Pedagang Pengumpul I Pedagang Pengumpul II

dalam kegiatan panen. Pedagang pentotok setiap bulan mendatangi kebun petani untuk melakukan pemanenan sendiri.

6.3.2. Pedagang Pengumpul I

Pedagang pengumpul I di tingkat desa melakukan fungsi pembelian dan penjualan. Pedagang pentotok langsung mendatangi petani yang biasa melakukan penjualan kopyor kepadanya. Petani dan pedagang pentotok ini langsung menuju kebun untuk melakukan pemanenan. Keduanya secara bersama-sama melakukan fungsi pembersihan dan pemisahan ukuran kelapa kopyor. Penentuan harga yang ada dalam pembelian kopyor ini melalui proses tawar- menawar berdasarkan informasi harga pasar yang mereka ketahui sebelumnya. Selanjutnya pengumpul I atau pedagang pentotok melakukan penjualan kelapa kopyor kepada pengumpul II melalui proses tawar- menawar. Pedagang pentotok ini memberitahukan patokan harga beli petani ke pedagang pengumpul II, tetapi pada prakteknya seringkali pedagang pengumpul II lebih dominan menentukan harga beli. Jadi secara tidak langsung pedagang pengumpul II sudah menguasai informasi harga yang berlaku. Pedagang pentotok tidak melakukan fungsi penyimpanan karena setiap hari setelah melakukan pemanenan di kebun petani, pedagang ini langsung menjual kopyor ke pedagang pengumpul II. Penjualannya dapat berlangsung dari pukul 10.00 sampai 18.00 WIB. Umumnya modal yang dibutuhkan rata-rata perhari Rp 100.000 sampai Rp 300.000 untuk mendapatkan rata-rata sekitar 20 sampai 30 butir kelapa kopyor yang siap disetorkan ke tingkat pedagang selanjutnya.

6.3.3. Pedagang Pengumpul II

Padagang pengumpul II ditingkat kecamatan ini biasanya melakukan pembelian dari pedagang pentotok langganan yang setiap hari akan menyetorkan dagangannya. Pedagang ini tidak mengeluarkan biaya dalam memperoleh dagangannya, karena ongkos transportasi ditanggung pedagang pentotok demikian juga biaya bongkar muat. Harga yang terjadi ditentukan oleh pedagang pengumpul berdasarkan harga setoran ke pedagang grosir dan harga pasar. Pedagang pengumpul II melakukan fungsi pembiayaan berupa penyediaan modal yang diberikan kepada pedagang pentotok untuk melakukan pembelian kepada petani. Pedagang pengumpul II juga menerima pasokan dari petani yang bersedia menjual langsung kepadanya. Pedagang pengumpul II memiliki skala usaha sedang, jadi mereka melakukan fungsi penyimpanan, jika produknya belum bisa disetorkan ke pedagang besar. Kegiatan lain yang dilakukan oleh pedagang pengumpul II adalah pengemasan dengan menggunakan karung. Kelapa kopyor yang sudah siap dijual, dikemas dalam karung, satu karung berisi sekitar 15 butir sampai 25 butir, dengan volume penjualan setiap hari rata-rata tiga karung. Kegiatan penjualan biasanya dilakukan keesokan harinya. Biaya pengangkutan juga ditanggung oleh pedagang ini, serta penanggungan resiko berupa kerusakan produk selama perjalanan menuju ketempat pedagang besar.

6.3.4. Pedagang Besar