27
Perpajakan, indikator kepatuhan Wajib Pajak WP antara lain dilihat dari Simanjuntak dan Imam, 2012: 103:
a. Aspek ketepatan waktu
Sebagai indikator kepatuhan adalah prosentase pelaporan SPT yang disampaikan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Aspek income atau penghasilan Wajib Pajak
Sebagai indikator kepatuhan adalah kesediaan membayar kewajiban angsuran Pajak Penghasilan PPh sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Aspek law enforcement pengenaan sanksi
Sebagai indikator kepatuhan adalah pembayaran tunggakan pajak yang ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Pajak SKP sebelum jatuh
tempo; d.
Dalam perkembangannya indikator kepatuhan ini dapat juga dilihat dari aspek lainnya, contoh: aspek pembayaran dan aspek kewajiban
pembukuan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak WP, antara lain Rustiyaningsih, 2011: 49:
a. Pemahaman terhadap sistem self assessment
Self assessment system yang diterapkan dalam perpajakan di
Indonesia memberikan kepercayaan penuh kepada WP untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang
28
terutang WP. Sistem ini efektif apabila WP memiliki kesadaran, kejujuran, dan kedisiplinan dalam melaksanakan peraturan Perundang-
undangan Perpajakan yang berlaku; b.
Kualitas pelayanan Hakikat pelayanan umum adalah sebagai berikut:
1 Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan instansi
pemerintah di bidang pelayanan umum; 2
Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih
berdaya guna dan berhasil guna efisien dan efektif; 3
Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat luas. Kualitas
pelayanan dapat
diukur dengan
kemampuan memberikan pelayanan yang memuaskan, dapat memberikan pelayanan
dengan tanggapan, kemampuan, kesopanan, dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak. Pelayanan yang berkualitas harus dapat
memberikan 4K, yaitu keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum.
c. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi akan menyebabkan masyarakat lebih mudah memahami Ketentuan dan
Peraturan Perundang-undangan di bidang Perpajakan yang berlaku.