: Skor maksimum : Jumlah peserta tes
Tolak ukur untuk menginterpretasikn tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Kategori Tingkat Kesukaran
9
Nilai p
Kategori
Soal sukar Soal sedang
Soal mudah Rekapitulasi tingkat perhitungan hasil tes disajikan pada tabel 3.5
berikut:
Tabel 3. 5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran
No. Butir Indikator Representasi
Tingkat Kesukaran p
Kriteria
1a Visual
0,82 Mudah
1b Teks tertulis
0,92 Mudah
2 Ekspresi matematis
0,38 Sedang
3 Ekspresi matematis
0,70 Sedang
4a Visual
0,55 Sedang
4b Teks tertulis
0,38 Sedang
5a Visual
0,53 Sedang
5b Teks tertulis
0,26 Sukar
6a Visual
0,68 Sedang
6b Teks tertulis
0,60 Sedang
4. Daya Pembeda Daya pembeda suatu butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk
mengelompokkan siswa
kedalam kelompok
atas kelompok
siswa
9
Ibid., h. 21
berkemampuan tinggi dan kelompok bawah kelompok siswa berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:
10
∑ ∑
Keterangan: : daya pembeda
: tingkat kesukaran kelompok atas : tingkat kesukaran kelompok bawah
∑
: jumlah skor siswa kelompok atas pada setiap butir soal
∑
: jumlah skor siswa kelompok bawah pada setiap butir soal
: skor maksimum : jumlah peserta tes kelompok atas
: jumlah peserta tes kelompok bawah
Tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal
digunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3. 6
Interpretasi Daya Pembeda
11
Nilai Interpretasi
Sangat jelek Jelek
Cukup Baik
Sangat baik Rekapitulasi hasil perhitungan uji daya pembeda instrumen disajikan
pada tabel 3.7 berikut:
10
Ibid., h. 32
11
Erman S., op.cit., h. 161
Tabel 3. 7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda
No. Butir Indikator Representasi
Daya Pembeda D
Kriteria
1a Visual
0,06 Jelek
1b Teks tertulis
0,06 Jelek
2 Ekspresi matematis
0,44 Baik
3 Ekspresi matematis
0,72 Sangat Baik
4a Visual
0,69 Baik
4b Teks tertulis
0,72 Sangat Baik
5a Visual
0,25 Cukup
5b Teks tertulis
0,61 Baik
6a Visual
0,28 Cukup
6b Teks tertulis
0,47 Baik
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen, maka dari 10 butir instrumen yang diujicobakan hanya 8
butir yang digunakan pada posttest di akhir pembelajaran. Secara rinci, data mengenai instrumen yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3. 8 Butir Instrumen yang Digunakan
No. Butir Indikator
Representasi Keterangan
1a Visual
Tidak digunakan 1b
Teks tertulis Tidak digunakan
2 Ekspresi matematis
Digunakan 3
Ekspresi matematis Digunakan
4a Visual
Digunakan 4b
Teks tertulis Digunakan
5a Visual
Digunakan 5b
Teks tertulis Digunakan
6a Visual
Digunakan 6b
Teks tertulis Digunakan
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis yang penganalisaannya dilakukan dengan perhitungan, karena
berhubungan dengan angka, yaitu dari hasil tes kemampuan representasi matematis yang diberikan. Penganalisaannya dilakukan dengan membandingkan
hasil tes kelas kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional dengan kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya
menggunakan pendekatan pembelajaran metaphorical thinking. Dari data yang telah didapat, kemudian dilakukan perhitungan statistik
deskriptif dengan membuat distribusi frekuensi, hitungan mean, median, modus, varians, simpangan baku, ketajaman, dan kemiringan kurtosis. Kemudian
dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji Chi-kuadrat dan uji Fisher. Setelah itu dilakukan uji statistik inferensia dengan melakukan analisis perbandingan
antara kedua kelas tersebut untuk mengetahui kontribusi pendekatan pembelajaran metaphorical thinking terhadap kemampuan representasi
matematis siswa. Perhitungan statistik yang digunakan yaitu: 1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H :
data berdistribusi normal H
1
: data tidak berdistribusi normal
Untuk mengetahui distribusi dari suatu subjek, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji kai-kuadrat chi-square.
Berikut langkah-langkahnya:
12
1 Membuat tabel frekuensi data kelompok 2 Menentukan rata-rata
̅ 3 Menentukan simpangan baku
12
Husaini Umar dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. ke-1, h. 278
4 Menentukan nilai z suatu bilangan yang dibakukan dengan rumus:
̅ Keterangan
: z
: bilangan yang dibakukan ̅ : nilai rata-rata
: simpangan baku
5 Menentukan nilai dengan rumus:
∑ Keterangan:
: nilai chi-square hitung : frekuensi yang diamati
: frekuensi yang diharapkan 6 Cari nilai
pada tabel chi-square dengan taraf signifikansi sebesar , dan derajat kebebasan dk = k-3 dimana k adalah
banyaknya kelas.
7 Membandingkan dengan
. Kriteria pengujian
yaitu: Jika
maka H diterima, artinya data berdistribusi
normal. b. Uji Homogenitias
Pengujian homogenitas dilakukan melalui uji Fisher F, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
13
1 Menentukan hipotesis pengujian. H
: kedua kelompok memiliki varians yang sama H
1
: kedua kelompok memiliki varians yang berbeda
13
Ibid., h. 133
2 Hipotesis statistik H
: H
1
: 3 Cari F
hitung
dengan rumus:
4 Menetapkan taraf signifikansi .
5 Cari F
tabel
pada tabel F dengan rumus:
6 Kriteria pengujian: Jika , maka H
diterima homogen.
2. Uji Hipotesis Jika sampel yang diteliti memenuhi uji prasyarat analisis maka untuk
menguji hipotesis, digunakan uji-t dengan taraf signifikan Rumus uji-t yang digunakan yaitu:
a. Untuk sampel homogen:
14
̅ ̅
√ Dimana,
√ Keterangan
: t
: nilai t hitung ̅
: nilai rata-rata kelompok 1 ̅
: nilai rata-rata kelompok 2 : varians data kelompok 1
: varians data kelompok 2 : simpangan baku gabungan
14
Ibid., h. 142
: jumlah data kelompok 1 : jumlah data kelompok 2
Setelah diperoleh nilai t hitung, kemudian bandingkan dengan nilai t tabel untuk dilakukan pengujian hipotesis. Nilai t
tabel
diperoleh dengan menggunakan tabel t, pada taraf signifikansi
= 5 dan derajat kebebasan
. Kriteria pengujiannya adalah jika maka H
ditolak, artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kedua kelompok. Tetapi, jika
maka H
diterima, artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata antar kedua kelompok.
b. Untuk sampel tak homogen: t
hitung
dicari dengan menggunakan rumus:
15
̅ ̅
√ Setelah diperoleh t
hitung
, kemudian mencari t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan df atau degree of freedom derajat kebebasan dalam penelitian ini
diperoleh dengan n – 2.
Kriteria pengujian hipotesisnya, jika maka tolak H
. Artinya rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar
dengan pendekatan pembelajaran metaphorical thinking lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar
dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
15
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002, h. 241