59 perkalian dan mampu membedakan antara bilangan pengali dan bilangan yang
dikali.
4.4.6.2 Siswa Kelas II
Peneliti melakukan wawancara terhadap keenam siswa yang mengikuti pendampingan belajar menggunakan papan perkalian setelah pelaksanaan posttest
dan kuesioner penilaian kualitas papan perkalian. Melalui wawancara tersebut, siswa mengungkapkan bahwa mereka merasa senang selama belajar perkalian
menggunakan papan perkalian. Saat pendampingan belajar siswa merasa senang karena papan perkalian menarik perhatian mereka untuk menggunakannya.
Belajar menggunakan papan perkalian merupakan hal baru bagi mereka dan membuat mereka memahami konsep perkalian. Siswa mampu memahami
bilangan pengali dan bilangan yang dikali. Selain itu, siswa merasa senang karena mereka juga dapat memberikan contoh yang benar dalam menggunakan papan
perkalian kepada temannya.
4.4.6.3 Peneliti
Peneliti menilai bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik, terbukti dari pendapat yang diungkapkan oleh guru kelas II dan siswa
kelas II. Lalu, meski baru diuji secara terbatas produk ini bukan hanya memiliki kualitas yang sangat baik tapi juga sangat efektif untuk pembelajaran yang
terbukti dari hasil peningkatan nilai posttest. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa papan perkalian berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut
melalui uji coba yang lebih luas.
60
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan 1 kesimpulan, 2 keterbatasan penelitian, dan 3 saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Alat peraga Montessori yang dikembangkan untuk melatih kemampuan
perkalian pada siswa kelas II semester genap di SD Krekah Yogyakarta tahun ajaran 20122013 mengandung lima ciri alat peraga, yaitu 1
menarik, 2 bergradasi, 3 auto-education, 4 auto-correction, dan 5 kontekstual.
5.1.2 Alat peraga Montessori yang dikembangkan untuk melatih kemampuan
perkalian pada siswa kelas II semester genap di SD Krekah Yogyakarta tahun ajaran 20122013
mempunyai kualitas “sangat baik”. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor rerata validasi produk dari pakar pembelajaran
matematika, pakar alat peraga, guru kelas II, dan siswa kelas II SD Krekah Yogyakarta. Alat peraga berupa papan perkalian memperoleh skor rerata
4,33 dan termasuk kategori “sangat baik” ditinjau dari lima kriteria alat peraga, yaitu 1 menarik, 2 bergradasi, 3 auto-education, 4 auto-
correction , dan 5 kontekstual. Alat peraga yang dikembangkan terbukti
dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam perkalian. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan skor posttest siswa sebesar 86,44.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: 5.2.1
Produk yang dikembangkan hanya melalui satu kali tahapan uji validasi produk oleh para ahli.
5.2.2 Pada uji validasi produk oleh para ahli, belum adanya ahli Montessori.