b. Definisi Operasional
Secara operasional yang dimaksud kemampuan koneksi matematik adalah nilai yang diperoleh siswa terhadap butir-butir instrumen yang
menggambarkan koneksi matematik siswa setelah melakukan proses belajar mengajar. Kemampuan koneksi matematik siswa diukur
dengan menggunakan instrumen tes beupa tes uraian sebanyak 7 butir soal yaitu 4 soal tergolong koneksi internal koneksi antar topik
matematika dan 3 soal tergolong konkesi eksternal koneksi diluar topik matematika. Setiap butir soal memiliki nilai yang berbeda
tergantung tingkat kesulitannya. Nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 100 dan nilai minimum yang dapat diperoleh adalah 0.
4. Uji instrumen penelitian
a. Uji Validitas
Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga
betul-betul menilai apa yang harus dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas tes secara
rasional yang terdiri dari validitas konstruksi dan validitas isi. “Validitas konstruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat
para ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa
perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total .”
4
sedangkan validitas isi adalah uji validitas dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
5
Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi
instrumen atau matriks pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor
butir item pertanyaan.
6
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2006, hal: 125
5
Ibid. hal: 129
6
Ibid.
Validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun tes yang bersumber dari kurikulum standar kompetensi
pokok bahasan. Kemudian diberikan kepada para rater untuk dinilai.
7
Diawal pembuatan instrumen penulis membuat 7 butir soal untuk meminta pendapat para panelis, ternyata setelah dikoreksi, semua soal
bisa digunakan sebagai instrumen tes hanya saja ada beberapa soal yang harus diperbaiki redaksinya atau indikator soal.
8
Berikut ini adalah keterangannya:
1. Untuk soal nomor 1 para rater sepakat mengatakan indikator tidak
sesuai dengan soal dan redaksinya masih kurang tepat, akhirnya indikator soal dirubah agar sesuai dengan soal.
2. Untuk soal nomor 2 sudah bisa digunakan.
3. Untuk soal nomor 3 dan 7, salah satu panelis memberikan nilai 1
artinya soal kurang tepat mengukur, akhirnya dengan pertimbangan dengan pembimbing soal dirubah redaksinya
mengikuti indikator soal. 4.
Untuk soal 4, 5, dan 6 hanya perlu diperbaiki redaksinya saja. Dari hasil uji validitas isi instrumen kemampuan koneksi
matematik siswa, maka kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes
Standar Kompetensi Dimensi Indikator
No. soal
Jumlah soal
Menyelesaikan Masalah Program
Linear Koneksi
antar topik matematika
koneksi internal
• Siswa dapat membuat koneksi antara
pertidaksamaan linear dengan barisan
aritmatika, grafik, dan segitiga.
1 4
7
Lampiran 5.
8
Lampiran 6
• Siswa dapat membuat koneksi antara
determinan matriks dengan sistem
pertidaksamaan linear dalam masalah
program linear
• Siswa dapat membuat koneksi antara fungsi
dengan pertidaksamaan linear
dalam menyelesaikan masalah program
linear
• Siswa dapat membuat koneksi antara
gradien garis lurus dengan
pertidaksamaan linear untuk menyelesaikan
masalah optimasi dari program linear.
2 4
5
Koneksi diluar topik
matematika koneksi
eksternal • Siswa dapat membuat
koneksi antara matriks dengan
pertidaksamaan linear dalam kehidupan
sehari-hari.
• Siswa dapat membuat koneksi antara bunga
majemuk dengan pertidaksamaan
linear.
• Siswa mampu membuat koneksi
antara luas persegi panjang dengan
pertidaksamaan linear dalam kehidupan
sehari-hari 3
6 7
3
Jumlah soal 7
b. Reliabilitas Interrater