Cara menjawab siswa kelompok kontrol:
Gambar 4.23 Contoh Jawaban Kelompok Kontrol Soal Nomor 5b pada Indikator Teks Tertulis
Pada soal posttest nomor 5b, siswa ditugaskan untuk menjelaskan mengapa bangun datar yang terbentuk pada koordinat cartesius merupakan layang-layang.
Pada jawaban kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kedua siswa ini sama- sama menggunakan sifat layang-layang sebagai alasan bahwa bangun tersebut
berbentuk layang-layang. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pembelajaran dengan pendekatan
metaphorical thinking yang diterapkan selama proses pembelajaran memberikan pengaruh positif pada kemampuan representasi matematis siswa, terutama pada
indikator visual. Persentase rata-rata skor kelompok eksperimen pada ketiga aspek representasi yang diukur lebih tinggi dari kelompok kontrol, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kemampuan representasi kelomok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Hal ini sejalan dengan Mayer yang menyatakan bahwa
metafora dalam pembelajaran merupakan salah satuh hal yang berhasil menginduksi representasi yang dapat membentuk dasar penalaran.
1
Hasil penelitian peneliti juga sejalan dengan Leo Adhar Effendi yang meneliti tentang pembelajaran metematika dengan metode penemuan terbimbing
untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP menyatakan bahwa perbedaan pembelajaran memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Dalam penelitiannya, kemampuan representasi matematis siswa dikelompokkan sesuai
dengan kemampuan awalnya mulai dari rendah, sedang, dan tinggi. Pada kelompok yang berkemampuan awal sedang dan tinggi kemampuan representasi
yang lebih baik terdapat pada kelas yang mendapatkan pembelajaran
1
Andrew Orthony, Op.cit., h. 15
menggunakan metode penemuan terbimbing dibandingkan dengan kelas yang diajarkan dengan cara konvensional. Sedangkan pada kelompok yang
berkemampuan awal rendah, kemampuan representasi matematisnya tidak jauh berbeda antara kelas yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing dan
konvensional.
2
Dalam penelitian yang peneliti lakukan, kemampuan representasi matematis diukur dengan indikator visual, ekspresi matematis, dan teks tertulis,
dimana kemampuan teks tertulis mengalami peningkatan secara signifikan. Tak hanya dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis,
pendekatan metaphorical thinking juga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa sebagaimana hasil dari penelitian Heris Hendriana. Heris Hendriana
menemukan bahwa rata-rata kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan menggunakan pendekatan pembelajaran metaphorical thinking.
3
Selain itu, M. Afrilianto yang dalam penelitiannya juga menggunakan pendekatan metaphorical
thinking menemukan
bahwa pendekatan
metahporical thinking dapat
meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan strategis matematis siswa.
4
Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran metaphorical thinking tidak hanya mampu meningkatkan kepercayaan diri, pemahaman konsep dan
kemampuan strategis matematis siswa, tetapi juga mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa pendekatan metaphorical thinking dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa pada
indikator visual, ekspresi matematis, dan teks tertulis. Namun, perbedaan tertinggi kemampuan representasi matematis siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol terdapat pada indikator teks tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa
2
Leo Adhar Effendi, Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Dan Pemecahan Masalah Siswa SMP, Jurnal
Penelitian Pendidikan, 2012, h.6
3
Heris Hendriana, Pembelajaran Matematika Humanis dengan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa, Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi Bandung, Vol. 1, No. 1, 2012
4
M. Afrilianto, Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Strategi Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking, Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol. 1, No. 2, 2012
pendekatan metaphorical thinking dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa secara signifikan pada indikator teks tertulis.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menyadari bahwa terdapat beberapa hal yang belum sempurna dalam penelitian ini. Berbagai upaya telah
dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar mendapat hasil yang optimal. Namun, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan dalam pelaksanaan
penelitian ini sehingga faktor tersebut menjadi keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini, diantaranya yaitu:
1. Pada awal pertemuan, siswa masih kesulitan dalam beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran metaphorical thinking. Karena dalam proses
pembelajaran yang
biasa dilakukan
siswa cenderung
pasif dan
pembelajarannya terpusat pada guru. 2. Peneliti hanya melakukan kontrol terhadap subjek penelitian yang meliputi
variable pendekatan pembelajaran metaphorical thinking dan kemampuan representasi matematis. Variabel lain seperti minat, motivasi, intelegensi,
lingkungan belajar, dan lain-lain tidak dapat dikontrol. Hasil penelitian ini mungkin dapat dipengaruhi variable lain di luar variable yang ditetapkan
dalam penelitian ini.
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran matematika dengan pendekatan metaphorical thinking terhadap kemampuan
representasi matematis siswa di salah satu MTs Negeri di Tangerang Selatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan metaphorical thinking memiliki peningkatan secara
sgnifikan pada indikator teks tertulis, kemudian ekspresi matematis, sedangkan pada indikator visual, selisih pencapaiannya tidak terpaut
jauh dari siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. 2. Kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan
pendekatan konvensional memiliki pencapaian kemampuan representasi matematis yang baik pada indikator visual. Pencapaian dua indikator
lainnya, yaitu indikator ekspresi matematis dan teks tertulis tidak berbeda jauh, selisih kedua indikator tersebut hanya 0,33.
3. Kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan metaphorical thinking lebih tinggi dari pada siswa yang
diajarkan dengan pendekatan konvensional. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis dengan nilai t
hitung
= 2,026 lebih dari t
tabel
= 2,0048 berada pada daerah penolakan H
. Secara keseluruhan, persentase skor kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan
metaphorical thinking lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. Dengan demikian, pendekatan
metaphorical thinking lebih baik dari pada pendekatan konvensional dalam mengembangkan kemampuan representasi matematis.
B. Saran
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat penulis berikan:
1. Pendekatan pembelajaran metaphorical thinking dapat dijadikan sebagai salah satu cara belajar baru bagi siswa untuk meningkatkan
prestasi belajarnya. 2. Bagi guru, sebagai masukan atau informasi untuk memperoleh
gambaran mengenai penerapan pendekatan metaphorical thinking dalam pembelajaran
dalam upaya meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa, sehingga dapat dijadikan alternatif dalam
pembelajaran matematika dikelas. 3. Bagi sekolah, sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka
memperbaiki proses
pembelajaran matematika
serta untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian yang lebih lanjut.
67
DAFTAR PUSTAKA
A, Albert ed.. The Roles of Representation in School of Mathematics. tt.p : NCTM, 2001.
Adhar, Leo. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12, 2012. Afrilianto, M. Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis
Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Infinity. 1, 2012.
Aievoli, Paatrick. “Supporting the Aesthetic Through Metaphorical Thinking”,
http:digitalcommons.unl.edunchcjournal126 , 22 Oktober 2013.
Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2001. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Cet. XI. Jakarta: Bumi
Aksara, 2006. BSNP. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMPMTs. Jakarta: BSNP. 2006. Carreira, Susana.
“Where There’s A Model, There’s A Metaphor: Metaphorical Thinking in Students’ Understanding of A Mathematical Model” in
Mathematical Thinking and Learning. Portugal: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. 2001.
Cresswell, John W. Educational Research Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Boston: Pearson Education, Inc.
2012. D, Lyn. International Research in Mathematics Education. London: Lawrence
Erlbaum Associares, 2002. Ferrara, Francesca. Bridging Perception and Theory: What Role Can Metaphors
and Imagery Play. European Research In Mathematics Education III. Hendriana, Heris,
“Pembelajaran dengan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman
Matematik, Komunikasi
Matematik, dan Kepercayaan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama”, Disertasi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung:
2009. tidak dipublikasikan.