Sejarah Metode Montessori Metode Montessori

9

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, pembahasan tentang landasan teori dibagi menjadi empat bagian, yaitu 1 kajian pustaka, 2 penelitian yang relevan, 3 kerangka berpikir, dan 4 hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Metode Montessori

2.1.1.1 Sejarah Metode Montessori

Metode Montessori merupakan sebuah metode pembelajaran yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Maria Montessori. Beliau adalah seorang dokter wanita pertama di Italia yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1870 dan wafat pada tanggal 6 Mei 1952. Saat Montessori bekerja di klinik psikiatri, beliau mendapat tugas untuk melayani anak-anak yang mengalami debiel, imbeciel, idioot , dsb. Hal tersebut membuat Montessori tertarik pada dunia pendidikan anak-anak, khususnya anak-anak yang ditanganinya. Ketertarikan Montessori tersebut membuatnya mempelajari berbagai penemuan dari Jean Marc Gaspard Itard 1775-1838 dan Edward Seguin 1812-1880. Montessori mencoba mengembangkan metode temuan Itard dan Seguin untuk mengajar membaca dan menulis anak-anak dengan mental terbelakang di distrik kumuh di Roma. Seluruh metode Seguin diringkaskan oleh Montessori sebagai metode yang menggunakan sistem otot, sistem syaraf, dan panca indera Montessori, 2002:28-42. Pada tahun 1907, Montessori menerima tawaran dari Edoardo Talamo, Direktur Jenderal Asosiasi Roma untuk mengambil alih organisasi sekolah- sekolah untuk anak-anak usia 3-7 tahun di distrik San Lorenzo. Sekolah pertama didirikan pada tanggal 6 Januari 1907 di distrik San Lorenzo yang diberi nama Casa dei Bambini atau Rumah Anak-anak Montessori, 2002:30. Montessori menemukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak didiknya melalui berbagai percobaan dan observasi yang dilakukannya di Casa dei Bambini. Montessori berhasil membawa anak-anak pinggiran membaca dan menulis pada usia dini dan menunjukkan kemampuan 10 untuk peduli terhadap diri mereka sendiri Hainstock, 1997:58. Keberhasilan lainnya adalah Montessori dapat membawa anak-anak yang kurang beruntung tersebut memperoleh hasil yang optimal pada ujian negara Montessori, 2002:38.

2.1.1.2 Karakteristik Metode Montessori