Alat Peraga Perkalian Montessori

14 ulang hingga dia dapat memasukkan inkastri pada lubang yang tepat dan merasa puas Montessori, 2002:170-171. Pengendali kesalahan dalam pembelajaran Montessori tidak hanya terdapat pada setiap alat peraga, namun juga terdapat pada lingkungan pembelajaran. Lingkungan pembelajaran yang dipersiapkan dengan adanya pengendali kesalahan, misalnya meja dan kursi yang digunakan oleh anak-anak Montessori, 2002:83. Jika anak melakukan gerakan yang tidak tepat ketika duduk atau berdiri, meja yang ada di dekatnya atau kursi yang digunakannya akan memunculkan suara. Melalui suara tersebut anak mengetahui bahwa gerakan yang dilakukannya tidak tepat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kelima karakteristik tersebut sebagai dasar pengembangan papan perkalian. Penerapan karakteristik menarik pada papan perkalian terletak pada warna kancing perkalian. Alat peraga yang dikembangkan juga menarik anak untuk memegang dan menggunakannya. Karakteristik bergradasi terletak pada warna kancing perkalian dan penggunaan indera perabaan anak. Pada saat anak memejamkan mata, anak tetap dapat mengetahui bahwa setiap lubang pada papan dalam kondisi kosong atau terisi kancing dengan menggunakan indera perabanya. Karakteristik auto-education ditunjukkan dengan kemandirian anak dalam belajar perkalian tanpa adanya bantuan dari teman atau guru. Karakteristik auto-correction terdapat pada papan perkalian yang ditunjukkan pada lubang-lubang di papan perkalian, kartu bilangan, dan jawaban yang ada di sebalik kartu soal. Setiap lubang pada papan perkalian hanya dapat digunakan untuk meletakkan satu kancing perkalian. Karakteristik terakhir yang dikembangkan pada alat peraga adalah kontekstual. Peneliti memanfaatkan kayu dan tempurung kelapa sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga. Kedua bahan dasar tersebut merupakan potensi lokal yang terdapat di lingkungan sekolah.

2.1.3 Alat Peraga Perkalian Montessori

Keterampilan yang dipelajari anak dalam pembelajaran Montessori pada materi perkalian diawali dengan pengantar konsep perkalian. Kemudian dilanjutkan dengan 11 latihan, yaitu 1 latihan menggunakan papan perkalian 15 satuan, latihan perkalian dengan nilai puluhan, ratusan, dan ribuan, 2 latihan perkalian menggunakan papan perkalian 1°, 3 latihan perkalian menggunakan papan perkalian 2°, 4 latihan perkalian menggunakan papan perkalian 3°, 5 latihan perkalian menggunakan papan perkalian 4°, 6 latihan perkalian menggunakan papan perkalian 5°, 7 latihan perkalian statis dengan permainan stamp, 8 latihan perkalian dinamis dengan permainan stamp, 9 latihan perkalian statis dengan manik-manik emas, 10 latihan perkalian statis dengan manik-manik emas, dan 11 latihan menggunakan checker board. Berbagai alat peraga digunakan dalam latihan pada materi perkalian. Secara umum alat peraga yang digunakan untuk latihan-latihan tersebut adalah manik-manik satuan warna-warni manik satu satuan berwarna merah, manik dua satuan berwarna hijau, manik tiga satuan berwarna pink, manik empat satuan berwarna kuning, manik lima satuan berwarna ungu, manik enam satuan berwarna biru muda, manik tujuh satuan berwarna putih, manik delapan satuan berwarna coklat, dan manik sembilan satuan berwarna biru muda, manik emas satuan, manik emas puluhan, manik emas ratusan, manik emas ribuan, papan perkalian satu, manik-manik merah, papan pengali, papan perkalian 1°, papan perkalian 2°, papan perkalian 3°, papan perkalian 4°, papan perkalian 5°, stamp berwarna stamp satuan dan ribuan berwarna hijau, stamp puluhan berwarna biru, stamp ratusan berwarna merah, kartu angka kartu angka berwarna hijau untuk satuan dan ribuan, kartu angka berwarna biru untuk puluhan, kartu angka berwarna merah untuk ratusan, checker board, dan papan angka.

2.1.4 Materi Perkalian pada Siswa Kelas II SD