DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 10. Norma Kategorisasi Norma Kategori Kategori x ≤ µ - 1,5 σ Sangat rendah µ - 1,5 σ x ≤ µ - 0,5 σ Rendah µ - 0,5 σ x ≤ µ + 0,5 σ Sedang µ + 0,5 σ x ≤ µ + 1,5 σ Tinggi µ + 1,5 σ ≤ x Sangat tinggi Keterangan: x : skor µ : mean empirik σ : deviasi standar Kategori variabel kematangan emosi ditentukan berdasarkan skor subjek pada skala kematangan emosi. Rentang minimum dan maksimum skala kematangan emosi adalah 60 sampai dengan 240. Standar deviasi skor kematangan emosi adalah 14,548 dan mean empirisnya 165,60. Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan kategorisasi untuk data pada variabel kematangan emosi sebagai berikut: Tabel 11. Norma Kategorisasi Skor Kematangan Emosi Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase x ≤ 143,778 Sangat rendah 6 6 143,778 x ≤ 158,326 Rendah 25 25 158,326 x ≤ 172,874 Sedang 36 36 172,874 x ≤ 187,422 Tinggi 26 26 187,422 ≤ x Sangat tinggi 7 7 Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas, maka 6 subjek 6 memiliki kematangan emosi yang sangat rendah, 25 subjek 25 termasuk pada kategori yang rendah, 36 subjek 36 berada pada kategori sedang, 26 subjek 26 tergolong kategori tinggi, dan 7 subjek 7 subjek tergolong kategori sangat tinggi. Kategorisasi variabel prokrastinasi akademik memiliki rentang minimum dan maksimum dari 109 sampai dengan 218. Standar deviasinya sebesar 16,509 dan mean empirisnya 158,37. Kategorisasi data variabel prokrastinasi akademik dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 12. Norma Kategorisasi Skor Prokrastinasi Akademik Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase x ≤ 133,6065 Sangat rendah 6 6 133,6065 x ≤ 150,1155 Rendah 25 25 150,1155 x ≤ 166,6245 Sedang 37 37 166,6245 x ≤ 183,1335 Tinggi 28 28 183,1335 ≤ x Sangat tinggi 4 4 Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas, maka 6 subjek 6 memiliki prokrastinasi akademik yang sangat rendah, 25 subjek 25 termasuk pada kategori yang rendah, 37 subjek 37 berada pada kategori sedang, 28 subjek 28 tergolong kategori tinggi, dan 4 subjek 4 tergolong kategori sangat tinggi. Tabel 13. Kategorisasi Skor Kematangan Emosi dan Prokrastinasi Akademik Berdasarkan AngkatanSemester Angkatan Semester N Kematangan Emosi Prokrastinasi Akademik Kategori Jumlah Kategori Jumlah 2008XIV 4 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 3 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 1 2 2009XII 3 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2 1 2010X 21 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 7 7 5 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 3 9 8 1 2011VIII 17 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 3 4 7 3 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 5 10 1 Sangat Rendah Sangat Rendah 1 2012VI 11 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 1 6 3 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 7 1 2 2013IV 21 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2 5 7 6 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 6 9 6 2014II 23 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 6 7 9 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 3 5 8 7 Tabel 14. Kategorisasi Skor Kematangan Emosi dan Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Usia Usia N Kematangan Emosi Prokrastinasi Akademik Kategori Jumlah Kategori Jumlah 25 tahun 4 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 2 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 2 1 24 tahun 6 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 2 3 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2 1 3 23 tahun 11 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 4 4 2 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 7 3 22 tahun 14 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2 1 4 7 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2 2 7 3 21 tahun 17 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 5 7 2 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 9 2 4 Sangat Rendah 3 Sangat Rendah 2 20 tahun 19 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 4 3 8 3 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 6 10 1 1 19 tahun 24 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 8 9 5 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 5 9 9 1 18 tahun 5 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 3 2 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 1 1 2 Tabel 15. Kategorisasi Skor Kematangan Emosi dan Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin N Kematangan Emosi Prokrastinasi Akademik Kategori Jumlah Kategori Jumlah Perempuan 68 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 6 15 24 18 5 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 4 21 27 14 2 Laki-laki 32 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 1 11 12 7 1 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 7 10 11 4

C. HASIL PENELITIAN

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan sudah memenuhi syarat untuk dilakukan korelasi Hadi, 2000. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah bentuk sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi skor kematangan emosi dengan jumlah skor prokrastinasi akademik. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebuah data adalah jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 p0,05. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS versi 19.0. Hasil uji normalitas untuk skala kematangan emosi dan prokrastinasi akademik dengan menggunakan 100 subjek ternyata dapat memenuhi distribusi normal. Untuk skala kematangan emosi koefisien Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,536 dengan p = 0,937 p0,05. Sementara untuk skala prokrastinasi akademik, koefisien Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,755 dengan p = 0,619 p0,05. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sedangkan hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Variabel Kolmogorov-Smirnov Z p0,05 Ket. Kematangan Emosi 0,536 0,937 Normal Prokrastinasi Akademik 0,755 0,619 Normal Penghitungan uji normalitas untuk aspek kematangan emosi menghasilkan 0,109 untuk aspek dapat menerima keadaan diri maupun orang lain apa adanya, 0,531 untuk aspek tidak impulsif, 0,100 untuk aspek dapat mengontrol emosi dan ekspresi emosi dengan baik, 0,661 untuk aspek sabar, penuh pengertian, dan memiliki toleransi yang baik, serta 0,431 untuk aspek bertanggung jawab, dapat berdiri sendiri, dan tidak mudah frustrasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sebaran data pada kelima aspek normal karena probabilitas pada aspek-aspek tersebut lebih besar dari 0,05 p0,05.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara kematangan emosi sebagai variabel bebas dengan prokrastinasi akademik sebagai variabel tergantung. Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan Test for Linearity pada program SPSS versi 19.0. Suatu hubungan dinyatakan linier apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 p 0,05, sedangkan hubungan dinyatakan tidak linier apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 p0,05. Tabel 17. Hasil Uji Linearitas Variabel F p0,05 Keterangan Prokrastinasi Akademik Kematangan Emosi 36,457 0,000 Linier Berdasarkan hasil uji linearitas, kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik memiliki F sebesar 36,457 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik memiliki hubungan yang linier karena memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05 p0,05. Penghitungan uji linearitas untuk aspek kematangan emosi mendapatkan hasil sebesar 0,005 untuk aspek dapat menerima keadaan diri maupun orang lain apa adanya. Selanjutnya hasil sebesar 0,001 untuk aspek sabar, penuh pengertian, dan memiliki toleransi yang baik. Sedangkan hasil sebesar 0,000 untuk aspek tidak impulsif, aspek dapat mengontrol emosi dan ekspresi emosi dengan baik, serta aspek bertanggung jawab, dapat berdiri sendiri, dan tidak mudah frustrasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hubungan antara aspek-aspek kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik adalah linier karena memiliki probabilitas untuk linearitas lebih kecil dari 0,05 p0,05.

2. Uji Hipotesis

Teknik uji hipotesis dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson- Product Moment yang terdapat dalam program SPSS versi 19.0. Teknik ini dipilih karena data kematangan emosi dan prokrastinasi akademik termasuk ke dalam distribusi normal. Hasil uji korelasi kematangan emosi dan prokrastinasi akademik disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 18. Hasil Uji Hipotesis Kematangan Emosi Prokrastinasi Akademik Kematangan Emosi Pearson Correlation 1 -,487 Sig. 1-tailed ,000 N 100 100 Prokrastinasi Akademik Pearson Correlation -,487 1 Sig. 1-tailed ,000 N 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan hasil perhitungan, kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik memiliki koefisien korelasi r sebesar -0,487 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,01 p0,01. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kematangan emosi mahasiswa, maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademiknya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kematangan emosi mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademiknya. Untuk dapat memberikan besar kecilnya penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat dilihat dengan menggunakan nilai R Square yang didapatkan dari uji regresi, yakni 0,237. Tabel 19. Uji Regresi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .487 a .237 .229 14.491 Angka tersebut berarti variabel kematangan emosi memberikan sumbangan efektif sebesar 23,7 terhadap variabel prokrastinasi akademik. Sedangkan 76,3 merupakan sumbangan yang berasal dari variabel-variabel lain di luar kematangan emosi yang tidak dikontrol dalam penelitian ini.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma.

0 5 18

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau.

2 16 13

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERORGANISASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

4 16 15