pernyataan  positif  maupun  pernyataan  negatif  dinilai  subjek  yaitu:  sangat  setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Kelima alternatif jawaban pada setiap
butir  pernyataan  memiliki  skor  nilai  4,3,2,1.  Untuk  lebih  jelasnya  mengenai pernyataan positif dan negatif disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1 Kriteria Penyekoran Alat Pengumpul Data
Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif
Pilihan Jawaban SS
S TS
STS Positif
4 3
2 1
Negatif 1
2 3
4
D. Teknik Pengolahan Data
1. Pengujian Validitas Instrumen
Berkaitan  dengan  pengujian  validitas  instrumen  Arikunto  menjelaskan bahwa  yang  dimaksud  dengan  validitas  adalah  suatu  ukuran  yang  menunjukkan
tingkat  keandalan  atau  kesahihan  suatu  alat  ukur.  Jika  instrumen  dikatakan  valid berarti  menunjukkan  alat  ukur  yang  digunakan  untuk  mendapatkan  data  itu  valid
sehingga instrumen tersebut  dapat  digunakan untuk mengukur  apa  yang seharusnya diukur. Dari pengertian itu dapat diartikan lebih luas lagi bahwa valid itu mengukur
apa yang hendak diukur ketepatan.
8
Dengan  menggunakan  instrumen  yang  valid  dan  reliabel  dalam pengumpulan  data,  diharapkan  hasil  penelitian  akan  menjadi  valid  saheh.  Untuk
menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat para ahli. Setelah instrumen dikonstruksi  tentang  aspek-aspek  yang  akan  diukur  dengan  berddasarkan  teori
tertentu,  maka  selanjutnya  dikonstruksikan  denga  para  ahli  dengan  cara  dimintai pendapatnya  tentang  instrumen  yang  telah  disusun  itu.  Setelah  pengujian  konstruk
selesai  dari  para  ahli,  maka  diteruskan  uji  coba  instrumen.  Instrumen  yang  telah
8
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, h. 97-98
disetujui  para  ahli  tersebut  dicobakan  pada  smpel  dari  mana  populasi  di  ambil. Setelah  data  didapat  dan  ditabulasikan,  maka  pengujian  validitas  konstruksi
dilakukan  dengan  analisis  faktor,  yaitu  dengan  mengkorelasikan  antara  skor  item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment adalah:
r
hitung
    
 
 
} Y
Y n.
}.{ X
- X
. {
X -
XY n
2 2
2 2
 
 
 
 
n Y
Dimana: r
hitung
= Koefisien korelasi
∑ �  = Jumlah skor item ∑ �   = Jumlah skor total seluruh item
n = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
t
hitung =
�−2 1−r
2
Dimana :   t   = Nilai t
hitung
r = Koefisien korelasi hasil r
hitung
n   = Jumlah responden. Distribusi tabel t untuk
� = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n−2 Kaidah keputusan : Jika t
hitung
t
tabel
berarti valid sebaliknya t
hitung
t
tabel
berarti tidak valid Jika  instrumen  itu  valid,  maka  dilihat  kriteria  penafsiran  mengenai  indeks
korelasinya r sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000  : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799  : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599  : cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,399  : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199  : sangat rendah tidak valid
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas  atau  keterandalan  menggambarkan  derajat  keajegan  atau konsistensi  hasil pengukuran. Suatu  alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel  jika
alat ukur menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan  untuk  membuahkan  hasil  pengukuran  yang  sesungguhnya.  Metode
mencari reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penulis menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
9
11
=
� �−1
. 1 −
∑ �
1
�
r
11
= Nilai Reliabilitas ∑ �
�
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
k = Jumlah item
E. Teknik Analisis Data
Dari  hasil  observasi,  angket  dan  wawancara  yang  dilakukan  kemudian penulis  olah  data  tersebut.  Analisis  data  yang  digunakan  penulis  adalah  data
dikelompokkan  menjadi  dua,  yaitu  data  kualitatif  dianalisis  dengan  menggunakan pendekatan  logika,  sedangkan  data  yang  bersifat  kuantitatif  dianalisis  dengan
menggunakan pendekatan statistik. Sebagaimana  telah  diketahui  bahwa  penelitian  ini  dilakukan  adalah  untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variabel. Maka dipilih dan dibahas ialah Korelasi Pearson Product Moment r karena sangat populer dan sering dipakai oleh
mahasiswa  dan  para  peneliti.  Korelasi  ini  dikemukakan  oleh  Karl  pearson  Tahun 1900.  Kegunaanya  untuk  mengetahui  derajat  hubungan  antara  variabel  bebas
independent dangan variabel terikat dependent. Teknik  analisis  Korelasi  Pearson  Product  Moment termasuk teknik statitik
parametrik  yang  menggunakan  data  interval  dan  ratio  dengan  perssyaratan  tertentu.
9
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, h. 115