PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

x Keperawatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Subvariabel Sikap terhadap Waktu .. 69 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mahasiswa Keperawatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Subvariabel Perencanaan Jangka Panjang 70 xi DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Kerangka Teori 45 Bagan 3.1 Kerangka Konsep 48 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Izin Uji Validitas Reliabilitas Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Penjelasan Penelitian untuk Responden Lampiran 4 Lembar Persetujuan menjadi Responden Lampiran 5 Kuesioner Penelitian Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Lampiran 7 Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen waktu merupakan masalah utama pada mahasiswa di perguruan tinggi yang dapat mempengaruhi bagaimana mahasiswa dapat mengelola waktu yang tersedia dan dapat mempertanggungjawabkan akademik Bunhomme dalam Mirzaei et al ., 2012. Mahasiswa dituntut untuk dapat memiliki manajemen waktu yang baik, karena manajemen waktu merupakan keahlian terpenting yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa Liveris Cavanagh, 2012. Sansgiry et al., 2006 mendefinisikan manajemen waktu bagi mahasiswa merupakan sekumpulan kemampuan bertingkah laku yang penting dimiliki dalam mengelola pembelajaran dan beban kuliah. Menurut Sansgiry et al., 2006 keterampilan manajemen waktu bagi mahasiswa meliputi kegiatan seperti melakukan perencanaan, memprioritaskan pekerjaan, persiapan ujian, dan mengikuti jadwal. Prestasi akademik yang baik dapat dicapai dengan menyeimbangkan manajemen waktu dan teknik belajar yang efektif. Menurut Kwan Ko 2002 Perilaku manajemen waktu yang baik seperti mengatur tujuan dan prioritas kegiatan dapat memudahkan pekerjaan, meminimalkan stress, bekerja menjadi lebih efektif, dan akademik yang sukses. Menggunakan waktu lebih efektif memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan 1 pribadi, menjadi lebih sukses dalam ujian, dan mempersiapkan diri pada lingkungan klinis Mirzaei et al ., 2012. Proses pembelajaran terkait manajemen waktu salah satunya berhubungan dengan metode pembelajaran yang digunakan di perguruan tinggi. Paradigma pengajaran yang menitikberatkan pada pendidik dalam mentransformasikan pengetahuan telah bergeser pada peran peserta didik dalam mengembangkan peran dan kemampuan yang dimiliki. Kurikulum di perguruan tinggi saat ini telah diubah dari kurikulum berbasis pada isi content menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK berdasarkan SK Mendiknas No 232U2002. Pengembangan mutu pembelajaran menuju kurikulum berbasis kompetensi dalam hal ini tidak lagi berbentuk teacher- centered content- oriented TCCO tetapi diganti dengan menggunakan prinsip student- centered learning SCL. Proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan SCL menjadi salah satu pilihan dalam KBK Kunaefi, 2008. Tahun 2008 semua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan di Indonesia mulai menerapkan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan surat keputusan No. 04SKAIPNIIX2008 tentang pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Sarjana Keperawatan, akan tetapi belum semua program studi S1 keperawatan menerapkannya AIPNI, 2010. Perubahan paradigma metode pembelajaran berpusat pada peserta didik telah diterapkan pada beberapa perguruan tinggi baik di dunia maupun di Indonesia, salah satunya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Ilmu Keperawatan. Melatih berpikir analitis, kreatif, berfikir kritis dan manajemen waktu dapat dilakukan dengan pendekatan SCL yang salah satunya menggunakan metode em d ea rn in g PBL atau studi kasus Kunaefi, 2008. em d ea rn in g PBL adalah metode pembelajaran yang cocok digunakan pada mahasiswa kedokteran, keperawatan, farmasi, manajemen, teknik, dan arsitektur Boud Felleti, 1998. Proses belajar metode ini tidak lagi bersifat satu arah dan dosen hanya berperan sebagai fasilitator bukan lagi pemberi materi seperti dalam metode tradisional atau conventional. Metode ini juga menuntut mahasiswa untuk mempersiapkan diri dengan berbekal materi-materi yang harus dibaca sebelum memasuki kelas, sehingga metode ini menuntut mahasiswa untuk lebih aktif mencari informasi. Masalah diajukan sedemikian rupa sehingga mahasiswa menemukan kebutuhan belajar yang diperlukan agar mereka dapat memecahkan masalah tersebut Nursalam Efendi, 2008. Penelitian Lin et al., 2010 menyatakan bahwa metode pembelajaran PBL efektif dibandingkan dengan metode conventional. Menurut Emerald et al., 2013 terdapat keuntungan dan kekurangan dalam metode PBL. Keuntungan dari metode PBL adalah memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiri, meningkatkan pendapat mahasiswa dari masalah dalam pembelajaran, meningkatkan keahlian berpikir kritis, meningkatkan keahlian berkomunikasi, memudahkan dalam mengingat kasus-kasus yang diberikan dan dapat memberikan informasi baru. Kekurangan dari metode PBL adalah konsumsi waktu dan terdapat beberapa mahasiswa yang mendominasi dan pasif ketika berdiskusi. Konsumsi waktu yang dimaksud adalah durasi selama mencari literatur, mengumpulkan informasi baru, mempersiapkan presentasi dan kesulitan dari PBL dimana mahasiswa membutuhkan waktu lebih untuk belajar. Metode tersebut identik dengan metode pengajaran yang saat ini baru diterapkan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Program Studi Ilmu Keperawatan PSIK sejak tahun 2012. Pada tahun 2006 awal mulanya program ini telah diterapkan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Program Studi Pendidikan Dokter. Metode pengajaran yang diterapkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Ilmu Keperawatan sebelumnya adalah rata-rata metode tradisional atau conventional yang berupa ceramah dan hanya bersifat satu arah karena di dalam kelas mahasiswa hanya mendengarkan penjelasan materi yang diberikan pengajar. Proses belajar mandiri pada metode PBL dapat menghasilkan self directed learning dalam belajar, diantaranya peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan mengembangkan diri dimana individu menggunakan banyak metode dalam banyak situasi dalam setiap waktu Gibbons, 2002. Self directed learning penting karena dapat memberikan mahasiswa kemampuan untuk mengerjakan tugas, untuk mengkombinasikan perkembangan kemampuan dengan perkembangan karakter dan mempersiapkan mahasiswa untuk mempelajari seluruh kehidupan mereka, self directed learning juga dapat mempersiapkan mahasiswa menjadi pelajar yang aktif dan terbaik. Menurut Jennings 2007 self directed learning adalah proses dimana seorang individu mengambil langkah inisiatif dalam mendiagnosis apa yang mereka butuhkan dalam pembelajaran, desain pengalaman pembelajaran, menempatkan sumber-sumber, dan mengevaluasi pembelajarannya. Mahasiswa harus memiliki kemampuan penting yang digunakan untuk mendukung self directed learning yaitu kemampuan self management. Kemampuan self management adalah kemampuan diri dalam mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran antara lain pengaturan waktu, lingkungan belajar, emosi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran. Kemampuan self management pada penerapan self directed learning salah satunya adalah pemanfaatan waktu. Pemanfaatan waktu oleh mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar berkaitan dengan tanggung jawab pribadi mahasiswa Hartono, 2011. Pentingnya manajemen waktu yang baik akan menghasilkan kesiapan menghadapi proses PBL secara maksimal karena dalam proses PBL menggunakan self directed learning dimana seorang mahasiswa dituntut untuk mampu mengatur waktu secara mandiri. Penelitian Kocaman 2009 menyatakan bahwa seorang mahasiswa yang memiliki manajemen waktu yang baik dalam mengikuti proses metode PBL akan menghasilkan proses PBL secara maksimal. Penelitian Hartono 2011 mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara pemanfaatan waktu pada kegiatan mandiri dengan penerapan self directed learning pada metode PBL. Seorang self directed learner dapat mengatur waktu sesuai dengan kebutuhan. Self directed learning memberi kebebasan pada self directed