31 berlangsung di kelas II dan ketersediaan alat peraga yang ada di kelas. Selain itu,
peneliti juga melakukan observasi di perpustakaan yang menjadi tempat penyimpanan seluruh alat peraga milik sekolah.
Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan jawaban lebih dari satu.
Tujuan dari penggunaan kuesioner tersebut adalah memperoleh informasi mengenai karakteristik pembelajaran yang berlangsung di kelas dan kebutuhan
siswa terhadap alat peraga.
3.5.1.2 Validasi Produk oleh para Ahli
Data yang diperoleh dari uji validasi adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran dari pakar pembelajaran matematika,
pakar alat peraga, dan guru kelas II SD Krekah Yogyakarta. Data kuantitatif berupa skor yang diberikan oleh para ahli untuk setiap indikator penilaian atas alat
peraga yang sudah dikembangkan.
3.5.1.3 Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan Terbatas
Jenis data yang diperoleh dari uji coba lapangan terbatas adalah data kuantitatif. Data kuantitatif berupa nilai atau skor dari pretest, posttest, dan
kuesioner yang diperoleh dari sekelompok siswa kelas II yang tidak lulus KKM pada materi perkalian bilangan yang menghasilkan bilangan dua angka.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.5.2.1 Analisis Kebutuhan
Jenis instrumen yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah wawancara, observasi, dan kuesioner. Wawancara adalah suatu proses tanya
jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai yang dilaksanakan sambil bertatap muka baik secara langsung atau pun tidak langsung dengan
maksud memperoleh jawaban dari pihak yang diwawancara Masidjo, 1995:72. Wawancara dilaksanakan terhadap kepala sekolah, guru kelas II, dan enam siswa
kelas II SD Krekah. Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan wawancara
yang menggunakan kombinasi antara teknik terstruktur dan teknik tidak terstruktur. Pada pelaksanaannya, peneliti telah membuat topik-topik pertanyaan
yang terdapat pada tabel 3.1, tabel 3.2, dan tabel 3.3 lihat lampiran 1.1 halaman
32 65. Saat wawancara berlangsung, peneliti dapat mengembangkan setiap topik
yang telah dibuat menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik. Menurut Arikunto 2005:145, “pengamatan merupakan kegiatan yang
meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera”. Pada penelitian ini peneliti melaksanakan observasi terhadap proses
pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru kelas II dan ketersediaan alat peraga di sekolah. Pada pelaksanaan pembelajaran, peneliti mengamati cara
mengajar guru dan penggunaan alat peraga. Peneliti membuat catatan anekdot dalam pelaksanaan observasi untuk mencatat hal-hal yang berlangsung secara
detail. Observasi terhadap ketersediaan alat peraga di sekolah, dilakukan peneliti di ruang perpustakaan untuk mengetahui macam-macam alat peraga yang sudah
dimiliki oleh sekolah. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2011:142. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka
yang memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban lebih dari satu. Kuesioner diberikan kepada guru kelas II dan seluruh siswa kelas
II. Kuesioner terdiri dari 10 butir pertanyaan yang mencakup indikator-indikator yang akan dinilai oleh pakar pembelajaran matematika dan pakar alat peraga.
Indikator-indikator tersebut terangkum dalam tabel 3.4 yang dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 65. Hasil penilaian ini selanjutnya digunakan untuk
memberikan pertimbangan dalam merancang alat peraga yang akan dikembangkan oleh peneliti.
3.5.2.2 Validasi Produk oleh Para Ahli