Penentuan panjang gelombang maksimum vitamin c

Berdasarkan hasil penelitian tabel 1, terlihat bahwa ketebalan membran selulosa bakteri basah yang dihasilkan berkisar 0,090 – 0,1 mm dan tebal rata-rata 0,094 mm. Hal ini menunjukkan masih banyaknya air yang terkandung dalam membran selulosa bakteri basah. Membran selulosa bakteri juga mengalami proses pengeringan pada suhu kamar, setelah proses pengepresan. Pengeringan tersebut menyebabkan sebagian air yang tersisa di dalam membran juga keluar. Proses pengeringan membran yang dilakukan pada suhu kamar dimaksudkan agar proses keluarnya air dari dalam membran perlahan-lahan tidak dalam kondisi yang dipaksakan sehingga tidak mengubah struktur pori-pori membran seperti yang terjadi jika dikeringkan dalam oven. Data hasil uji tebal membran selulosa bakteri kering dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan hasil penelitian tabel 1 terlihat bahwa ketebalan membran selulosa bakteri kering berkisar 0,02 – 0,037 mm dan ketebalan rata-rata sebesar 0,028 mm. Hal ini menunjukkan pengepresan pelikel selulosa bakteri menyebabkan ketebalan membran semakin berkurang. Trade dan Evironment Database 2004 menyatakan bahwa pelikel selulosa bakteri mengandung air sekitar 98 . Perbedaan ketebalan membran yang terjadi pada membran selulosa kering dan membran selulosa basah disebabkan oleh adanya sifat hidrofilisitas dari membran selulosa bakteri. Adanya sifat hidrofilik ini menyebabkan membran selulosa bakteri menjadi elastis dan mudah menyesuaikan dengan kontur tubuh serta tidak menimbulkan rasa sakit selama digunakan. Menurut Cerrai 1999, produk yang ada dipasaran mempunyai ketebalan bervariasi mulai dari 0,1 mm sampai 1 mm, dengan demikian membran selulosa bakteri dapat digunakan sebagai matriks topeng masker wajah. Dengan meningkatnya teknologi dan kebutuhan akan bahan baru yang dapat diaplikasikan di bidang kesehatan, maka hidrogel yang telah digunakan sebagai matriks topeng masker wajah. Hidrogel mempunyai kandungan air berkisar 70 – 95 Darwis, dkk., 1993. Selain itu, hidrogel yang kaya air sangat cocok digunakan sebagai sediaan tidak berlemak untuk pemakaian kulit. Penggunaan hidrogel sebagai matriks topeng masker wajah mempunyai keunggulan dibandingkan yang ada dipasaran karena selain nyaman pada pemakaiannya juga bersifat alami karena tidak mengandung zat aktif attau obat yang dapat menimbulkan efek samping. Hidrogel dibuat dari polimer hidrofilik dan kopolimernya dengan cara konvensional atau teknik radiasi sehingga terbentuk struktur berikatan silang crosslinking yang sukar larut. Salah satu bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan hidrogel adalah polimer sintetis seperti polivinil alkohol PVA atau polimer lain. PVA adalah salah satu jenis polimer hidrofilik yang banyak digunakan dalam berbagai bidang kimia, farmasi dan kesehatan. produk yang dihasilkan umumnya mempunyai sifat fisik yang baik, tidak toksik, dan mempunyai kemampuan meyerap air yang relatif tinggi. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan formulasi hidrogel sebagai matriks topeng masker wajah dengan konsentrasi PVA 2 , 4 , dan 6 , untuk meningkatkan elastisitas serta kekuatan hidrogel.