Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

2 Jika diketahui bahwa sebuah kotak berbentuk kubus dapat dilapisi oleh 2 lembar kertas kado yang diketahui ukurannya, siswa menentukan ukuran maksimal kotak yang dilapisi agar kertas kado yang digunakan tersisa sesedikit mungkin. Soraya melapisi kotak berbentuk kubus dengan kertas kado, ternyata Soraya menghabiskan 2 lembar kertas kado, dengan satu lembar kertas kado berukuran 40 cm x 75 cm. Berapakah ukuran maksimal kotak yang dilapisi Soraya agar kertas kado yang tersisa sesedikit mungkin? 3 Jika diketahui ukuran wadah es berbentuk balok yang berisi air dan akan dimasukkan freezer, siswa menentukan ketinggian air yang harus diisikan agar es tetap memenuhi wadah ketika dibekukan. Nancy akan memasukkan air ke dalam sebuah wadah berbentuk balok berukuran 8 cm x 12 cm x 15 cm kemudian wadah tersebut dimasukkan ke dalam freezer. Air tersebut mengembang sebesar 10 ketika dibekukan, tentukan kedalaman air yang diisikan dalam wadah supaya ketika dibekukan es tetap memenuhi wadah 4 Jika diketahui ukuran kardus A dan kardus B yang berbeda, siswa menentukan kardus mana yang lebih efisien untuk mengangkut kardus snack yang ukurannya juga diketahui. Toko kue Bagelen harus mengantarkan pesanan snack untuk acara kantor sebanyak 120 buah dengan ukuran kardus snack berukuran 15cm x 7cm x 5cm. Toko kue Bagelen memiliki 2 ukuran kardus besar untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengangkut semua snack tersebut. Kardus A berukuran 30cm x 42cm x 50cm dan kardus B berukuran 40cm x 63cm x 25cm. Menurut kalian kardus manakah yang paling efisien untuk mengangkut 120 kardus snack tersebut? Berikan alasan mengenai jawaban kalian Tabel 3.3 Kisi-kisi soal posttest tipe B Materi : Bangun Ruang Sisi Datar Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Dasar : 3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. No Indikator Soal 1 Jika diketahui volume sebuah akuarium berbentuk balok dan diketahui pula panjang dan lebarnya, siswa menentukan apakah volume air dalam akuarium lebih atau kurang dari 40 liter jika ketinggian akuarium yang Intan memiliki sebuah akuarium yang volumenya 60 liter. Akuarium tersebut berbentuk balok dengan panjang 5 dm dan lebar 2 dm. Jika ketinggian akuarium yang tidak terisi air adalah dari tinggi akuarium, apakah volume air dalam akuarium Intan lebih dari 40 liter tidak terisi air adalah dari tinggi akuarium. atau kurang dari 40 liter? Berikan alasan atas jawabanmu 2 Jika diketahui bahwa sebuah kotak berbentuk kubus dapat dilapisi oleh 2 lembar kertas kado yang diketahui ukurannya, siswa menentukan ukuran maksimal kotak yang dilapisi agar kertas kado yang digunakan tersisa sesedikit mungkin. Ariel melapisi sebuah kotak berbentuk kubus dengan kertas kado, ternyata Ariel menghabiskan 2 lembar kertas kado. Satu lembar kertas kado berukuran 40 cm x 75 cm. Berapakah ukuran maksimal kotak yang dilapisi Ariel agar kertas kado yang digunakan tersisa sesedikit mungkin? 3 Sebuah perpustakaan akan dicat, dari situ diketahui ukuran perpustakaan balok dan luas permukaan pintu dan jendela. Jika tiap 1 liter cat dapat digunakan untuk mengecat permukaan dinding seluas 10 dan jika cat yang dibeli berisi 5 literkaleng, siswa menentukan banyaknya kaleng cat yang digunakan untuk mengecat perpustakaan tersebut. Untuk tahun ajaran baru, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta akan mengecat ulang perpustakaan yang berukuran 17 m x 10 m x 7 m pada permukaan dinding luar saja. Ruang tersebut memiliki 1 pintu dan 1 jendela, masing-masing luasnya 5 dan 3 . Diketahui bahwa tiap 1 liter cat dapat digunakan untuk mengecat permukaan dinding seluas 10 . Jika sekolah membeli cat yang berisi 5 literkaleng, maka berapa kaleng cat yang dibutuhkan sekolah untuk mengecat dinding perpustakaan? 4 Jika diketahui ukuran kardus A dan kardus B yang berbeda, siswa menentukan kardus mana yang lebih efisien untuk mengangkut kardus snack yang ukurannya juga diketahui. Toko kue Bagelen harus mengantarkan pesanan snack untuk acara kantor. Snack tersebut dikemas dalam kardus- kardus kecil dengan ukuran 15cm x 7cm x 5cm. Toko kue Bagelen memiliki 2 ukuran kardus besar untuk mengangkut semua kardus snack tersebut. Kardus A berukuran 30cm x 42cm x 50cm dan kardus B berukuran 40cm x 63cm x 25cm. Jika banyaknya kardus snack adalah 120, maka kardus manakah yang paling memungkinkan untuk mengangkut 120 kardus snack dengan celah antar kardus snack seminimal mungkin? Berikan alasan mengenai jawaban kalian 2. Lembar observasi Lembar observasi digunakan observer untuk mencatat hal-hal atau kejadian-kejadian penting yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang nantinya digunakan untuk membantu penulisan deskripsi pembelajaran tiap pertemuan. Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan PMRI No Indikator Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Pendahuluan a. Pemberian motivasi Guru memberi salam pembuka Siswa menjawab salam Guru meminta salah satu siswa memimpin doa Salah satu siswa memimpin doa Guru memotivasi siswa agar lebih aktif dan semangat selama pembelajaran Siswa bersemangat dan antusias dengan motivasi yang diberikan oleh guru b. Informasi tujuan pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar yang akan dicapai, dan rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Siswa memperhatikan penjelasan guru Guru memberikan apersepsi Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi yang diberikan guru. c. Pembagian kelompok Guru membagi siswa ke dalam kelompok- kelmpok Siswa berkumpul dalam kelompoknya masing- masing. Guru membagikan LAS. Masing-masing siswa menerima LAS dengan tertib. 2 Penyajian memuat karakteristik PMRI a. Penggunaan konteks Guru mengangkat suatu masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa kontekstual dan realistik untuk memulai suatu pembelajaran tersaji dalam LAS. Siswa antusias dengan permasalahan yang disajikan guru, aktif berpikir, dan mengungkapkan pertanyaan. b. Penggunaan model of Guru memberi kesempatan pada siswa menyelesaikan masalah yang diberikan guru dengan cara sendiri. Siswa berdiskusi secara aktif dengan teman sekelompok untuk memecahkan permasalahan. c. Penggunaan model for Guru menginvestigasi siswa agar siswa dapat Siswa bersama kelompok memecahkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan pemecahan masalah yang telah diselesaikan sebelumnya untuk menyelesaikan masalah lain atau untuk permasalahan yang lebih kompleks dengan menggunakan model penyelesaian yang telah mereka dapatkan sendiri. d. Interaktivitas Guru memusatkan pembelajaran pada siswa. Siswa dalam kelompok secara aktif berusaha Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi, baik antara siswa dan siswa, juga antara siswa dan guru. Siswa secara aktif melakukan interaksi dan negosiasi, baik antara siswa dan siswa, juga antara siswa dan guru. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan menggunakan pendekatan SANI : santun, terbuka, dan komunikatif. Selama pembelajaran berlangsung, siswa tidak membuat keributan yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran. Guru memusatkan pembelajaran pada siswa. Siswa berdiskusi secara aktif dengan kelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan yang tertuang dalam LAS. Guru menghargai keberanian siswa ketika mengutarakan pendapatnya. Siswa mengutarakan pendapatnya. Guru bertindak sebagai fasilitator. Siswa banyak bertanya mengenai pendapat guru tentang penyelesaian yang berhasil dirancang. Jika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah maka guru bukan memarahi melainkan membantu melalui pertanyaan-pertanyaan terbimbing praktik Siswa tidak merasa sakit hati dan selalu termotivasi selama pembelajaran. budaya tepa selira dan memanusiakan manusia. e. keterkaitan intertwinning Guru menginvestigasi siswa untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan materi lain materi matematika atau lainnya. Siswa mencari tahu dan melihat bahwa terdapat keterkaitan antara satu materi dan materi lainnya. 3 Penutup a. Merangkum materi yang telah dipelajari Guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pemberian tugas mandiri Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang dibagikan secara mandiri dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Siswa menerima lembar tugas mandiri dengan tertib dan mendengarkan penjelasan guru. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi berikutnya. Siswa dengan semangat menjawab pesan yang diberikan oleh guru. c. Menutup pembelajaran Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam penutup. Siswa dengan semangat mengucapkan salam penutup. 3. Peneliti sebagai Instrumen Menurut Moleong 2008, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini sangat tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.

I. Validitas Instrumen Wawancara

Validitas instrumen digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen. Berikut ini validitas yang dilakukan peneliti untuk melihat kevalidan instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Validitas RPP, LAS, Lembar Keterlaksanaan RPP dengan Pendekatan PMRI, dan Pedoman Wawancara RPP dan LAS diuji kesahihannya dengan penilaian pakar expert judgement, yaitu oleh dosen dan oleh guru mata pelajaran matematika. Lembar keterlaksanaan RPP dan Pedoman wawancara juga diuji kesahihannya dengan menguji setiap item oleh penilaian pakar. 2. Validitas Soal Pretest dan Posttest Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat ukur tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. Alat ukur harus disusun dengan meminta pendapat ahli expert judgement dan melakukan uji coba kepada siswa dalam kelas yang berbeda dengan yang diteliti. Dalam penelitian ini, soal pretest dan posttest yang dibuat bertujuan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengukur kemampuan literasi matematis siswa sehingga tes dibuat berdasarkan standar PISA. Jika diujikan kepada suatu kelas, diragukan tes tersebut akan valid. Oleh sebab itu, tes diuji kesahihannya dengan penilaian pakar.

J. Metode Analisis Data

1. Data Proses Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI a. Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI �� � � � � = � � �� �� � � ℎ � � � ℎ� � Skor 1 diberikan apabila tanda √ diberikan pada kolom “ya” atau skor 0 apabila tanda √ diberikan pada kolom “tidak”. Pembelajaran matematika dikatakan dapat terlaksana dengan baik apabila keterlaksanaan lebih dari atau sama dengan ≥ 80. b. Video Pembelajaran Data proses pembelajaran diperoleh melalui kamera yang merekam proses pembelajaran dari awal hingga akhir ditranskripsi dan dideskripsikan untuk menggambarkan bagaimana pembelajaran berlangsung. Setelah itu berlanjut pada proses penentuan topik-topik data dan kategorisasi data. Topik data merupakan rangkuman dari transkrip data yang mengandung makna tertentu yang diteliti sedangkan kategori data merupakan proses membandingkan topik- topik data yang mewakili makna tertentu yang terkandung dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sekelompok topik data. Setelah itu, kategori-kategori data yang telah ditentukan, dihubungkan atau dikaitkan. Peneliti dapat mengecek keterlaksanaan permbelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dengan cara membandingkan kategori-kategori data yang sudah dicari hubungannya dengan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI ataupun dengan pengalaman peneliti sendiri selama menjadi guru dalam proses pembelajaran. 2. Data Kemampuan Literasi Matematis Siswa a. Uraian Jawaban Pretest dan Posttest Data jawaban pretest dan posttest dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut Moleong,2006 : 1. Reduksi Data a. Identifikasi satuan unit. Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yatu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. b. Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding. Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap ‘satuan’, agar supaya tetap dapat ditelusuri data atau satuannya, berasal dari sumber mana. 2. Kategorisasi Data a. Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah- milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan. b. Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’. 3. Sintesisasi a. Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satuan kategori dengan kategori lainnya. b. Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama atau label lagi.

K. Keabsahan Data

Keabsahan data diperiksa dengan teknik triangulasi. Menurut Gunawan 2013, triangulasi data adalah proses memantabkan derajat kepercayaan validitas dan konsistensi reliabilitas serta alat bantu analisis data di lapangan. a. Data Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI Peneliti memeriksa kembali data yang sudah diperoleh dengan membandingkan transkrip video pembelajaran, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh observer, dan pengalaman yang dialami peneliti sendiri sebagai guru saat proses pembelajaran. b. Data Kemampuan Literasi Matematis Siswa Peneliti memeriksa kembali data yang sudah diperoleh dengan membandingkan isi pekerjaan siswa dalam pretest dan posttest. Isi dokumen yang berkaitan dengan wawancara dalam penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah jawaban siswa dari soal pretest dan posttest yang diberikan oleh peneliti. Teknik triangulasi dalam hal ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil pretest dan posttest. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA,

DAN PEMBAHASAN Bab ini dibagi menjadi empat sub bab. Sub bab pertama yang berisi pelaksanaan penelitian. Sub bab kedua berisi analisis data hasil penelitian pembelajaran dan kemampuan literasi matematis siswa yang meliputi data uraian jawaban pretest dan posttest, transkrip video pembelajaran, dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Sub bab ketiga berisi tentang pembahasan pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Sub bab keempat berisi tentang keterbatasan penelitian.

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan bagaimana langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan bagaimana kemampuan literasi matematis siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan observasi terhadap pembelajaran, wawancara dengan guru dan siswa, dan validasi instrumen penelitian oleh pakar. Observasi dilakukan pada bulan Februari minggu kedua dan ketiga tahun 2015. Peneliti melakukan observasi awal sebanyak dua kali di kelas VIII F yaitu kelas yang menjadi tempat penelitian.

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan pecahan malalui pendekatan palkam pada siswa SD

1 10 200

Pengaruh strategi pembelajaran PQ4R terhadap kemampuan koneksi Matematika siswa

6 45 149

Pengaruh pendekatan reciprocal teaching terhadap kemampuan berfikir kritis siswa dalam belajar Matematika (studi eksperimen SMP Al-Hasra Depok)

1 6 140

Pengaruh pendekatan pembelajaran Matematika realistik terhadap kemampuan komunikasi Matematika siswi SMP (penelitian eksperimen di SMP Nusantara Plus Pisangan Ciputat)

1 6 25

Komparasi pembelajaran SAVI dan REACT pada kemampuan pemecahan masalah siswa kelas-viii materi kubus dan balok

0 1 19

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185