: jumlah data kelompok 1 : jumlah data kelompok 2
Setelah diperoleh nilai t hitung, kemudian bandingkan dengan nilai t tabel untuk dilakukan pengujian hipotesis. Nilai t
tabel
diperoleh dengan menggunakan tabel t, pada taraf signifikansi
= 5 dan derajat kebebasan
. Kriteria pengujiannya adalah jika maka H
ditolak, artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kedua kelompok. Tetapi, jika
maka H
diterima, artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata antar kedua kelompok.
b. Untuk sampel tak homogen: t
hitung
dicari dengan menggunakan rumus:
15
̅ ̅
√ Setelah diperoleh t
hitung
, kemudian mencari t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan df atau degree of freedom derajat kebebasan dalam penelitian ini
diperoleh dengan n – 2.
Kriteria pengujian hipotesisnya, jika maka tolak H
. Artinya rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar
dengan pendekatan pembelajaran metaphorical thinking lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar
dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
15
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002, h. 241
G. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H
: H
1
: Keterangan :
: rata-rata tingkat kemampuan representasi matematis siswa pada kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran
metaphorical thinking : rata-rata tingkat kemampuan representasi matematis siswa pada
kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan representasi matematis ini dilakukan di salah satu MTs negeri di Tangerang Selatan, dengan kelas VII-1 sebagai
kelompok eksperimen, dan kelas VII-3 sebagai kelompok kontrol. Pada penelitian ini, kelompok eksperimen yang berjumlah 27 siswa diberikan pembelajaran
dengan pendekatan metaphorical thinking, sedangkan kelompok kontrol yang berjumlah 29 siswa diberikan pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
Untuk mengetahui kemampuan representasi matematis kedua kelompok setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dimana kelompok eksperimen dalam pembelajarannya diajar menggunakan pendekatan metaphorical thinking dan kelompok kontrol dalam
pembelajarannya diajar menggunakan pendekatan konvensional, di akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan tes akhir posttest yang mengukur
kemampuan representasi matematis siswa. Tes akhir yang digunakan berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal. Tes kemampuan representasi matematis tersebut
telah diuji coba pada siswa kelas VIII-5 di sekolah tersebut dan telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji
daya pembeda soal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan
representasi matematis siswa posttest tersebut. Berdasarkan tes kemampun representasi matematis yang telah diberikan, diperoleh hasil kemampuan
representasi matematis siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian dilakukan perhitungan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Ada pun
hasil kemampuan representasi matematis siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa a. Kelompok Eksperimen
Dari hasil tes akhir kemampuan representasi matematis siswa kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang yang dalam pembelajarannya
diberikan pendekatan pembelajran metaphorical thinking diperoleh nilai terendah sebesar 22 dan nilai tertinggi sebesar 88. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen No.
Nilai Frekuensi
Absolut Relatif
Relatif Kumulatif
1 22
– 35 3
11,11 11,11
2 36
– 49 3
11,11 22,22
3 50
– 63 8
29,63 51,85
4 54
– 77 7
25,93 77,78
5 78
– 91 6
22,22 100
Jumlah 27
100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa banyak kelas interval adalah 5 kelas dengan panjang setiap interval kelas adalah 14. Selain itu terlihat bahwa
nilai yang paling banyak diperoleh siswa kelompok eksperimen berada pada interval 50
– 63 yaitu sebesar 29,63 8 siswa dari 27 siswa. Nilai yang paling sedikit diperoleh siswa kelompok eksperimen berada pada interval 22
– 35 dan 36 – 49 yaitu sebesar 11,11 3 siswa dari 27 siswa.
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen yaitu 61,69 lampiran 19. Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa 48,15 siswa
mendapatkan nilai di atas rata-rata, yaitu siswa pada kelas interval nomor 4 dan 5, dan 51,85 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata, yaitu pada interval nomor 1,
2, dan 3. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran metaphorical thinking
mendapat nilai di bawah rata-rata.
b. Kelompok Kontrol
Dari hasil tes akhir kemampuan representasi matematis siswa kelompok kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang yang dalam pembelajarannya
diberikan pendekatan pembelajran konvensional diperoleh nilai terendah sebesar 25 dan nilai tertinggi sebesar 88. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis
Kelompok Kontrol No.
Nilai Frekuensi
Absolut Relatif
Relatif Kumulatif
Relatif Kumulatif
1 25
– 35 3
10,34 10,34
99,99 2
36 – 46
5 17,24
27,58 89,65
3 47
– 57 12
41,38 68,96
72,41 4
58 – 68
5 17,24
86,20 31,03
5 69
– 79 3
10,34 96,54
13,79 6
80 – 90
1 3,45
99,99 3,45
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas dengan panjang setiap interval kelas adalah 11. Selain itu terlihat bahwa
nilai yang paling banyak diperoleh siswa kelompok kontrol berada pada interval 47
– 57 yaitu sebesar 41,38 12 siswa dari 29 siswa. Nilai yang paling sedikit diperoleh siswa kelompok kontrol berada pada interval 80
– 90 yaitu sebesar 3,45 1 siswa dari 29 siswa.
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol yaitu 53,14 lampiran 20. Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa 31,03 siswa
mendapatkan nilai di atas rata-rata, yaitu siswa pada kelas interval nomor 4, 5 dan 6. Sedangkan 68,96 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata, yaitu pada interval
nomor 1, 2 dan 3. Hal ini menunjukka bahwa sebagian besar siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional mendapat
nilai di bawah rata-rata.