68
Selain lokasi Sungai Cibawor, kantor, dan warung Mak Sumeh ada juga beberapa latar tempat yang ditampilkan. Hanya saja tempat itu penggambarannya
sangat sedikit. Latar tempat yang digambarkan adalah rumah Basar, rumah Pak Tarya, Rumah Wati. Melalui kutipan-kutipan berikut akan tergambar dimana latar
tempat tersebut. 105
Habis salat Jumat, Basar mengajak Kabul singgah ke rumahnya. Tapi Kabul keberatan karena ada dua penumpang dalam jipnya yang
harus kembali bekerja di proyek. … Kembali dari proyek, Kabul mendapati Basar tidak main-main. Istrinya telah menghidangkan
makan siang. hlm. 37
106
“Ya, ini rumah Pak Tarya. Dan itu orangnya keluar.” Wati turun dan Kabul memarkir notornya. Kemudian keduanya masuk dan di pintu
disambut Pak Tarya. hlm. 77
107
Pagi ini, Kabul ingin menjenguk Wati di rumahnya. … Di rumah, Wati hanya ditemani ibu dan pembantu. hlm. 116
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa latar yang digunakan atau digambarkan dalam novel ini ada lima tempat. Lokasi pembangunan jembatan itu
sendiri, kantor yang digunakan sebagai secretariat proyek, warung Mak Sumeh, rumah Basar, rumah Pak Tarya, dan rumah Wati. Tempat-tempat tersebut seringkali
menimbulkan konflik batin pada diri tokoh utama, walaupun sifatnya tidak secara langsung.
b. Latar Waktu
Latar waktu menggambarkan kapan peristiwa itu terjadi. Di dalam novel peristiwa itu digambarkan terjadi pada tahun 1991 dimana golongan penguasa masih
69
menjadi ‘momok’ yang menakutkan bagi rakyat kecil. Kutipan di bawah ini akan mwnunjukkan kapan proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor dilakukan
108
“Pak Tarya, sekarang tanggal berapa?” “Kalau tak salah 13 Juni 1991. Kenapa?”
“Saya mau ngomong ini … “Ya. Dan seterusnya. Dan harap catat, ini omongan saya hari ini, 13
Juni 1991,” ujar Kabul. hlm. 70
109
Bangun, bangun Hentikan mimpimu. Dan sadarilah di tahun 1991 ini kita hidup di bawah orde feudal baru.” hlm. 111
Selain itu, lama proses pembungan jembatan sungai Cibawor digambarkan. Proses pembangunan jembatan digambarkan sudah berjalan selama 3 bulan, namun
hasil yang dicapai masih di bawah target. Melalui kutipan berikut akan tampak hal itu.
110
Tanpa terasa proyek sudah berjalan tiga bulan. Namun karena dimulai ketika hujan masih sering turun, volume pekerjaan yang
dicapai berada di bawah target. hlm. 25
111
Sabtu ini hari terakhir pengecoran tiang jembatan. Volume pekerjaan menjadi jauh berkurang karena kegiatan proyek sebagian terhenti
karena menunggu tiang jembatan mengeras. hlm. 165
Keseharian di lokasi proyek juga digambarkan melelui peristiwa-peristiwa kecil. Penggambaran tersebut menunjukkan bagaimana tingkah laku atau kebiasaan
tokoh di lokasi proyek serta hal yang mengakibatkan konflik batin Kabul muncul. Kutipan-kutipan berikut akan memperlihatkan apa-apa saja yang sering dilakukan
tokoh di lokasi proyek melalui latar waktu. 112
Sabtu pagi,. Entah mengapa Kabul merasa lapar meskipun baru menunjukkan pukul tujuh. Padahal dia biasa makan jam delapan.
hlm. 45
70
113
Maka malam ini Kabul mempersilakan Tante Ana mbarang sepuasnya. hlm. 58
114
Hampir jam sepuluh malam Tante Ana berhenti mbarang
. Keringatnya seperti orang habis kehujanan. Padahal udara malam
kemarau terasa dingin dan kering. hlm. 61
115
Apa iya? Ini hari Minggu. Wati biasanya libur, karena itu memang haknya. Tapi benar, di atas motor itu ada Wati berpakaian tidak
resmi, berssandal. hlm. 73-74
Dari beberapa analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan proyek jembatan dilaksanakan pada tahun 1991. Lama pengerjaan memakan waktu yang
lama karena hasil yang dicapai melebihi target yang dijadwalkan.
c. Latar Sosial