383
adegan tersebut dapat diketahui lampu yang akan digunakan dan efek cahaya yang dihasilkan. Setiap perubahan pencahayaan menjadi catatan
dan bisa dijadikan cue. Dalam gambar dijelaskan ada empat cue perubahan.
Pada saat adegan dimulai, lampu sudah dipreset sehingga tingal dinaikkan intensitasnya. Cue perubahan tata cahaya pertama adalah
ketika Anton dan Amir masuk ke ruangan, duduk di kursi dan menyalakan lampu yang ada di dekat kursi. Efek cahaya dari lampu yang dinyalakan
ini menjadi penanda perubahan. Cue perubahan kedua terjadi ketika pintu terbuka dan efek cahaya bulan masuk melalui pintu. Demikian
seterusnya sampai adegan tersebut berakhir dan lampu panggung dipadamkan black out.
3.5.9 Gambar Desain Tata Cahaya
Untuk memberikan gambaran teknis yang lebih jelas, perlu digambarkan tata letak lampu. Berdasar pada plot tata cahaya yang
dibuat maka rencana penataan lampu bisa digambarkan. Semua jenis dan ukuran lampu yang akan digunakan digambarkan tata letaknya.
Sebelum menggambarkan tata letak lampu perlu diketahui dulu simbol- simbol lampu. Simbol gambar lampu mengelami perkembangan. Hal ini
berkaitan dengan jenis lampu yang tersedia dan umum digunakan. Gambar di bawah memperlihatkan simbol-simbol lampu yang biasa
digunakan.
Gb.271 Simbol-simbol lampu
Di unduh dari : Bukupaket.com
384
Banyak sekali jenis dan ukuran lampu yang dikeluarkan oleh pabrikan. Masing-masing perusahan memiliki gambar simbol yang
berbeda menyangkut bentuk luar lampu produksinya. Dulu, perusahaan Strand mengeluarkan lampu yang diproduksi dan diberi kode “pattern”
disingkat “patt” dan nomor serinya. Jadi ada lampu dengan kode patt 23, patt 247, patt 123, dan lain sebagainya. Untuk mengethui jenis dan
ukuran lampu harus mengingat patt dan nomornya. Cukup menyulitkan. Selain itu, lampu pada zaman ini memiliki bentuk yang berbeda dengan
lampu sekarang sehingga ketika digambarkan simbolnya berbeda. Sekarang, meskipun bentuk lampu berbeda tetapi gambar simbolnya
lebih mudah untuk diingat karena masing-masing jenis lampu memiliki kemiripan gambar. Penulisannyapun tidak lagi menggunakan “patt” tetapi
langsung ke jenis lampu beserta besaran wattnya, misalnya fresnel 500 watt, ERS 1 KW, dan lain sebagainya. Gambar simbol lampu dalam
gambar 70 sudah bisa digunakan dan dipahami oleh para penata lampu.
Gb.272 Contoh desain tata letak lampu Selanjutnya, gambar tata lampu dibuat dengan menggunakan
simbol lampu seperti tersebut di atas. Gambar pada tahap ini belum bisa menyertakan channel dimmer yang akan digunakan oleh masing-masing
lampu. Gambar tata lampu lebih menitikberatkan pada peletakkan dan pengarahan jenis lampu yang akan dipasang. Meskipun belum
menyertakan channel dimmer, gambar desain tata letak lampu yang dibuat bisa dijadikan panduan pencahayaan.
Dari gambar di atas dapat dibaca, baris bar yang digunakan adalah FOH, Bar 1, 2, 3, dan bar siklorama. FOH singkatan dari Front Of
Di unduh dari : Bukupaket.com
385
House adalah istilah untuk menyebut baris lampu yang ditata di atas penonton. Cyc singkatan dari cyclorama siklorama baris lampu paling
belakang untuk menyinari layar. Nomor pada lampu hanya berfungsi untuk menghitung jumlah lampu yang dipasang pada masing-masing bar.
Jenis lampu yang digunakan dapat dibaca dari gambar simbolnya. 3.5.10 Penataan dan Percobaan
Setelah memiliki gambar desain tata cahaya maka kerja berikutnya adalah memasang dan mengatur lampu sesuai desain. Proses
pemasangan membutuhkan waktu yang lumayan lama terutama untuk penyesuaian dengan channel dimmer dan control desk. Satu channel
bisa digunakan untuk lebih dari satu lampu. Setiap lampu yang telah dipasang dalam cahnnel tertentu coba dinyalakan dan diarahkan sesuai
dengan area yang akan disinari. Pengaturan lampu ke channel dimmer atau control desk diusahakan agar mudah dalam pengoperasian. Artinya,
jarak lever satu ke lever lain diusahakan berdekatan bagi lampu yang hendak dinyalakan secara bersamaan tanpa preset. Pengaturan sudut
pengambilan juga memerlukan ketelitian. Di sinilah fungsi menghadiri latihan dengan aktor diterapkan. Segala catatan pergerakan laku dan
posisi aktor di atas pentas dapat dijadikan acuan untuk menentukan sudut pengambilan.
Gb.273 Desain tata cahaya
Di unduh dari : Bukupaket.com
386
Setelah semua lampu dipasang dan diarahkan kemudian dicoba dengan mengikuti plot tata cahaya dari awal sampai akhir. Hal ini untuk
mengetahui intensitas maksimal yang diperlukan, kesesuaian warna cahaya yang dihasilkan serta kemudahan operasional pergantian cahaya
dari adegan satu ke adegan lain. Penata cahaya mencatat semuanya dengan seksama sehingga ketika tahap ini selesai didapatkan gambaran
lengkap tata cahaya. Gambar tata cahaya sudah bisa dilengkapi dengan channel dimmer atau nomor di control desk Gb.273 sehingga tabel
lampu yang terpasang pada masing-masing bar bisa dituliskan dengan lengkap pula.
Tabel 5. Tabel tata cahaya 3.5.11 Pementasan
Tahap terakhir adalah pementasan. Seluruh kerja tata lampu dibuktikan pada saat malam pementasan. Kegagalan yang terjadi
meskipun sedikit akan mempengaruhi hasil seluruh pertunjukan. Oleh karena itu, kecermatan dan ketelitian kerja penata cahaya sangat
diperlukan. Penting untuk memeriksa semuanya sebelum jam pertunjukan dilangsungkan. Jika terdapati kesalahan teknis tertentu
masih ada waktu untuk memperbaikinya. Semua sangat tergantung dari kesiapan tata cahaya karena tanpa cahaya pertunjukan tidak akan bisa
disaksikan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
387
4. TATA PANGGUNG
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery tata dekorasi. Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata
panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekedar dekorasi hiasan semata, tetapi segala tata letak perabot atau piranti yang akan digunakan
oleh aktor disediakan oleh penata panggung. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak artistik sutradara, dan
panggung tempat pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penataan panggung seorang penata panggung perlu
mempelajari panggung pertunjukan.
4.1 Mempelajari Panggung
Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan
jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang
berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot
yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk memperoleh hasil
terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut.
4.1.1 Jenis-jenis Panggung
Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor
ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita
yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai
maksud yang dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang
sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masing-
masing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.
4.1.1.1 Arena
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung Gb.274. Penonton sangat dekat
sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak
diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan penonton. Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton, maka penata panggung dituntut
kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot yang digunakan dalam panggung arena harus benar-benar dipertimbangkan
Di unduh dari : Bukupaket.com