duduk. Abi terlihat seperti tidak mendengarkan atau menatap lawan bicaranya, namun dia dapat merespon dengan baik. Abi sering menyela pembicaraan
orang lain, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan tersebut selesai diberikan, dan tanpa berpikir terlebih dahulu jawabannya. Selain itu, Abi
sering lupa tidak membawa buku atau mengerjakan PR dan sering kehilangan barang milik pribadinya, seperti pensil atau penghapus.
2.1.2 Persepsi
2.1.2.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera Walgito, 2010. Proses persepsi tidak lepas dari proses
penginderaan. Proses pengideraan adalah proses pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan berlangsung pada waktu individu menerima
stimulus melalui alat-alat indera Walgito, 2010. Alat-alat indera tersebut terdiri dari mata sebagai alat pengideraan, telinga sebagai alat pendengaran,
hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, dan kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan. Kelima alat indera tersebut
digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Hal ini sama seperti yang diungkapkan Sarwono 2009 bahwa persepsi merupakan stimulan
dari luar yang dibawa masuk ke dalam syaraf melalui alat-alat indera Sarwono, 2009. Robbin Danarjati, 2013 mendeskripsikan persepsi yang
berkaitan dengan lingkungan, proses individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan mereka agar memberi makna pada lingkungan mereka.
Stimulus pada persepsi berasal dari luar maupun dalam diri individu. Namun, sebagian besar stimulus berasal dari luar. Persepsi dapat
diungkapkan karena perasaan, kemampuan berpikir, dan pengalaman individu yang tidak sama. Hal ini mempengaruhi seseorang dalam
mempersepsikan suatu stimulus yang berbeda antara individu satu dengan lainnya Jacobsen, 2009. Berdasarkan beberapa pengertian persepsi, maka
dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses penginterprestasian stimulus dari lingkungan sekitar melalui alat indera, sehingga mampu
menafsirkan apa yang diinderakan.
2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Sarlito Danarjati, 2013 mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan persepsi antarindividu dan antarkelompok ialah
1. Perhatian; Setiap saat terdapat ratusan bahkan ribuan rangsangan
stimulus yang tertangkap oleh semua indera kita. Namun, kita tidak mampu menyerap atau menangkap seluruh rangsangan stimulus yang
ada di sekitar kita. Adanya keterbatasan daya serap dari persepsi, maka kita harus memusatkan perhatian kita pada satu atau dua objek saja.
2. Set; Set adalah kesiapan mental seseorang untuk menanggapi atau
menghadapi rangsangan yang timbul dengan cara tertentu. Perbedaan set dapat menyebabkan perbedaan persepsi.
3. Kebutuhan; Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan hidup yang
berbeda yang menyebabkan perbedaan persepsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Sistem Nilai; Sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh
terhadap persepsi. 5.
Tipe Kepribadian; Tipe kepribadian mempengaruhi persepsi. Setiap orang mempunyai tipe kepribadian yang berbeda, sehingga persepsi
orang terhadap suatu hal juga berbeda-beda. 6.
Gangguan Kejiwaan; Dalam gejala normal, ilusi berbeda dari halusinasi dan delusi yang merupakan kesalahan persepsi penderita gangguan jiwa.
Halusinasi adalah keyakinan melihat atau mendengar sesuatu sebagai realita, sedangkan delusi merupakan keyakinan bahwa dirinya menjadi
sesuatu yang tidak sesuai dengan realita fixed false belief. Keenam faktor persepsi yang diungkapkan oleh Sarlito tersebut sama
seperti pendapat Robbin Danarjati, 2013 yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perbedaan persepsi adalah perilaku, objek yang
dipersepsikan, dan konteks dari situasi dimana persepsi itu diberlakukan. Dari pendapat para ahli tersebut, Bimo Walgito: 2010 menyederhanakan
menjadi tiga faktor yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut: 1.
Objek yang dipersepsi; Objek menimbulkan persepsi stimulus yang mengenai alat indera. Stimulus muncul baik dari luar individu yang
mempersepsi maupun dalam individu yang bersangkutan. 2.
Alat indera, syaraf, dan pusat syaraf; Alat indera merupakan alat untuk menerima stimulus. Selain alat indera, syaraf sensoris digunakan untuk
meneruskan stimulus yang diterima kemudian diteruskan ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
3. Perhatian; Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
aktivitas individu kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Thoha Walgito, 2010 berpendapat bahwa persepsi terjadi karena
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti sikap,
kebiasaan, dan kemauan. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu, meliputi stimulus itu sendiri baik sosial maupun fisik.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah 1 objek atau stimulus yang
dipersepsi, 2 alat indera, syaraf-syaraf, dan pusat susunan syaraf, 3 perhatian sebagai syarat psikologi, 4 kebutuhan, dan 5 sistem nilai.
2.1.2.3 Proses Terjadinya Persepsi