47
pencegah preventif agar Wajib Pajak WP tidak melanggar norma Mardiasmo, 2011: 59. Sanksi perpajakan dibedakan menjadi sanksi
administrasi dan sanksi pidana. Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada negara, khususnya berupa denda, bunga dan
kenaikan. Sedangkan sanksi pidana merupakan suatu alat terakhir atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma pajak dipatuhi.
Pernyataan mengenai sanksi perpajakan bersumber pada penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko 2006 dan Novitasari 2007.
2. Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo, 2009:
63. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi WP OP.
Menurut Rustiyaningsih 2011: 47, kepatuhan perpajakan diartikan sebagai suatu keadaan yang mana Wajib Pajak WP patuh
dan mempunyai kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Kepatuhan dalam perpajakan dibedakan menjadi 2 dua macam yaitu
kepatuhan formal dan kepatuhan material. Kepatuhan formal merupakan suatu keadaan di mana WP memenuhi kewajiban secara
formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perpajakan. Kepatuhan formal dapat dilihat dari kepatuhan WP dalam menyetorkan
SPT. Kepatuhan material merupakan suatu keadaan dimana WP secara
48
substantif atau hakekatnya memenuhi semua ketentuan dalam Undang- Undang Perpajakan. Pernyataan mengenai kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi WP OP bersumber pada penelitian yang dilakukan oleh Wulandari 2006.
H. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sumarni dan Salamah 2006: 69, populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik
yang terbatas finite maupun tidak terbatas infinite. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada di ruang
lingkup KPP Pratama Mataram Barat.
2. Sampel
Sampel adalah
bagian populasi
yang digunakan
untuk memperkirakan karakteristik populasi Sumarni dan Salamah, 2006: 70.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel nonprobabilititas dengan pengambilan sampel aksidental. Menurut
Sumarni dan Salamah 2006: 78, pengambilan sampel aksidental menentukan sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapa pun
yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan
pendapat Slovin sebagai berikut Suliyanto, 2007: 100: