Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak

31

G. Pengetahuan Pajak

Menurut Notoatmodjo 2003 dalam Pramuditha 2010, pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Nanda 2005 dalam Pramuditha 2008, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang terkait dengan kurangnya pengetahuan terdiri dari: 1. Kurang terpapar informasi; 2. Kurang daya ingat hapalan; 3. Salah menafsirkan informasi; 4. Keterbatasan kognitif; 5. Kurang minta untuk belajar; 6. Tidak familiar terhadap sumber informasi. Menurut Gardina dan Haryanto 2006 dalam Supriyati dan Nur Hidayati 2008, rendahnya kepatuhan Wajib Pajak WP penyebabnya antara lain pengetahuan sebagian besar WP tentang pajak, serta persepsi WP tentang pajak dan petugas pajak yang masih rendah. Sebagian besar WP memperoleh pengetahuan pajak dari petugas pajak. Selain itu, pengetahuan pajak juga dapat diperoleh WP dari radio, televisi, majalah pajak, surat kabar, internet, buku perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak dan ada pula yang diperoleh dari pelatihan pajak. 32 Langkah terbaik yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan pajak WP yakni dengan cara diadakannya materi perpajakan dalam pendidikan formal dan pendidikan informal Romandana, 2012. Pendidikan secara formal dapat diperoleh dalam materi di sekolah hingga perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan informal sosialisasi perpajakan berupa penyuluhan, seminar, spanduk-spanduk, media massa elektronik lainnya dapat diakses melalui web resmi perpajakan www.pajak.go.id. Langkah-langkah tersebut dapat berjalan baik jika memberikan dampak yang baik juga bagi WP dalam memahami peraturan perundang-undangan serta akan memunculkan kesadaran diri yang tinggi bagi WP untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai WP patuh dan sukarela. Pengetahuan WP mengenai aturan dan Ketentuan Perpajakan yang berlaku diharapkan akan meningkatkan kepatuhan pajak. Informasi yang dimiliki WP akan mempengaruhi mereka terhadap kepatuhan WP, semakin banyak informasi yang mereka ketahui maka akan membantu mereka untuk bisa memberikan tanggapan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki WP akan mempengaruhi keputusan mereka untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

H. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan terpenuhinya harapan atau kebutuhan pelanggan, di mana pelayanan dikatakan berkualitas apabila dapat menyediakan produk atau jasa pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan Lan, 2003 dalam 33 Hardiyansyah, 2011: 36. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pelayanan merupakan ujung tombak terdepan karena berhadapan langsung dengan publik, sehingga petugas tersebut harus memiliki profesionalisme serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat Hardiyansyah, 2011: 44. Menurut Zeithaml dkk 1990 dalam Hardiyansyah 2011: 47, dimensi pelayanan publik dapat dikembangkan menjadi sebagai berikut: 1. Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi; 2. Reliable, terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat; 3. Responsiveness, kemauan untuk membantu konsumen bertanggungjawab terhadap mutu layanan yang diberikan; 4. Competence, tuntuntan yang dimilikinya, pengetahuan dan keterampilan yang baik oleh aparatur dalam memberikan pelayanan; 5. Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap keinginan konsumen serta mau melakukan kontak atau hubungan pribadi; 6. Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan masyarakat; 7. Security, jasa pelayanan yang diberikan harus dijamin bebas dari berbagai bahaya dan resiko; 8. Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan;

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang pribadi Di KPP Pratama Majalaya)

0 4 1

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK, PENERAPAN Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Penerapan E-Filing Dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada KPP Pratam

0 6 19

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul.

6 34 126

Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat

0 3 138