Uji Validitas dan Reliabilitas

67 2 Variabel Kualitas Pelayanan Tabel 4.13 Reliability Statistics Pada tabel 4.13 hasil uji reliabilitas pada variabel kualitas pelayanan, menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki nilai cronbach’s alpha 0,616 0,6. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel kualitas pelayanan adalah reliabel. 3 Variabel Sanksi Perpajakan Tabel 4.14 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .619 4 Pada tabel 4.14 hasil uji reliabilitas pada variabel sanksi perpajakan, menunjukkan bahwa variabel sanksi perpajakan memiliki nilai cronbach ’s alpha 0,619 0,6. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel sanksi perpajakan adalah reliabel. 4 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Tabel 4.15 Reliability Statistics Pada tabel 4.15 hasil uji reliabilitas pada variabel kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi WP OP, menunjukkan bahwa variabel Cronbachs Alpha N of Items .616 7 Cronbachs Alpha N of Items .659 5 68 tersebut memiliki nilai cronbach‘s alpha 0,659 0,6. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel kepatuhan WP OP adalah reliabel.

D. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov , uji multikolinearitas dengan melihat nilai Variance Inflation Factors VIF dan tolerance, serta uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode scatterplot.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal. Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 95 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.99141577 Most Extreme Differences Absolute .043 Positive .040 Negative -.043 Kolmogorov-Smirnov Z .419 Asymp. Sig. 2-tailed .995 a. Test distribution is Normal. Sumber: data diolah 69 Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi Asym. Sig 2-tailed 0,995 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai residu eror dalam perhitungan dikatakan normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factors VIF dan tolerance . Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Koefisiensi Multikolonieritas Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 untuk ketiga variabel maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian. Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pengetahuan Pajak .527 1.898 Kualitas Pelayanan .536 1.865 Sanksi Perpajakan .972 1.029 a. Dependent Variable: Kepatuhan WPOP Sumber: data diolah 70

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas di atas dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. 71

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih varaibel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Tabel 4.18 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.901 3.370 3.531 .001 Pengetahuan Pajak .073 .124 .080 .589 .557 Kualitas Pelayanan .272 .128 .285 2.127 .036 Sanksi Perpajakan -.086 .097 -.088 -.888 .377 a. Dependent Variable: Kepatuhan WPOP Sumber: data diolah Persamaan regresi linier berganda: Y = 11,901 + 0,73X 1 + 0,272X 2 – 0,86X 3 Keterangan: Y = Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi X 1 = Pengetahuan Pajak X 2 = Kualitas Pelayanan X 3 = Sanksi Perpajakan Penjelasan persamaan tersebut sebagai berikut: 1. Konstanta a Jika semua variabel bebas memiliki nilai 0 maka nilai variabel terikat beta sebesar 11,901; 72 2. Pengetahuan pajak X 1 terhadap Kepatuhan WP OP Y Nilai koefisien pengetahuan pajak untuk variabel X 1 sebesar 0,73. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan pengetahuan pajak satu satuan maka variabel kepatuhan WP OP akan naik sebesar 0,73 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap; 3. Kualitas pelayanan X 2 terhadap Kepatuhan WP OP Y Nilai koefisien kualitas pelayanan untuk variabel X 2 sebesar 0,272. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kualitas pelayanan satu satuan maka variabel kepatuhan WP OP akan naik sebesar 0,272 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap; 4. Sanksi perpajakan X 3 terhadap Kepatuhan WP OP Y Nilai koefisien sanksi perpajakan untuk variabel X 3 sebesar 0,86 dan betanda negatif. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan sanksi perpajakan satu satuan maka variabel kepatuhan WP OP akan turun sebesar 0,86 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

F. Pengujian Hipotesisi Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel tergantung Priyatno, 2011: 258.

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang pribadi Di KPP Pratama Majalaya)

0 4 1

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK, PENERAPAN Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Penerapan E-Filing Dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada KPP Pratam

0 6 19

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul.

6 34 126

Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat

0 3 138