan, kulit gatal
bercak-bercak kebiruan, sakit tenggorokan, pendarahan yang tidak jelas penyebabnya.
4. Tahap AIDS, muncul infeksi lain yang berbahaya seperti TBC, infeksi paru-paru,
infeksi jamur dirongga mulut, tumor kulitkanker kulit kaposis sarcoma, bercak- bercak kemerahan pada kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening.
5. Tahap Gangguan Otak, pada tahap ini dapat mengakibatkan kematian sel otak
dan gangguan mental berupa damensia gangguan daya ingat, penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan syaraf.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6. Gejala Klinis HIVAIDS