Berdasarkan hasil uji hipotesis aspek-aspek kematangan emosi dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara aspek-aspek kematangan
emosi dan prokrastinasi akademik diperoleh sebagai berikut: Tabel 20. Koefisien Korelasi antara Aspek-aspek Kematangan Emosi
dengan Prokrastinasi Akademik
Koefisien Korelasi Keterangan Signifikansi
Aspek Prokrastinasi
Akademik
Menerima keadaan diri maupun orang lain apa
adanya. -0,290
Ada hubungan
negatif Signifikan
Tidak impulsif. -0,451
Ada hubungan
negatif Signifikan
Mengontrol emosi dan ekspresi emosi dengan
baik. -0,326
Ada hubungan
negatif Signifikan
Sabar, penuh pengertian, dan memiliki toleransi
yang baik. -0,383
Ada hubungan
negatif Signifikan
Bertanggung jawab, dapat berdiri sendiri, dan tidak
mudah frustrasi. -0,482
Ada hubungan
negatif Signifikan
Hasil di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara setiap aspek kematangan emosi dengan prokrastinasi
akademik karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,01 p0,01.
D. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kematangan emosi mahasiswa sebagai variabel bebas dengan prokrastinasi akademik
sebagai variabel tergantung. Berdasarkan hasil penelitian pada 100 sampel mahasiswa dengan menggunakan perhitungan korelasi Pearson Product
Moment memperoleh hasil koefisien korelasi sebesar -0,487 dengan
signifikansi sebesar 0,000 p0,01 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik.
Artinya, semakin tinggi tingkat kematangan emosi maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah tingkat kematangan emosi, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa.
Data yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan pada skala kematangan emosi menunjukkan bahwa mean teoretis yang diperoleh adalah
150 dan mean empiris yang diperoleh adalah 165,60, artinya mean empiris lebih besar daripada mean teoretis. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tingkat kematangan emosi subjek tinggi. Sedangkan pada skala prokrastinasi akademik, mean teoretis yang diperoleh adalah 160 dan mean
empiris yang diperoleh adalah 158,37. Mean empiris pada skala prokrastinasi akademik lebih kecil dari mean teoretisnya. Maka dari itu, diketahui bahwa
tingkat prokrastinasi akademik subjek rendah. Secara lebih rinci, hasil kategorisasi untuk variabel kematangan emosi
menunjukkan 6 subjek 6 berada pada kategori kematangan emosi yang sangat rendah, 25 subjek 25 termasuk pada kategori yang rendah, 36
subjek 36 berada pada kategori sedang, 26 subjek 26 tergolong kategori tinggi, dan 7 subjek 7 memiliki kematangan emosi sangat tinggi.
Sedangkan hasil kategorisasi skor prokrastinasi akademik menunjukkan 6 subjek 6 memiliki prokrastinasi akademik yang sangat rendah, 25 subjek
25 termasuk pada kategori yang rendah, 37 subjek 37 berada pada