Serat goni juga mengandung selulosa yang tinggi. Goni biasanya digunakan untuk tali dan karung. Tanaman yang menghasilkan goni antara
lain dikenal dengan nama kenaf Hibiscus cannabinus dan roselle Hibiscus sabdariffa . Kenaf dan roselle mengandung 70 - 90 selulosa
yang sesuai untuk memproduksi pulp dan kertas untuk kebutuhan khusus. 4. Serat daun
Ada banyak jumlah serat daun tetapi kegunaannya sangat terbatas. Beberapa di antaranya digunakan untuk tali-temali, tekstil, dan kertas.
Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain rami abaca dan manila, pisang, nanas, dan lainnya.
5. Selulosa non- tanaman Selulosa juga ditemukan dalam mineral dari sumber tanaman, seperti
fossil kayu, dan beberapa tipe batu bara muda.
2.4.4 Pelikel selulosa bakteri
Studi pertama tentang formasi dari selulosa dalam bakteri dilaporkan oleh Adrian Brown pada tahun 1886. Dalam eksperimen diketahui bahwa
Acetobacter xylinum adalah organisme yang bertanggung jawab untuk
membentuk lapisan selulosa.
Pelikel selulosa bakteri dibuat menggunakan Acetobacter xylinum dan menghasilkan selulosa yang murni tanpa ada lignin. Acetobacter xylinum
mensintesis benang-benang ekstraselular hingga membentuk membran selulosa hidrofilik yang dikenal sebagai pelikel. Pelikel selulosa bakteri
mempunyai kandungan air 90 - 95 dari bobot total. Pelikel selulosa
bakteri yang dibuat dengan kultur statik mengandung 1 selulosa dari
bobot kering Brown, 1961.
Kekuatan mekanik yang baik dari pelikel selulosa bakteri dihasilkan dari ikatan hidrogen intermolekular yang ekstensif. Hal ini diinvestigasi
pertama kali oleh Yamanaka 1989. Sumber karbon yang biasa digunakan oleh Acetobacter xylinum untuk memproduksi pelikel selulosa bakteri
adalah dekstrosa, glukosa, sukrosa, fruktosa, gula invert Embuscado,
1994.
Ide untuk memodifikasi selulosa sejak disintesis dideskripsikan oleh Brown, Acetobacter xylinum tidak hanya menjadi faktor penting dalam
elusidasi sintesis selulosa tetapi juga dalam fermentasi asam cuka. Produk pelikel selulosa bakteri secara lambat ditegaskan sebagai biopolimer
industri yang penting untuk berbagai aplikasi mulai dari makanan sampai
material bahan yang mempunyai kekuatan besar Brown, 1961. 2.4.5 Pembuatan pelikel selulosa bakteri
Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi produksi pelikel selulosa bakteri oleh Acetobacter xylinum yaitu komponen dari fermentasi
dan kondisi operasional. Komponen dari fermentasi meliputi strain atau tipe organisme yang digunakan, komposisi media, sumber karbon, dan
sumber nitrogen. Kondisi operasional yang mempengaruhi antara lain pH, oksigen, temperatur, konsentrasi relatif dari substrat dan tipe metode kultur
yang digunakan.
Menurut Departemen Riset dan Teknologi 2008, ada lima tahap pembuatan pelikel selulosa bakteri yaitu : Pemeliharaan, biakan murni