Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Objek penelitian merupakan sarana yang digunakan untuk mendapatkan data Sugiyono, 2012. Objek dalam penelitian ini adalah persepsi guru di SD Pelangi terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam suatu penelitian. Pengumpulan data dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara. Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan secara natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi Sugiyono, 2011. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang persepsi guru terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data pertama, yaitu observasi. Observasi adalah pengumpulan data esensial dalam penelitian, terutama penelitian kualitatif. Sugiyono 2011 mengungkapkan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data secara alamiah yang pengisiannya didasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh partisipan. Arikunto 2013 menjelasakan observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti dan pencatatan secara sistematis. Berdasarkan pengertian observasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap sikap atau perilaku yang ditunjukkan oleh partisipan. Jenis observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipan. Observasi partisipan bertujuan membantu peneliti memahami lebih dalam tentang fenomena perilaku atau peristiwa yang terjadi di lapangan Ahmadi, 2014. Observasi partisipan yang dilakukan peneliti di SD Pelangi bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai peristiwa sebenarnya di lapangan yang melibatkan orang-orang terkait dengan hal-hal yang diteliti. Orang yang terkait dalam penelitian ini adalah Abi selaku anak hiperaktif, guru kelas IV, guru pendamping pribadi anak, dan guru pendamping khusus. Alat yang digunakan peneliti selama observasi adalah pencatatan anecdotal record. Pencatatan anectodal record merupakan kumpulan catatan hasil observasi tentang metode pengajaran untuk anak hiperaktif. Kesimpulan hasil catatan tersebut meliputi bagaimana perilaku anak selama proses pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengajar baik dari segi positif maupun negatif. Teknik pengumpulan data yang kedua adalah wawancara. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2011. Moleong 2007 juga mengungkapkan bahwa wawancara merupakan percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dengan demikian, wawancara adalah pertemuan antara pewawancara dan terwawancara untuk bertukar informasi dalam topik tertentu. Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Sugiyono 2011 menjelaskan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan berupa garis besar permasalahan yang ditanyakan. Pada penelitian ini, garis besar permasalahan yang ditanyakan mengenai persepsi guru terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif. Informan kegiatan wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini adalah Abi selaku anak hiperaktif, guru kelas IV, guru pendamping pribadi, dan guru pendamping khusus. Alat yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah handphone dan alat tulis. Teknik pengumpulan data ketiga adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. Sugiyono 2012 mengungkapkan bahwa hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti akan lebih akurat dan dipercaya apabila didukung dengan adanya dokumentasi Sugiyono, 2012. Dokumentasi yang digunakan peneliti adalah dokumen tertulis yang berkaitan dengan perilaku Abi selama proses pembelajaran dan nilai hasil belajar. Tujuan peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperkuat hasil data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.

3.5 Instrumen Penelitian