203
Terbentuknya suara merupakan hasil kerja sama antara rongga mulut, rongga hidung,
laring , lidah dan bibir. Proses terbentuknya suara
adalah sebagai berikut: antara kedua pita suara dimasuki aliran udara, maka tulang rawan gondok dan tulang rawan bentuk beker diputar.
Akibatnya, pita suara menjadi kencang dan mengendor. Dengan demikian sela udara menjadi sempit atau luas. Pergerakan ini dibantu
oleh otot-otot laring, kemudian udara dari paru-paru dihembuskan dan menggetarkan pita suara. Getaran diteruskan melalui udara yang keluar
dan masuk.
Penguasaan suara dalam pemeranan pada dasarnya adalah penguasaan organ produksi suara, serta penguasaan diri secara utuh.
Kedudukan suara sebagai salah satu alat ekspresi dan totalitas diri seorang pemeran. Pengertian ‘penguasaan diri secara utuh’ menuntut
suatu keseimbangan seluruh aspek, baik yang menyangkut kegiatan indrawi, perasaan, atau pikiran. Sebelum latihan olah suara, perlu
dilakukan latihan pernafasan sebagai berikut.
2.3.1.1 Latihan Pernafasan Dasar
a. Posisi berdiri dan tarik nafas, tahan, hembuskan. Latihlah nafas segi tiga dengan santai dan lakukan 8 kali pengulangan.
b. Posisi masih berdiri dan lakukan nafas segi tiga dengan menaikan tangan sampai sebatas bahu dan menurunkannya.
Pada saat menaikan tangan kita menarik nafas dan pada saat tangan diturunkan nafas dihembuskan. Ketika
menghembuskan nafas lakukan dengan cara mendesis, lakukan 8 kali.
c. Posisi masih berdiri, tangan di samping badan, terus tangan diangkat sambil menghirup nafas panjang sampai tangan
tegak lurus ke atas, tahan, hembuskan nafas sambil berdesis dibarengi dengan menurunkan tangan sampai telapak tangan
menyentuh lantai lakukan 8 kali.
Di unduh dari : Bukupaket.com
204 Gb.142 Pose latihan pernafasan
2.3.1.2 Latihan Pernafasan Perut Ciri dari pernafasan perut adalah pada waktu menghirup udara,
rongga perut mengembang untuk memberi ruang yang leluasa bagi paru- paru dalam menyimpan udara. Pernafasan ini juga ditandai dengan naik
turunnya sekat diafragma yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut.
a. Posisi berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil mengembangkan perut sampai optimal, tahan, hembuskan.
Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan. b. Posisi berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil
mengembangkan perut sampai optimal, tahan, dan hembuskan sambil berdesis. Lakukan latihan ini 8 kali
pengulangan. c. Posisi berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil
mengembangkan perut sampai optimal, tahan, dan hembuskan sambil membunyikan huruf vokal. Lakukan latihan
ini 8 kali pengulangan. d. Posisi berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil
mengembangkan perut secara optimal dan hembuskan. Latihan ini dilakuan secara cepat antara menarik dan
menghembuskan. e. Variasi latihan pernafasan perut ini bisa dilakukan dengan
cara duduk maupun berbaring santai. f. Ketika menghirup nafas, rasakan dan hayati perjalanan udara
seolah-olah mulai dari hidung ke paru-paru. Demikian pula sebaliknya ketika menghembuskan nafas.
2.3.1.3 Latihan Pernafasan Dada