Latar Tempat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

66

4.2.4 Latar

Latar yang digunakan dalam novel ini terbagai menjadi tiga, latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Ketiga latar tersebut mempunyai kaitan atau membentuk konflik batin tokoh utama. Namun, dalam hal ini latar yang digunakan tidak secara langsung membetuk konflik batin tokoh utama.

a. Latar Tempat

Latar tempat berguna untuk manggambarkan dimana lokasi peristiwa terjadi. Latar tempat yang digunakan dalam novel ini bertujuan menggambarkan dimana lokasi pembangunan jembatan dikerjakan. Penggambaran lokasi pembangunan jembatan dilakukan di Sungai Cibawor. Melalui kutipan berikut akan tampak suasana dan penggambaran lokasi pembangunan. 94 Pagi ini Sungai Cibawor kelihatan letih. hlm. 1 95 Ketenangan di bawah pohon mbulu itu seakan diberi bobot lain oleh kedatangan pemancing tua. Lelaki itu telah lama menjadikan kerindangan pohon mbulu di tepi Sungai Cibawor sebagai tempat yang paling disukai. … Dan bila air sedang jernih, naungan pohon mbulu itu juga member kesempatan orang melihat bayangan langit serta kelebatan burung layang-layang. hlm. 6 96 Tapak proyek pembangunan Sungai Cibawor terletak di tengah bulak, di wilayah kosong. Di sekeliling tempat itu tak ada rumah penduduk. Hanya ada hamparan tanah pertanian kering dan hutan bamboo. hlm. 15 Selain penggambaran lokasi pembangunan jembatan, ada juga lokasi dimana Kabul biasanya bekerja, yaitu kantor proyek. Kantor yang digunakan untuk 67 kesekretariatan proyek jambatan tersebut banyak terjadi peristiwa yang membuat konflik batin Kabul diuji, terutama dengan Wati. Kutipan-kutipan di bawah ini akan menunjukkan bagaimana permasalahan dengan Wati terjadi di kantor itu. 97 Beberapa bedeng didirikan sebagai kantor proyek serta gudang darurat. Atau asrama darurat bagi para pekerja. hlm. 15 98 Jip itu berhenti di bawah pohon mangga di halaman kantor proyek. hlm. 35 99 Dan di kantornya juga ada Wati. Tapi entahlah, Kabul tidak pulang ke bedeng kantornya. hlm. 51 100 Dan untuk pertama kali, Kabul dan Wati makan siang di kantor. Eh, Kabul ternyata membenarkan ucapan Wati. Makan siang di tempat itu terasa lebih pas… hlm. 98 101 Apalagi suatu hari setelah kembali ke ruang kantor, Wati jadi pendiam. Merengut terus. Kabul keluar ketika jam istirahat sudah usai. … Sebentar di sana, Kabul balik ke kantor proyek dan menemukan Wati buru-buru mengusap air mata. hlm. 112 Penggambaran latar tempat yang lain ditampilkan melalui warung yang didiriak oleh Mak Sumeh. Warung yang dikelolanya itu menjadi pilihan utama bagi para pekerja, tidak terkecuali Kabul Melalui kutipan berikut akan tampak beberapa hal tersebut. 102 Di proyek jembatan Sungai Cibawor itu, bangunan warung Mak Sumeh yang terbesar. hlm. 15-16 103 Ceramah panjang Dalkijo, yang membuat beberapa pengunjung rumah makan itu menolah, agaknya belum akan berakhir. hlm. 30 104 Dengan kegembiraan yang tidak ditutup-tutupi Wati bersicepat keluar menuju warung Mak Sumeh. … Waktu istirahat tiba. Terdengar sambutan gembira puluhan pekerja. hlm. 97 68 Selain lokasi Sungai Cibawor, kantor, dan warung Mak Sumeh ada juga beberapa latar tempat yang ditampilkan. Hanya saja tempat itu penggambarannya sangat sedikit. Latar tempat yang digambarkan adalah rumah Basar, rumah Pak Tarya, Rumah Wati. Melalui kutipan-kutipan berikut akan tergambar dimana latar tempat tersebut. 105 Habis salat Jumat, Basar mengajak Kabul singgah ke rumahnya. Tapi Kabul keberatan karena ada dua penumpang dalam jipnya yang harus kembali bekerja di proyek. … Kembali dari proyek, Kabul mendapati Basar tidak main-main. Istrinya telah menghidangkan makan siang. hlm. 37 106 “Ya, ini rumah Pak Tarya. Dan itu orangnya keluar.” Wati turun dan Kabul memarkir notornya. Kemudian keduanya masuk dan di pintu disambut Pak Tarya. hlm. 77 107 Pagi ini, Kabul ingin menjenguk Wati di rumahnya. … Di rumah, Wati hanya ditemani ibu dan pembantu. hlm. 116 Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa latar yang digunakan atau digambarkan dalam novel ini ada lima tempat. Lokasi pembangunan jembatan itu sendiri, kantor yang digunakan sebagai secretariat proyek, warung Mak Sumeh, rumah Basar, rumah Pak Tarya, dan rumah Wati. Tempat-tempat tersebut seringkali menimbulkan konflik batin pada diri tokoh utama, walaupun sifatnya tidak secara langsung.

b. Latar Waktu

Dokumen yang terkait

Konflik batin tokoh utama dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari serta implikasinya terhadap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTS Al-Mansuriyah, Kec Pinang, Kota Tangerang

4 44 99

ASPEK MORAL DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Moral Dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

ASPEK MORAL DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Moral Dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 3 24

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastr

0 2 12

BAB I Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 4 7

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

KONFLIK BATIN TOKOH KABUL DALAM NOVEL ORANG-ORANG KONFLIK BATIN TOKOH KABUL DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 0 11

PENDAHULUAN KONFLIK BATIN TOKOH KABUL DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 33

Konflik batin tokoh utama Elin dalam novel Novelist Undercover dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI (suatu tinjauan psikologi sastra).

3 24 108

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI DALAM TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

0 1 161