93
dengan cara menulis, membacakan, hingga mengapresiasi dalam bentuk lagu musikalisasi puisi. Prosa juga mampu menjadikan siswa kritis dengan cerita yang
telah dibaca sehingga siswa mampu menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik prosa. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab II, bahan ajar yang berbentuk teks
sastra hendaknya memenuhi tiga aspek penting, yaitu aspek bahasa, aspek psikologi, dan aspek latar belakang budaya. Novel Orang-orang Proyek yang merupakan karya
sastra prosa berbentuk novel yang dapat dijadikan bahan ajar pembelajaran siswa SMA karena telah memenuhi tiga aspek penting bahan ajar yang akan dijelaskan
sebagai berikut.
4.6.1 Aspek Bahasa
Bahasa yang digunakan pengarang dalam novel ini mudah dipahami karena menggunkan bahasa sehari-hari. Penggunaan bahasa sehari-hari dalam novel
menghasilkan bentuk kalimat yang mudah dipahami. Melalui kutipan berikut ini akan terlihat bagaimana bahasa yang digunakan dalam novel mudah dipahami.
161
Banjir kali ini memang besar. Setelah air surut hanya beberapa jam kemudian, banyak sampah tersangkut di ranting pepohonan. hlm. 5
162
Kabul berhenti bicara karena melihat istri Basar datang membawa mangkuk besar. Bau segar sudah tercium sebelum mangkuk berisi sayur asem panas
itu sampai ke meja. hlm. 39
163
Dan siang ini Tante Ana datang. Ketika para mandor hampir selesai membagi-bagi gaji tukang dan kernet. Kebetulan Wati belum pulang. Sejauh
ini Wati baru pertama kali menyaksikan penampilan tante ana. hlm. 159
94
Selain menggunakan bahasa sehari-hari, pengarang juga menggunakan majas dalam kalimatnya. Beberapa kalimat dalam novel mengandung majas yang
membuatnya lebih menarik. Pemakaian majas ini juga mampu menambah variasi bahasa dalam novel. Penggunaan majas dalam novel dapat dilihat dalam kutipan-
kutipan berikut. 164
Dan bila matahari tenggelam, proyek seakan berubah menjadi pasar malam bagu penduduk kampung di sekitarnya. hlm. 15
165
Maka kehadiran Wati di proyek itu seakan menjadi penyeimbang bagi neraca yang miring.hlm. 24
166
Atau, mereka takkan merasa bersalah karena menebang kayu jati di perkebunan negara, karena mereka tahu banyak pagar makanan
. hlm. 19 167
“Kau yang bertalak tiga dengan apapun yang berbau kemiskinan bisa melupakan teman-teman sekampung ….” hlm. 33
Majas yang terdapat dalam kutipan 138 dan 139 adalah majas simile yang membandingkan sesuatu dengan suatu hal yang sifatnya tidak sama tetapi memiliki
persamaan dengan menggunakan kata penghubung seperti, bagai, seakan, dll. Majas yang terdapat dalam kutipan 140 dan 141 adalah majas alusio, yaitu majas yang
membandingkan sesuatu dengan peribahasa atau kata kiasan yang sudah banyak dimengerti orang.
Selain menggunakan majas, pengarang juga kadang menggunakan kata-kata berbahasa Jawa dalam kalimatnya. Hal itu mampu menambah variasi lagi dalam
novel. Selain itu, penggunaan kata-kata berbahasa Jawa dalam novel mampu menambah pengetahuan pembaca tentang bahasa Jawa yang merupakan salah satu
95
bahasa Daerah di Indonesia. Kata-kata berbahasa Jawa yang terdapat dalam novel dapat dilihat pada kutipan-kutipan berikut.
168 “Yah, sampeyan tidak tahu saya suka main seruling karena kita belum lama berkenalan.” hlm. 8
169 “Dalam istilah Jawa, Mas Kabul ngenom-ngenomi candu, atau mementahkan pembicaraan.” hlm. 41
170 “He-he. ‘Wakil Rakyat’ kan Cuma topeng. Isinya nggih sami.” hlm. 69
Kutipan 138 sampai dengan 144 menunjukkan bahwa penggunaan bahasa yang beragam membuat bahasa dalam novel menjadi bervariasi. Penggunaan kata-
kata berbahasa Jawa, khusunya, tidak akan menyulitkan pembaca dalam memahami jalan cerita karena kata-kata yang digunakan merupakan kata-kata yang sering
diucapkan. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa novel Orang-orang Proyek
relevan dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 1. Hal ini didasarkan pada penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, penggunaan majas dalam
novel ini juga mampu membantu siswa dalam memahami gaya bahasa dalam bahasa Indonesia.
Penggunaan kata-kata
berbahasa Jawa
juga mampu
menambah pengetahuan siswa terhadap bahasa daerah.
4.6.2 Aspek Psikologi