8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran diambil dari kata dasar belajar, menurut Winkel 2005: 59, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara
relatif konstan dan berbekas. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar
yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya mencapai tujuan
belajar tertentu Wina Sanjaya, 2010 : 26. Wina Sanjaya 2010 : 27 juga mengemukakan pembelajaran adalah terjemahan dari instruction
yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan Amerika Serikat istilah ini banyak dipengaruhi
oleh aliran kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
yang diasumsikan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan lain
sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru
9
dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.
Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan siswa dimana guru
sebagai fasilitator untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar tertentu dengan memanfaatkan dan menggali potensi dari luar diri siswa maupun dari dalam diri
siswa itu sendiri. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian mengenai masalah bilangan Depdikbud, 1988:566.
Selain itu menurut Herman 2001:135, matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur kata yang
abstrak dan hubungan-hubungan di antara hal-hal itu. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bilangan-bilangan serta hubungan antara bilangan atau struktur kata yang abstrak untuk menyelesaikan
masalah bilangan. Menurut Herman 2001:92, pembelajaran matematika adalah proses aktif
individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru.
Tujuan pembelajaran matematika yaitu agar siswa berhasil menguasai konsep atau prisnsip matematika yang telah terorganisasikan didalam pikiranya,
10
sehingga adanya konsep ini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi Herman, 2001:46.
Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi yang melibatkan seluruh atau
sebagian besar potensi diri siswa dan sumber yang lain sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik demi memperoleh pengetahuan baru, menelaah
bentuk-bentuk abstrak dan menguasai konsep matematika sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
B. Media Pembelajaran