10
peristiwa yang teratur dan padu. Antara peristiwa yang satu dengan yang lain, antara peristiwa yang diceritakan lebih dahulu dengan yang kemudian saling berhubungan
dan saling terkait. Kaitan antara peristiwa tersebut hendaknya jelas, logis, dapat di awal, tengah, atau akhir Nurgiyantoro, 1995: 142. Alur atau plot dapat diartikan
sebagai jalan atau urutan cerita yang menunjukkan sebab akibat dan mewakili keseluruhan isi cerita.
1. Unsur-unsur Plot
a Peristiwa Dalam sebuah karya sastra pastilah ada kejadian atau peristiwa yang
diangkat. Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari suatu keadaan ke
keadaan lain Luxemburg via Nurgiyantoro, 1995: 117. Peristiwa dapat dibedakan dalam tigal, yaitu peristiwa fungsional, peristiwa kaitan, peristiwa
acuan. Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peristiwa yang menentukan dan atau mempengaruhi perkembengan plot. Urut-urutan peristiwa yang fungsional
merupakan inti cerita sebuah karya fiksi yang bersangkutan. Peristiwa kaitan adalah peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-peristiwa penting
dalam pengurutan penyajian cerita. Peristiwa acuan adalah peristiwa yang secara tidak langsung berpengaruh dan atau berhubungan dengan perkembangan plot,
melainkan mengacu pada unsure-unsur lain. Dalam hubungan ini, bukannya alur dan peristiwa penting, melainkan bagaiman suasana alam dan batin dilukiskan.
11
b Konflik Konflik adalah tahapan ketika suasana emosional memanas karena adanya
pertentangan dua atau lebih kekuatan Hariyanto, 2000: 39. Menurut Nurgiyantoro 1995: 122, konflik adalah kejadian yang tergolong penting jadi, ia akan berupa
peristiwa fungsional, utama, merupakan unsur yang esensial dalam pengambangan plot. Konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua
kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan Wellek Warren via Nurgiyantoro, 1995: 122. Dalam hal ini, konflik mengarah pada hal yang
negatif. Bisa dikatakan, konflik adalah pertentangan antara dua pihak yang keduanya saling mempertahankan pendirian masing-masing. Dalam sebuah cerita, apabila tidak
ada konflik akan membuat cerita tersebut menjadi monoton dan biasa-biasa saja. Konflik yang ada pada sebuah cerita akan membuat cerita semakin menarik dan
menimbulkan rasa penasaran oleh penikmatnya. Menurut Nurgiyantoro, konflik dapat dibedakan menjadi 2, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal
adalah konflik antara satu tokoh dengan yang lain, atau antara tokoh dengan lingkungan Baribin, 1985: 62. Sementara konflik internal
adalah adalah pertentangan dan keinginan di dalam diri seorang tokoh.
c Klimaks Klimaks merupakan hal yang sangat penting dalam struktur plot. Apabila
konflik eksternal dan konflik internal telah mencapai titik puncak maka akan menyebabkan konflik. Klimaks adalah saat konflik sudah mencapai tingkat intensitas
tertinggi, dan saat itu dan saat itu merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari
12
kejadiannya Stanton via Nurgiyantoro, 1995: 127. Klimaks akan muncul tergantung pada konflik yang dibuat oleh pengarang.
2. Tahapan alur