Deskripsi A. xylinum Acetobacter xylinum A. xylinum

A. xylinum mempunyai aktivitas oksidasi lanjutan atau over oxidizer, yaitu mampu mengoksidasi lebih lanjut asam asetat menjadi CO 2 dan H 2 O. Bakteri pembentuk nata termasuk golongan Acetobacter mempunyai ciri- ciri antara lain : Obligat aerobik, bersifat non motil dan tidak membentuk spora, tidak memproduksi H 2 S, tidak mereduksi nitrat, termal death point pada suhu 65 - 70 o C. Berikut adalah klasifikasi dari Acetobacter xylinum : Kingdom : Bakteria Filum : Proteobakteria Kelas : Alphaproteobakteria Order : Rhodospirillales Family : Acetobacteraceae Genus : Acetobacter Subspecies : xylinum Gambar 6. Acetobacter xylinum

2.5.2 Tingkat bahaya A. xylinum

A. xylinum dilaporkan bukan merupakan bakteri patogen bagi manusia. Suhu pertumbuhan optimumnya jauh dibawah suhu tubuh manusia dan pH optimum pertumbuhannya jauh dibawah normal pH kulit manusia. Sehingga tidak mungkin bakteri ini dapat ditemukan sebagai flora pada manusia. A.xylinum diketahui tidak dapat menghasilkan toksin dan infeksi yang berbahaya bagi manusia maupun hewan. Bakteri ini tidak menghasilkan enzim atau agen ekstraseluler lainnya yang bersifat virulen. Bakteri ini memiliki plasmid yang berguna untuk menghasilkan enzim untuk produksi asam asetat. Berdasarkan hal tersebut A. xylinum tidak menunjukkan adanya faktor virulensi. Bakteri ini bukan bagian dari flora tubuh manusia dan kulit manusia dan diduga tidak dapat bertahan dalam tubuh manusia sehingga tidak dapat menginfeksi manusia.

2.5.3 Pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum

Bakteri A. xylinum adalah bakteri gram negatif aerobik yang mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Berikut adalah fase pertumbuhan sel bakteri Acetobacter xylinum : 1. Fase Adaptasi Apabila bakteri dipindahkan ke media baru maka bakteri tidak langsung tumbuh melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Pada fase ini terjadi aktivitas metabolisme dan pembesaran sel, meskipun belum mengalami pertumbuhan. Adapatasi dicapai pada 0 - 24 jam sejak inokulasi. 2. Fase Pertumbuhan Awal Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. 3. Fase Pertumbuhan Eksponensial