8
BAB II LANDASAN TEORITIS
HAKEKAT KECERDASAN EMOSIONAL EQ
A. Pengertian Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan  dalam  bahasa  Inggris  disebut  intelligence  dan  bahasa  Arab disebut  al-dzaka  menurut  arti  bahasa  adalah  pemahaman,  kecepatan,  dan
kesempurnaan  sesuatu.  dalam  arti,  kemampuan  al-qudrah  dalam  memahami sesuatu  secara  tepat  dan  sempurna.
1
Kecerdasaan  berasal  dari  kata  cerdas  yang secara  harfiah  berarti  sempurna  perkembangan  akal  budinya,  pandai  dan  tajam
pikirannya.  Selain  itu  cerdas  dapat  pula  berarti  sempurna  pertumbuhan  tubuhnya seperti  sehat  dan  kuat  fisiknya.
2
Kecerdasan  atau  disebut  juga  intelegensi  adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai
nilai budaya.
3
Kecerdasan  merupakan  kata  benda  yang  menerangkan  kata  kerja  atau keterangan. Seseorang menunjukkan kecerdasannya ketika ia bertindak atau berbuat
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,  Jakarta: Kalam Mulia, 2002 edisi revisi cet.7 h.96
2
W.J.S. Poerwadarminta,  Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1991, cet. 12, h. 211
3
Thomas Amstrong, Setiap Anak Cerdas Jakarta: Gramedia, 2003, h. 19
9 dalam  suatu  situasi  secara  cerdas  atau  bodoh,  kecerdasan  seseorang  dapat  dilihat
dalam caranya orang tersebut  berbuat  atau bertindak.
4
Kecerdasan juga merupakan istilah umum untuk menggambarkan “kepintaran” atau “kepandaian” seseorang.
5
Beberapa para ahli mencoba merumuskan definisi kecerdasan diantaranya: Suharsono  menyebutkan  bahwa  kecerdasan  adalah  kemampuan  untuk
memecahkan  masalah  secara  benar,  yang  secara  relatif  lebih  cepat  dibandingkan dengan  usia  biologisnya.
6
Gardner  mengemukakan  bahwa  kecerdasan  adalah kemampuan  untuk  memecahkan  masalah  atau  menciptakan  suatu  produk  yang
bernilai dalam satu latar belakang budaya atau lebih.
7
Definisi  dari  Suharsono  dan  Gardner  menyebutkan  bahwa  kecerdasan merupakan  suatu  kemampuan  individu  untuk  memecahkan  masalahnya.  Jika
Suharsono  menilai  kecerdasan  dari  sudut  pandang  waktu,  sementara  Gardner menilainya dari sudut pandang tempat.
Gardner  membagi  kecerdasan  menjadi  tujuh  macam  yaitu,  kecerdasan linguistic,  kecerdasan  logis  matematis,  kecerdasan  visual-spasial,  kecerdasan
musical,  kecerdasan  kinestetik-tubuh,  kecerdasan  interpersonal  dan  kecerdasan intrapersonal.
8
Kecerdasan-kecerdasan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1
Kecerdasan  linguistik  adalah  kemampuan  membaca,  menulis  dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa.
2 Kecerdasan  logis-matematis  adalah  kemampuan  berfikir  menalar  dan
menghitung, berfikir logis dan sistematis.
4
M. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 115
5
Munandir,  Enslikopedia Pendidikan, Malang, UM Press, 2001, h. 122
6
Suharsono. Mencerdaskan Anak  Depok, Inisiasi Press, 2003 h, 43
7
Colin Rose dan Malcom J. Nicholl, Cara Belajar Cepat Abad XXI, penerjemah Dedy Ahimsa Bandung: Nuansa, 2002, h. 58
8
Colin Rose dan Malcom J. Nicholl, Cara Belajar Cepat Abad XXI, penerjemah Dedy Ahimsa, h. 59-60