412
Gb.298 Desain tata panggung 2 tampak kiri atas
Gb.299 Desain tata panggung 2 tampak kanan atas
4.4.7 Membuat Maket
Tahap akhir sebelum proses pengerjaan tata panggung adalah membuat maket atau replika tata panggung. Langkah ini bukanlah suatu
keharusan dalam proses penataan panggung, tetapi maket akan memberikan gambaran nyata tata panggung yang akan dikerjakan. Kru
tata panggung menggunakan maket sebagai dasar kerja visualisasi tata
Di unduh dari : Bukupaket.com
413
panggung yang sesungguhnya. Berdasar maket ini pula, sutradara dapat memberikan arahan blocking langsung secara konkrit kepada aktor.
Gb.300 Maket tata panggung 1
Gb.301 Maket tata panggung 2 Pergantian atau perpindahan perabot kecil yang ada dalam tata
panggung juga dapat dijelaskan dengan baik melalui maket. Intinya, dengan adanya maket maka pemain akan mendapatkan gambaran
sejelas-jelasnya tata panggung yang disediakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
414
4.4.8 Pengerjaan
Tahap terakhir dari kerja tata panggung adalah pengerjaan atau aplikasi desain. Untuk memulai kerja, seorang penata panggung harus
mengetahui jenis dan sifat bahan yang akan digunakan. Karena tata panggung hanyalah seni ilusi yang menyajikan perwakilan gambaran
kenyataan maka bahan yang digunakanpun tidak seperti bahan untuk membuat bangunan sesungguhnya. Meskipun beberapa bahan
bangunan nyata dapat digunakan tetapi pengaplikasiannya berbeda. Bahan tata panggung biasanya terdiri dari;
x Bahan dari logam seperti; kawat dan plat aluminium tipis x Bahan dari kayu
x Bahan dari busa atau spon x Bahan dari kertas
x Berbagai macam lem x Bahan pewarna seperti; cat tembok, cat poster, cat minyak,
akrilik dan lain sebagainya. Masing-masing bahan di atas memiliki karakter sendiri-sendiri. Bahan
dari kertas sangat fleksibel untuk membuat bentuk apapun tetapi juga sangat rapuh. Bahan dari logam terutama kawat memiliki fungsi yang
lumayan banyak, selain sebagai pengikat bisa juga digunakan untuk membuat hiasan-hiasan tertentu. Bahan dari kayu juga dapat dibuat
menjadi berbagai macam bentuk dan memiliki kualitas yang baik tetapi harganya juga mahal. Bahan dari busa atau spon sangat efektif
digunakan untuk membuat hiasan-hiasan dinding. Masing-masing bahan tersebut juga memiliki efek yang berbeda terhadap cat. Bahan dari logam
tidak bisa diberi warna dengan cat yang berbasis air harus cat minyak.
Setelah mengenal dengan baik bahan dan karakter bahan kerja selanjutnya adalah menggunakan alat yang tepat sesuai dengan bahan
yang tersedia. Beberapa peralatan tata panggung: x Gunting
Kertas x Gunting
Plat x Peralatan
pertukangan x Alat
Ukur x Alat
mengecat x Las
listrik Mengenal karakter alat juga sangat dibutuhkan. Gunting kertas berbeda
dengan gunting plat aluminium. Gergaji potong berbeda dengan gergaji belah. Paku memiliki berbagai macam ukuran demikian juga dengan palu
besinya. Kuas juga terdiri dari beberapa jenis dan ukuran. Dengan mengetahui bahan dan peralatan yang digunakan, seorang penata
panggung semakin mudah dalam mewujudkan desain tata panggung.
Tata panggung pada dasarnya dapat dibuat dengan dua bentuk. Pertama adalah bentuk permanen dan yang kedua adalah bentuk
bongkar pasang. Tata panggung permanen artinya hanya dapat digunakan sekali dalam satu pementasan di satu panggung. Dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
415
sifatnya yang seperti ini maka proses pengerjaan bisa dilangsungkan di atas panggung, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk berada di atas
panggung lebih lama. Tata panggung permanen biasanya dilakukan pada panggung yang tidak memiliki jadwal pementasan yang banyak dan
tetap, misalnya panggung di sekolah atau kelompok teater tertentu.
Tata panggung bongkar pasang adalah tata panggung yang dapat digunakan kembali pada saat yang lain. Teknik pengerjaan harus teliti
karena bagian-bagiannya bisa dibongkar untuk kemudian dipasangkan kembali. Teknik ini membutuhkan kerja perancangan yang bagus dan
proses yang lenbih lama. Kelebihannya adalah proses bisa dilakukan di studio dan hasilnya bisa digunakan berkali-kali.
Di unduh dari : Bukupaket.com
416
5. TATA SUARA
Tata adalah suatu usaha pengaturan terhadap sesuatu bentuk, benda dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Suara adalah getaran yang
dihasilkan oleh sumber bunyi biasanya dari benda padat yang merambat melalui media atau perantara. Perantara dapat berupa benda padat, cair,
dan udara kepada alat pendengaran. Tata suara adalah suatu usaha untuk mengatur, menempatkan dan memanfaatkan berbagai sumber
suara sesuai dengan etika dan estetika untuk suatu tujuan tertentu, misalnya untuk pidato, penyiaran, reccording, dan pertunjukan teater.
Tata suara berakibat langsung pada pendengaran manusia. Selaput pendengaran atau gendang telinga menerima getaran yang
merambat melalui udara sesuai degan besar kecilnya suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi atau suara. Bentuk dari getaran tersebut
adalah kerapatan dan kerenggangan udara yang disebut dengan gelombang suara. Gelombang suara yang sampai pada rongga telinga
dapat menggetarkan selaput gendang pendengaran dan menimbulkan rangsangan pada ujung-ujung syaraf pendengaran. Rangsangan getaran
udara yang berulang-ulang akan diteruskan ke pusat syaraf atau otak, apabila getaran yang berasal dari sumber bunyi berhasil mencapai otak
melalui alat pendengaran, maka kita dapat mengatakan mendengar bunyi atau suara.
Gb.302 Gelombang suara Gelombang penyampai suara yang bergerak terus menerus
disebut dengan frekuensi. Secara teknis, frekuensi adalah bentuk gelombang yang dimulai dari garis bergerak ke atas maksimum dan
bergerak ke bawah maksimum. Gerakan keatas dari sumbu X line sampai titik maksimum dan menurun sampai line disebut dengan siklus
positif dan gerakan ke bawah sampai mencapai garis sebagai siklus negatif, satu proses siklus positif dan siklus negatif tersebut dinyatakan
dalam satu putaran atau cycle. Apabila proses gerakan atau putaran tersebut berjalan terus menerus itulah yang dinamakan frekuensi
Gb.303.
Di unduh dari : Bukupaket.com