Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama, yaitu:
38
1 constructivisme konstruktivisme, membangun, membentuk, 2 inquiry penemuan, 3 questioning
bertanya, 4 learning comunity masyarakat belajar, 5 modelling pemodelan, 6 reflection refleksi atau umpan balik, 7 authentic
assesment penilaian yang sebenarnya.
Untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, guru dalam pembelajarannya mengaitkan antara materi yang akan diajarkannya
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama CTL yakni sebagai berikut:
1. Konstruktivisme
Landasan filosofi CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghapal. Siswa
harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri, pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman. Pemahaman
berkembang semakin dalam semakin kuat apabila selalu diuji oleh pengalaman baru. Menurut pandangan konstruktivisme guru hanya
berperan sebagai motivator memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dan fasilitator dalam membimbing siswa selama proses
pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Cobb bahwa belajar matematika merupakan proses dimana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan
matematika.
39
Dalam konstruktivisme aktivitas matematika mungkin diwujudkan melalui tantangan masalah, kerja dalam kelompok kecil dan
diskusi kelas dimana guru dan siswa terikat dalam pembicaraan yang memiliki makna matematika.
Tujuan pembelajaran dalam pandangan konstruktivis adalah pemahaman. Pemahaman memberi makna apa yang dipelajari.
38
Trianto, op.cit., hal: 105
39
Tim MKKB Jurusan Pendidikan Matematika, op.cit., hal: 71
Pembelajaran merupakan proses aktif artinya pengetahuan baru tidak terbentuk dengan diberikan kepada siswa dalam bentuk jadi tetapi
pengetahuan dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan berinteraksi terhadap lingkungannya melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah
pengetahuan baru dibangun dari struktur pengetahuan yang sudah ada, sedangkan akomodasi adalah struktur pengetahuan yang sudah ada
dimodifikasi untuk menampungmenyesuaikan hadirnya pengalaman baru.
40
Konstruktivisme dalam hal ini berarti membangun atau membentuk sendiri pengetahuan mereka, dalam proses ini siswa dilatih
untuk menemukan sendiri informasi atau masalah yang diberikan dengan difasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan kepada penemuan
satu konsep.
2. Memfasilitasi kegiatan penemuan inquiry
Pengetahuan dan keterampilan siswa diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi juga hasil menemukan sendiri.
Siklus inkuiri meliputi:
41
1 observasi observation, 2 bertanya questioning, 3 mengajukan dugaaan hipotesis, 4 pengumpulan data,
5 penyimpulan sendiri. Beberapa tahapan yang mungkin dilakukan dalam kegiatan inkuri
adalah:
42
1 guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan dan teka-teki, 2 sebagai jawaban atas rangsangan yang
diterimanya, siswa menentukan prosedur, mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan,
pernyataan, atau masalah, 3 siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuri yang baru dilaksanakan, 4 siswa
menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkan ke situasi lain.
40
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, Jakarta: Bumi aksara, 2007, hal: 44
41
Syaiful Sagala, op.cit., hal: 89
42
Tim MKKB Jurusan Pendidikan Matematika, op.cit., hal: 180-181
Berdasarkan tahapan diatas, inkuiri diawali dengan langkah pengamatan dalam rangka pemahaman suatu konsep, dengan memberi pertanyaan yang
dapat mengarahkan pengamatan menuju satu konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Untuk itu, siswa akan mencari tahu yang tentang hal-hal
belum diketahuinya. Setelah apa yang belum diketahuinya terkumpul, siswa perlu merancang dan menganalisa data-data agar dapat menarik
kesimpulan dari suatu masalah.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan