92
2. Efektivitas Pembelajaran dengan Program GeoGebra
Menurut Dick dan Reiser dalam Bambang Warsita, 2008: 288, “pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat peserta didik senang”. Jadi ketika siswa senang dalam belajar, mereka
akan mudah menerima ilmu yang diberikan oleh guru. Dari hasil data pengamatan setiap kelompok pada dua kelas, terjadi
perbedaan situasi antara kedua subyek penelitian. Pada Siswa kelas VIIIA terlihat lebih antusias dan aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa mulai tertarik
dengan program GeoGebra yang peneliti tampilkan. Pada saat pembelajaran, siswa antusias dan aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti baik dengan
teman, observer maupun dengan peneliti. Selanjutnya, dalam mengerjakan LKS siswa aktif berdiskusi dengan teman kelompok dan aktif bertanya mengenai hal-
hal yang belum dimengerti, selain itu mereka terlihat lebih semangat ketika mengerjakan soal. Untuk mengecek jawaban latihan soal dan untuk membantu
memahami soal, mereka menggunakan program GeoGebra yang ditunjukan peneliti.
Sedangkan pada kelas VIIIB terlihat ramai, kesiapan siswa dikelas belum bisa mengikuti proses belajar mengajar, akan tetapi ketika peneliti menegur siswa
mulai tenang dan mulai memperhatikan. Sesekali terlihat siswa jalan-jalan saat peneliti menjelaskan materi pelajaran dan ramai dikelas dengan mengganggu
temannya. Dalam pembelajaran yang berlangsung siswa hanya melihat penjelasan dari peneliti dan kurang antusias bertanya ataupun berdiskusi dengan teman
93
kelompok mengenai materi. Dalam pemberian materi dan pengerjaan latihan soal, beberapa siswa lebih cenderung menunggu penjelasan peneliti dan siswa lain yang
sudah mengerjakan, siswa tampak mengalami kesulitan dalam membayangkan gambar dan hanya sedikit siswa yang mau bertanya. Saat penjelasan selesai dan
siswa ditanya apakah sudah mengerti, siswa cenderung banyak yang asik berbicara dengan temannya, kemudian ketika ditegur serta ditanya kembali, siswa
hanya diam dan tidak memberikan pertanyaan apa pun. Dalam kedua pembelajaran tersebut tampak bahwa pembelajaran dengan
GeoGebra pada siswa kelas VIII A lebih mudah menerima penjelasan materi Teorema Pythagoras dibanding kelas VIIIB. Sehingga hal tersebut sejalan dengan
yang di kemukakan Dick dan Reiser dalam Bambang Warsita, 2008: 288. Menurut Kartika Budi 2001:48, suatu strategi adalah efektif bila dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dilihat dari proses pembelajaran program GeoGebra yang diberikan di kelas VIIIA, dengan situasi kelas yang lebih aktif, berakibat siswa lebih mudah
memahami materi yang diberikan. Sehingga hasil tes evaluasi kelas VIIIA lebih baik dari kelas VIIIB, hal tersebut ditunjukan dari kriteria ketuntasan hasil belajar
siswa yang diperoleh pada masing-masing kelas, dimana kelas VIIIA tergolong pada kriteria cukup dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai ketuntasan ≥ 60
persentase ketuntasannya sebesar 75, sedangkan kelas VIIIB tergolong pada kriteria rendah dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai ketuntasan ≥ 50
persentase ketuntasannya sebesar 66,67. Maka berdasarkan kriteria efektivitas
94
hasil belajar dan teori yang telah dikemukakan Kartika Budi, dapat dikatakan bahwa kelas VIIIA dengan pembelajaran menggunakan program GeoGebra lebih
baik daripada kelas VIIIB dengan pembelajaran konvensional. Selain itu secara numerik terlihat bahwa rata-rata dan persentase KKM dari dua kelas tersebut
menunjukan bahwa rata-rata kelas VIIIA sebesar 72,71 dengan persentase KKM sebesar 54,17 lebih baik dari rata-rata kelas VIIIB yang hanya sebesar 61,39
dengan persentase KKM sebesar 29,17. Berdasarkan pernyataan Wina 2006 : 162, kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut,
para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi, bukan hanya
dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Pada kelas VIIIA, ada perbedaan yang tampak dalam hal keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang tidak terjadi pada kelas VIIIB
yang ramai di kelas dan tidak memperhatikan penjelasan mengenai materi yang diberikan. Siswa cenderung sibuk ngobrol dengan temannya, serta sibuk dengan
urusannya masing-masing seperti mainan penggaris dipukul-pukul dimeja, jalan- jalan dan duduk di kelompok lain membuat keributan dengan mengganggu
temannya serta ada juga yang tiduran. Diskusi di kelas pun tidak terlalu aktif, tidak seperti di kelas VIIIA yang lebih antusias bekerja dalam diskusi kelompok
walaupun siswa yang kurang paham materi dalam kelompok ada yang terkesan
95
hanya menunggu jawaban siswa yang bisa mengerti dan mengerjakan latihan soal yang diberikan, namun anak tersebut mau bertanya bagaimana cara
mengerjakannya, baik dengan temannya maupun peneliti. Siswa kelas VIII A juga terlihat situasi kelas lebih tenang dan antusias mengikuti proses belajar mengajar,
serta mau membagikan jawabanya di depan kelas dengan menuliskanya dipapan tulis untuk menjadi bahan diskusi maupun bahasan yang diteliti bersama-sama
dalam kelas. Dari kegiatan belajar mengajar, antara dua kelas ini terlihat bahwa siswa kelas VIIIA lebih aktif dan antusias. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
yang peneliti gunakan. Hasil
angket dari kelas
VIIIA yang kegiatan pembelajarannya
menggunakan program GeoGebra terdapat 23 siswa menyatakan program GeoGebra membantu dan hanya 1 siswa yang menyatakan program GeoGebra
tidak terlalu membantu dalam memahami materi. Berbagai alasan yang diberikan oleh siswa yang menyatakan program GeoGebra tidak membantu, antara lain
sebagai berikut : 1. Siswa malas berpikir.
2. Penggunaan program GeoGebra biasa saja tidak membantu menghitung 3. Materi yang dipelajari sulit.
Dari pernyataan-pernyataan siswa di atas, maka refleksi bagi peneliti untuk memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai penggunaan program
GeoGebra. Selain itu dari pernyataan tersebut, tampak bahwa peran guru penting dalam menentukan strategi belajar, guru harus mengetahui apa yang diperlukan
siswa dalam pembelajaran.
96
Siswa memerlukan alat bantu berupa media yang berfungsi membantu siswa dalam memahami situasi soal pada pokok bahasan Teorema Pythagoras,
sesuai yang dinyatakan salah satu siswa yang diwawancarai bahwa perlu adanya media dalam pembelajaran. Program GeoGebra membantu siswa dalam
memahami situasi soal sehingga siswa menjadi lebih mudah memahami materi dan membuat siswa menjadi tertarik serta antusias dalam mengikuti proses belajar
mengajar, yang dapat dilihat dari pernyataan angket, wawancara dan hasil pengamatan yang dilakukan saat proses pembelajaran.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan program GeoGebra lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional karena
untuk memahami pokok bahasan Teorema Pythagoras diperlukan media untuk memberikan gambaran secara lebih nyata tentang materi yang diberikan.
B. Kelemahan Penelitian