Sumber belajar Penilaian Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan pertama 3x40 menit

113 6 Guru membahas bersama dengan siswa dan guru memperjelas serta memberi penguatan dengan menggunakan program GeoGebra. 7 Secara bersama-sama guru dan siswa menarik kesimpulan tentang materi yang di pelajari 8 Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, apabila masih ada yang kurang jelas. 9 Guru melanjutkan materi selanjutnya dengan membuka LKS yang keenam, yang memuat materi penerapan Teorema Pythagoras pada kehidupan sehari-hari. 10 Guru membimbing siswa dengan memberikan contoh, kemudian siswa di minta untuk mengerjakan latihan soal lain yang berada dalam LKS. Kemudian mempersilahkan siswa jika ada kesulitan untuk bertanya baik pada guru maupung teman kelompoknya. 11 Setelah selesai, guru mempersilahkan siswa untuk maju kedepan menuliskan jawabanya ke papan tulis untuk dikerjakan bersama-sama, dan mencocokan apakan jawaban tersebut benar. 12 Setelah selesai, LKS dikumpulkan.

c. Penutup alokasi waktu: 10 menit

1 Siswa bersama dengan guru merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, apabila masih ada yang kurang jelas. 3 Guru memberi salam penutup.

J. Sumber belajar

Budhi,WS. 2006. Matematika untuk siswa SMP kelas VIII semseter1. Jakarata : Erlangga

K. Penilaian

Keaktifan siswa dan Tes evaluas 114 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : VIII B I Alokasi Waktu : 4 x 40 menit 2 pertemuan

A. Standar Kompetensi

Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

C. Indikator

1. Membuktikan Teorema Pythagoras. 2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 3. Menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan 4. Menentukan Tripel Pythagoras.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran, diharapkan: 1. Siswa dapat membuktikan Teorema Pythagoras. 2. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 3. Siswa dapat menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan. 4. Siswa dapat menentukan Tripel Pythagoras.

E. Materi Pembelajaran 1. Membuktikan Teorema Pythagoras

Misalnya dengan menggunakan cara sebagai berikut: 115 Gambar Luas daerah persegi pada salah satu sisi siku-siku Luas daerah persegi pada sisi siku-siku yang lain Luas daerah persegi pada sisi miring Jumlah luas daerah persegi pada kedua sisi siku-siku i 9 16 25 25 ii 36 64 100 100 Perhatikan gambar berikut ini Dari gambar di atas, dapat dihitung luas persegi pada tiap sisi segitiga,dan hasilnya adalah sebagai berikut : Dari tabel di atas, terlihat bahwa luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisisiku- sikunya sebagai sisi. Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut: Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku- sikunya sebagai sisi

2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui

Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan b panjang sisi miring, sedangkan a dan c panjang sisi siku-sikunya, maka A AC² = BC² + AB²,atau c b a² = b² + c ²,atau b² = a² - c ², atau B a C c² = a² - b² Gambar 2.1 segitiga siku-siku ABC Gambar 1.1 Pembuktian Teorema Pythagoras i Gambar 1.2 Pembuktian Teorema Pythagoras ii 116 Pada segitiga ABC : sisi di hadapan sudut A dinyatakan dengan a sisi di hadapan sudut B dinyatakan dengan b sisi di hadapan sudut C dinyatakan dengan c 3. Kebalikan Teorema Pythagoras Perhatikan Gambar 3.1 segitiga siku-siku ABC. Misalkan segitiga ABC dengan panjang sisi-sisinya AB c cm, BC a cm, dan AC b cm, dan diketahui b² a² c² ............i diketahui Akan dibuktikan bahwa segitiga ABC siku-siku di B A P c b c q B a C Q a R Pada gambar 3.2 segitiga siku-siku PQR dengan siku-siku di Q dan panjang PQ c cm, QR a cm serta PR q cm. Karena segitiga PQR siku-siku, maka berlaku q ²  a ²  c ² ............ii berdasarkan Teorema Pythagoras Berdasarkan persamaan i dan ii diperoleh: b² a ² c² q² atau b² q² Karena b bernilai positif, maka b q . Jadi, segitiga ABC dan segitiga PQR memiliki sisi-sisi yang sama panjang. Dengan menghimpitkan sisi-sisi yang bersesuaian sari kedua segitiga, diperoleh sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Dengan demikian, ABCPQR 90˚ . Jadi, segitiga ABC adalah segitiga siku-siku dengan siku-siku di B. hal ini menunjukan bahwa Kebalikan Teorema Pythagoras benar. Dari Kebalikan Teorema Pythagoras, dapat diketahui apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Dalam segitiga ABC berlaku Kebalikan Teorema Pythagoras, yaitu: Jika a ²  b ²  c ² , maka segitiga ABC siku-siku di A Gambar 3.1 segitiga siku-siku ABC Gambar 3.2 segitiga siku-siku PQR 117 Jika b² a ² c ² , maka segitiga ABC siku-siku di B Jika c² a² b² , maka segitiga ABC siku-siku di C Kebalikan Teorema Pythagoras : Apabila kuadrat sisi terpanjang sisi miring dalam sebuah segitiga sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya, maka segitiga itu disebut segitiga siku-siku, dengan sudut siku-siku berada di hadapan sisi terpanjang sisi miring hypotenusa. Suatu segitiga berlaku: a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. b. Jika kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul

4. Tripel Pythagoras

Bilangan asli a , b dan c yang memenuhi hubungan a ² b² c² , disebut bilangan Tripel Pythagoras. Bilangan asli sama dengan bilangan bulat positif Contoh: 3, 4, 5 6, 8, 10 8, 15, 17 9, 12, 15 dan lain-lain. Jika a , b dan c adalah Tripel Pythagoras maka ma ,mb dan mc juga merupakan Tripel Pythagoras. Dimana m merupakan bilangan rasional dengan m0,.

F. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Konvensional Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi 118

G. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan pertama 3x40 menit

a. Pendahuluan alokasi waktu : 10 menit

1 Guru memberikan salam pembuka. 2 Guru mengkondisikan siswa dan menyiapkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dan membagi siswa dikelas menjadi kelompok kecil. 3 Guru mengemukakan tujuan pembelajaran. 4 Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat membuktikan Teorema Pythagoras 5 Guru mengingatkan siswa dengan tanya jawab tentang segitiga siku-siku, luas segitiga dan luas persegi yang di pernah di peroleh siswa 6 Guru mulai membimbing siswa mengkaitkan dengan Teorema Phytagoras

b. Kegiatan inti alokasi waktu: 100 menit

1 Guru membagikan lembar kerja siswa LKS pertama yang berisikan aktivitas siswa dan soal yang berhubungan dengan pembuktian Teorema Pythagoras. 2 Siswa diminta melihat tampilan papan tulis untuk memahami LKS tersebut secara individu terlebih 3 Siswa diminta mengerjakan aktivitas dan latihan pada LKS Mereka diminta untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan soal. 4 Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. 5 Guru membahas bersama dengan siswa kemudian mempersilakan beberapa kelompok untuk melaksanakan presentasi kelas dan guru memperjelas serta memberi penguatan dengan menggunakan Papan tulis untuk membuktikan Teorema Pythagoras. 6 Secara bersama-sama guru dan siswa menarik kesimpulan ten tang materi yang dipelajari. Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan b panjang sisi miring, sedangkan a dan c panjang sisi siku-sikunya, maka 119 A AC² = BC² + AB²,atau a² = b² + c ²,atau b² = a² - c ², atau B C c² = a² - b² Pada segitiga ABC : sisi di hadapan sudut A dinyatakan dengan a sisi di hadapan sudut B dinyatakan dengan b sisi di hadapan sudut C dinyatakan dengan c 7 Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, apabila masih ada yang kurang jelas. 8 Guru melanjutkan materi selanjutnya dengan membuka LKS yang kedua, yang memuat materi menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui. Kemudian dikerjakan dengan dijelaskan guru. 9 Guru membagikan lembar kerja siswa LKS ketiga dan keempat yang berisikan aktivitas siswa dan soal yang berhubungan dengan Kebalikan Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras. 10 Siswa diminta melihat tampilan papan tulis untuk memahami LKS ketiga dengan materi Kebalikan Teorema Pythagoras tersebut secara individu terlebih 11 Guru membimbing siswa untuk mempelajari materi yang berada di LKS serta membantu siswa cara menggambar segitiga dalam menentukan jenis segitiga 12 Guru melanjutkan materi selanjutnya dengan membuka LKS yang keempat, yang memuat materi Tripel pythagoras. 13 Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal-soal yang berada di LKS, kemudian berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. 14 Guru membahas bersama dengan siswa dan guru memperjelas serta memberi penguatan dengan menggunakan papan tulis. 15 Secara bersama-sama guru dan siswa menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari 120 Dalam segitiga ABC berlaku Kebalikan Teorema Pythagoras, yaitu: Jika a ²  b ²  c ² , maka segitiga ABC siku-siku di A Jika b² a ² c² , maka segitiga ABC siku-siku di B Jika c² a ² b² , maka segitiga ABC siku-siku di C Kebalikan Teorema Pythagoras : Apabila kuadrat sisi terpanjang sisi miring dalam sebuah segitiga sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya, maka segitiga itu disebut segitiga siku-siku, dengan sudut siku-siku berada di hadapan sisi terpanjang sisi miring hypotenusa. suatu segitiga berlaku: a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. b. Jika kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul 16 Guru membimbing siswa dengan memberikan contoh, kemudian siswa di minta untuk mengerjakan latihan soal lain yang berada dalam LKS. 17 Guru mempersilahkan siswa jika ada kesulitan untuk bertanya baik pada guru maupung teman kelompoknya. 18 Setelah selesai, guru mempersilahkan siswa untuk maju kedepan menuliskan jawabanya ke papan tulis untuk dikerjakan bersama-sama, dan mencocokan apakan jawaban tersebut sesuai dengan apa yang di tampilkan di papan tulis. 19 Setelah selesai, LKS dikumpulkan.

c. Penutup alokasi waktu: 10 menit

1 Siswa bersama dengan guru merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, apabila masih ada yang kurang jelas. 3 Guru memberi salam penutup. 121

H. Sumber belajar

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PENDEKATAN INVESTIGASI DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.

0 39 22

Efektivitas pembelajaran dengan program cabri 3D untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema pythagoras pada bangun ruang di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.

1 1 203

Keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan memanfaatkan program GeoGebra untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII A SMP BOPKRI 1

1 3 274

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

TEOREMA PYTHAGORAS RPP Matematika SMP Kelas urikulum 2013 Revisi Teorema Pythagoras

0 2 18

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR GANTIWARNO KLATEN PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 2 272

Pembelajaran fisika dengan simulasi komputer pada pokok bahasan gerak lurus untuk siswa kelas VII di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten - USD Repository

0 0 139

KETERLIBATAN SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMANFAATKAN PROGRAM GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII A SMP BOPKRI 1

0 1 272

Pemanfaatan program geogebra pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten - USD Repository

0 4 220

Pengembangan media komik menggunakan App Inventor pada pokok bahasan Pythagoras kelas VIIIC SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta - USD Repository

0 7 180