Kerangka Berfikir LANDASAN TEORITIS

48 menuju kebaikan tersebut tentulah suatu hal yang tidak mudah, oleh karena itu perlu usaha sungguh-sungguh untuk mengembangkannya. Di dalam agama Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi seperti konsisten istiqamah, kerendahan hati tawadhu`, berusaha dan berserah diri tawakal, ketulusan ikhlas, totalitas kaffah, keseimbangan tawazun, integritas dan penyempurnaan ihsan. Akhlak berkaitan dengan hubungan muamalah manusia dengan orang lain, baik secara perorangan ataupun secara kelompok. Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa, yang darinya lahir berbagai perbuatan- perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran pertimbangan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jika siswa memiliki kesadaran diri yang tinggi, pengaturan diri yang baik, motivasi belajar yang tinggi, bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan semua orang serta memiliki keterampilan sosial yang tinggi, dan memiliki akhlak yang mulia maka penulis dapat mengasumsikan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang tinggi terhadap pembentukan akhlak siswa.

D. Hipotesis

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel X Kecerdasan Emosional dengan variabel Y Akhlak Siswa maka dalam hal ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha : Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan akhlak siswa Ho : Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan akhlak siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode di sini menjelaskan tentang metode apa yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk penelitian survei. Kerlinger 1996 mengatakan bahwa “penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian- kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.” Penelitian survei biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif. 1 Analisis yang ditunjang oleh data yang diperoleh melalui penelitian lapangan Field Research. Penelitian lapangan Field Research, penulis terjun langsung ke lapangan atau dilakukan di sekolah dengan melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi, guna memperoleh data yang jelas dan representatif. 1 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2009 cet. Ke 6 h. 50

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti. 2 1. Populasi Populasi ialah wilayah yang terdiri dari subyek dan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Jadi dalam penelitian ini yang menjadi obyek atau populasi adalah siswa-siswi MTs al-Hidayah Kota Bekasi kelas VIII tahun ajaran 2010-2011. Dengan populasi sebanyak 171 siswa yang terbagi ke dalam tiga kelas. 2. Sampel Sampel atau contoh adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individusubyek dan obyek penelitian. Tegasnya sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau yang representif artinya yang menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal, tetapi walaupun memiliki sampel bukan merupakan duplikat dari populasi. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 15 dari populasi seluruhnya yang berjumlah 171 siswa, yaitu 30 siswa. Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang refesentatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar- benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dan dalam penetapan sampel ini penulis menggunakan teknik Simple Rendom Sampling. Simple Rendom Sampling adalah cara pengambilan 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal. 108-109