Efek radiasi pada polimer

Beberapa polimer dalam larutan mengalami reaksi crosslinking dan degradasi secara simultan jika diradiasi dengan sinar gamma atau elektron beam. Jika ikatan silang yang terjadi lebih banyak dibandingkan dengan pemutusan ikatan maka polimer disebut sebagai tipe crosslinking, sebaliknya jika degradasi lebih banyak terjadi dibandingkan ikatan silang maka polimer tersebut dikategorikan sebagai polimer bertipe degradasi Darmawan, 2002. Tergantung dari reaksi mana yang lebih dominan akan menentukan sifat akhir dari polimer tersebut Darmawan, 2002. Reaksi ikatan silang Gambar 10. Reaksi ikatan silang

3.1.4 Keunggulan menggunakan EBM Woods, et al, 1994

a. Dalam pelaksanaan iradiasi lebih cepat.

b. Pemilihan bahan pengemas menjadi lebih leluasa karena tidak harus bahan yang tahan panas. c. Iradiasi merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena tidak ada limbah proses yang dibuang ke lingkungan. d. Teknik ini dapat dilakukan pada bahanproduk yang sudah dikemas kemasan akhir. e. Iradiasi berkas elektron bukan merupakan radioisotop sehingga tidak berbahaya. f. Dapat digunakan untuk produk-produk yang tipis karena daya tembusnya yang terbatas.

3.2 Radiofarmasi

Penggunaan radioaktif melalui aliran darah disebut radiofarmasi. Dalam terapi ini, obat dimasukkan ke dalam sirkulasi darah. Obat itu menggunakan molekul atom radioaktif. Atom yang membentuknya adalah radioaktif. Radioaktif gamma dalam teknologi radiofarmasi adalah untuk diagnosis. Ada dua sinar gamma yang digunakan untuk diagnosis. Yakni, single photon emisien computerized tomography emisi dari photon tunggal yang dapat ditelusuri komputer. Yang terbaru disebut PET- positron emission tomography radioaktif yang memancarkan positron. Teknologi ini digunakan agar sinar gamma yang masuk ke dalam aliran darah bisa menembus sasaran. Setelah mencapai sasaran, dalam kurun waktu tertentu bisa ditelusuri dengan kamera gama atau komputer. Radiofarmasi adalah penggunaan senyawa radioaktif dalam pengobatan penyakit. Salah satu aplikasi radiofarmasi adalah sebagai radioimunoterapi. Radioimunoterapi adalah metode penanganan kanker dengan memanfaatkan reaksi spesifik antigen dan antibodi. Radioisotop dengan jenis radiasi yang mematikan sel “ditumpangkan” ke antibodi yang bereaksi secara spesifik dengan tumor-associated antigen. Setelah dimasukkan ke dalam tubuh, antibodi akan terikat ke dalam antigen yang ada di sel kanker dan sel tersebut akan dimatikan oleh radiasi yang dipancarkan radioisotop. Sampai saat ini, radioimunoterapi telah