Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan Masyarakat Belajar learning Community Pemodelan modeling

Berdasarkan tahapan diatas, inkuiri diawali dengan langkah pengamatan dalam rangka pemahaman suatu konsep, dengan memberi pertanyaan yang dapat mengarahkan pengamatan menuju satu konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Untuk itu, siswa akan mencari tahu yang tentang hal-hal belum diketahuinya. Setelah apa yang belum diketahuinya terkumpul, siswa perlu merancang dan menganalisa data-data agar dapat menarik kesimpulan dari suatu masalah.

3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan

pertanyaan questioning. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya dipandang sebagai upaya guru untuk mengaktifkan siswa, mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, sekaligus mengetahui kemampuan berpikir siswa. Sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya menunjukkan ada perhatian terhadap materi yang dipelajari dan ada upaya untuk menemukan jawaban sebagai bentuk pengetahuan. Bertanya diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan orang baru yang didatangkan di kelas. Realisasinya dalam pembelajaran bentuk questioning dilakukan pada semua aktivitas belajar, seperti: ketika siswa berdiakusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemui kesulitan, ketika mengamati, dan sebagainya.

4. Masyarakat Belajar learning Community

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama dengan orang lain. Hal ini berarti hasil belajar bisa diperoleh dengan sharing antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu kepada yang tidak tahu sehinnga terjadi komunikasi dua atau multi arah. Learning community terjadi apabila masing-masing pihak di dalamnya bahwa pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang dimilikinya bermanfaat bagi yang lain. 43 43 Masnur Muslich, op.cit., hal: 46 Pada proses pembelajaran, guru hendaknya mampu menciptakan lingkungan belajar yang alamiah dan dinamis sehingga terjadi interaksi yang sehat antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa baik di dalam maupun di luar kelas.

5. Pemodelan modeling

Maksudnya dalam sebuah pembelajaran selalu ada model yang bisa ditiru. Model berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olahraga, cara menyelesaikan soal, atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. 44 Dalam matematika, salah satu contoh pemodelan adalah bagaimana guru menyelesaikan soal. Guru memperagakan bagaimana langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan soal dengan baik, bagaimana menemukan kata kunci dalam membuat model matematika. Prosedur ini perlu ditiru oleh siswa, guru memberi model tentang bagaimana cara menyelesaikan soal dengan baik, namun demikian guru bukan satu-satunya model, seorang siswa bisa meniru melalui temannya atau pihak lain untuk hal-hal yang perlu ditiru.

6. Refleksi reflection

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran PQ4R terhadap kemampuan koneksi Matematika siswa

6 45 149

Pengaruh model pembelajaran generatif tehadap kemampuan koneksi matematika siswa

0 5 170

Pengaruh pembelajaran konstektual terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

10 55 173

Pengaruh strategi pembelajaran react dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan koneksi matematik siswa di SMP Negeri 11 Depok

1 9 248

Implementasi metode lightening the learning climate sebagai upaya meningkatkan kemampuan koneksi siswa pada mata pelajaran PAI di kelas v Sekolah Dasar PUI Lebaksirna

0 15 0

Pengaruh metode inkuiri dalam pembelajaran matematika terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa

0 3 154

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE.

0 5 26

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Semester Genap di SMK Negeri

0 5 17

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 11 MEDAN.

0 3 48

PERBANDINGAN PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 7 Cirebon) - IAIN Syekh Nu

0 0 16