memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun potensi yang ada di luar
diri siswa. Pembelajaran memiliki dua karakteristik yaitu:
34
1 dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan
hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. 2 dalam
pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus- menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
b. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
35
Menurut Sanjaya Contextual Teaching and Learning
CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka.
36
Pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning CTL adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar
program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal untuk mengarahkan peserta didik kedalam suatu proses belajar dimana guru
34
Ibid. hal: 63
35
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007 , hal: 103
36
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: kencana, 2005, hal: 108
menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama,
CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman
secara langsung. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata
siswa, artinya siswa dituntut untuk menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga, CTL
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan. Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting
dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan CTL:
37
1. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan
yang sudah ada activiting knowledge, artinya apa yang dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian
pengetahuan yang diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2. Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan
menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru ini diperoleh dengan cara deduktif artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara
keseluruhan kemudian memperhatikan detainya. 3.
Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini.
4. Memperaktekkan pengalaman dan pengetahuan tersebut applying
knowledge artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus
dapat di aplikasikandalam kehidupan siswa. 5.
Melakukan refleksi reflection knowledge terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
37
Wina Sanjaya, op.cit., hal:110.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama, yaitu:
38
1 constructivisme konstruktivisme, membangun, membentuk, 2 inquiry penemuan, 3 questioning
bertanya, 4 learning comunity masyarakat belajar, 5 modelling pemodelan, 6 reflection refleksi atau umpan balik, 7 authentic
assesment penilaian yang sebenarnya.
Untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, guru dalam pembelajarannya mengaitkan antara materi yang akan diajarkannya
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama CTL yakni sebagai berikut:
1. Konstruktivisme